Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Plus Minus Belanja Kado Lebaran Online dan Offline

13 Mei 2020   19:24 Diperbarui: 13 Mei 2020   19:29 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belanja Offline di Warung Tetangga (Sumber: dokpri)

Kemudahan teknologi membuat banyak orang mulai beralih dari belanja offline menjadi belanja online. Sekarang banyak aplikasi yang memanjakan penggunanya dengan berbagai diskon yang kompetitif. Apalagi di musim pandemi begini, aplikasi belanja online menjadi pilihan bagi yang sedang di rumah aja.

Menjelang lebaran, kami selalu menyiapkan kado lebaran buat anak-anak, saudara, dan tetangga sekitar. Biasanya sih kami berbelanja di pasar swalayan atau pusat perbelanjaan tahun-tahun sebelumnya sekalian ngabuburit. Namun kondisi sekarang banyak yang tutup sehingga sebagian dibeli lewat online sebagian dibeli di warung tetangga, atau kalau tidak ada terpaksa ke pasar swalayan. Ada plus minusnya belanja online dan offline karena masing-masing punya karakteristik sendiri-sendiri.

Belanja online, plusnya ga perlu capek, tinggal buka hape lalu pilih, pesan, dan bayar. Tunggu satu dua hari barang sampai di tempat, bisa langsung ke tujuan kado, misal ke orang tua atau sanak saudara, ga perlu mampir dulu ke tempat kita. Kadang harganya lebih murah dan suka ada diskonan pula. 

Minusnya, tidak tahu kondisi barang, resiko pengiriman telat bahkan bisa lewat hari lebaran, barang bisa rusak dalam perjalanan. Saya pernah kirim baju pesanan orang untuk sholat Ied, barangnya terlambat sampai baru dua hari setelahnya. Ongkirnya juga kadang lebih mahal dari harga barangnya, jadi kalau beli harus dalam satu toko online yang sama untuk menghemat ongkir biar tidak rugi.

Belanja offline, plusnya kita puas bisa lihat barangnya langsung, jadi tahu kondisinya. Lagipula kita bisa sambil ngabuburit, bukber dengan keluarga, Minusnya, perlu ongkos bensin dan parkir kalau bawa kendaraan sendiri, atau ongkos taksi dan angkot kalau naik kendaraan umum. Kadang sudah jauh-jauh barang yang dicari ternyata habis, jadi terpaksa pindah ke tempat lain yang belum tentu dekat. Harganya juga kadang lebih mahal dari toko online, walau suka ada diskonan juga sih.

Jadi, faktor pembeda utama belanja online dan offline adalah di ongkirnya sebagai pengganti ongkos jalan-jalan dan parkir. Ketentuan berat minimal ongkir adalah 1 kilogram, kecuali untuk ojol online berdasarkan jarak. Jadi kalau total ongkirnya lebih murah dari jalan-jalan dan barangnya aman dibeli secara online, kami pilih belanja online. Namun sebaliknya bila ternyata lebih mahal saya memilih belanja di warung tetangga, selain jaraknya dekat, bisa naik motor buat ngirit bensin, juga membantu melariskan dagangan tetangga.

Saya sendiri membagi jenis belanjaan kado lebaran untuk online dan offline berdasarkan jarak dan kemampuan di tengah banyaknya pembatasan gerak. Untuk yang jarak jauh terutama buat keluarga di luar kota saya pesan online di toko yang ada di kota tersebut supaya ongkirnya murah. Sementara yang dekat rumah saya belanja offline di warung tetangga atau pasar swalayan terdekat. Buat anak-anak kali ini tidak belanja tapi diganti uang tunai untuk ditabung.

Kadonyapun isinya tidak aneh, berupa sembako paketan yang bisa dipesan online untuk keluarga di luar kota. Sementara untuk saudara dan tetangga dekat yang membutuhkan juga berupa sembako yang dibeli sendiri yaitu beras, minyak, mie instan, susu, sirup, dan telur yang dibungkus kardus agar mudah saat pembagian. 

Di saat krisis seperti ini kado sembako lebih bermanfaat ketimbang barang lain yang tak terlalu diperlukan. Lebih penting lagi silaturahmi tetap terjalin walau jarak berjauhan dan belum bisa saling mengunjungi, namun sudah terwakili dengan kado yang dikirim secara online.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun