Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Akhirnya Bumi pun Bisa Istirahat Sejenak

22 April 2020   22:21 Diperbarui: 22 April 2020   22:30 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bumipun Bermasker (Sumber: JPNN.com)

Bagi manusia, wabah corona mungkin merupakan musibah besar pada masa revolusi industri 4.0 sedang mekar-mekarnya. Semua berlangsung sangat cepat, ibarat mobil sedang melaju dengan kecepatan tinggi tiba-tiba harus direm mendadak. Namanya rem mendadak tentu banyak menimbulkan korban, mobil ringsek, supir dan penumpang terluka parah bahkan ada yang meninggal, bisa jadi tabrakan beruntun, dan sederet kerugian lainnya.

Namun bagi bumi justru sebaliknya. Sudah banyak testimoni maupun tulisan yang menggambarkan betapa cerahnya bumi, langit semakin biru, lubang ozon mulai menutup kembali, polusi semakin jauh berkurang. Bumi benar-benar bisa bernafas lega setelah ratusan tahun sejak revolusi industri dimulai polusi mulai membesar, sampah semakin menumpuk, bahkan lautanpun penuh dengan sampah hingga tertelan oleh ikan-ikan. Ekosistem mulai rusak akibat ulah manusia yang semakin ganas merusak bumi beserta isinya.

Kapitalisme membuat manusia semakin serakah untuk mengeksploitasi bumi demi keuntungan untuk diri dan kelompoknya sendiri. Bumi semakin tercabik-cabik kulitnya dan lukanya semakin dalam akibat eksploitasi yang berlebihan tanpa disertai dengan regenerasi yang setimpal. Manusia semakin rakus menghabisi isi bumi secara masif dan sistematis. Tidak hanya bumi beserta isinya, bahkan udara dan angkasapun juga ikut tercabik-cabik. Lingkungan semakin kotor dan tumpukan sampah di TPA semakin meninggi tanpa ada solusi untuk menguraikannya.

Sesama manusia bahkan rela berkelahi hingga berperang demi memperebutkan sumberdaya alam yang semakin terbatas dan tak terbarukan. Si kaya semakin kaya dan semakin mengeksploitasi si miskin dengan segala keterbatasannya. Bentuk perangpun bermacam-macam mulai dari perang fisik seperti Perang Dunia I dan II, perang dingin, perang dagang, dan sebagainya. Seolah tak ada waktu barang sejenak saja bagi bumi untuk sekedar bernafas melayani manusia yang semakin serakah mengeruk isi perutnya. 

Corona datang dan mengubah segalanya. Manusia yang sedang asyik-asyiknya menikmati kekayaan dari hasil eksploitasi bumi dan sesamanya, tiba-tiba harus menghentikan aktivitasnya. Bumi yang sudah sangat lelah dieksploitasi akhirnya menemukan waktu yang tepat untuk istirahat sejenak. Inilah saatnya bumi untuk kembali bersolek, mempercantik diri, binatang yang selama ini ketakutan melihat ulah manusia kembali berkeliaran di alam bebas, bahkan hingga ke tengah kota tempat nenek moyangnya dulu tinggal sebelum di-okupansi oleh manusia.

Hari bumi kali ini memang benar-benar istimewa, karena bumi benar-benar menikmati hidupnya setelah ratusan tahun dieksploitasi manusia secara biadab tanpa pandang bulu. Baru kali inilah bumi menampakkan wajah aslinya, mulai dari langit biru, lautan semakin jernih, air sungai mengalir deras dengan ikan-ikan berlompatan gembira, binatang yang berkeliaran di jalan raya. Bumi benar-benar tampak bahagia dengan senyum cerahnya, lain dari tahun-tahun sebelumnya yang selalu tampak cemberut.

Manusia boleh nestapa, tapi bumi patut berterima kasih pada corona yang mampu membuatnya beristirahat dengan tenang. Wabah corona seolah membuyarkan keserakahan manusia sekaligus menyeimbangkan kembali ekosistem yang mulai timpang karena dikuasai oleh manusia. Alam telah menemukan keseimbangannya kembali, dan tak lama lagi akan muncul peradaban baru yang jauh berbeda dengan kebiasaan sebelum wabah menyerang. Selamat hari ulang tahun bumi, semoga makin sehat selalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun