Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Helmy Yahya pun Ikut Terjungkal Gara-gara Klopp

24 Januari 2020   10:05 Diperbarui: 24 Januari 2020   10:07 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jurgen Klopp memang benar-benar fenomenal, apalagi setelah kemenangan atas Wolves dinihari tadi semakin menancapkan kuku Liverpool di kancah Liga Inggris sekaligus menyamai rekor tak terkalahkan Arsenal selama 40 pertandingan berturut-turut. 

Liverpool yang selama ini selalu gigit jari karena beberapa kali hanya nyaris juara liga disulap Klopp menjadi tim yang tangguh bahkan di seantero Eropa bahkan dunia saat merengkuh gelar Liga Champion, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub sekaligus dalam kurun waktu enam bulan saja.

Gara-gara Klopp, Pochettino terpaksa harus merelakan jabatannya diambil alih oleh Jose Mourinho, si mulut besar yang selalu mengaku sebagai the special one tapi sedang turun pamor sejak hengkang dari Real Madrid. 

Emery ikut-ikutan didepak dan digantikan oleh sesama bangsanya Mikel Arteta. Ole pun semakin was-was posisinya bakal digoyang setelah gagal menahan laju Klopp di Anfield, padahal putaran sebelumnya sukses menahan seri di Old Trafford dan menjadi satu-satunya tim yang sempat menghentikan laju kemenangan ke-18 berturut-turut Liverpool.

Badai kemenangan demi kemenangan yang membuat Guardiola dan Lampard ikut ketar-ketir efeknya berimbas juga ke negeri ini. Helmy Yahya sebagai orang nomor satu di TVRI tiba-tiba didepak dari kursinya oleh dewan pengawas gara-gara tayangan Liga Inggris yang katanya tidak sesuai dengan jatidiri bangsa. Alasan lainnya karena harga tayangan Liga Inggris terlalu mahal dan ditengarai menguras kocek TVRI.

Apa yang dikatakan dewan pengawas mungkin ada benarnya. Liga Inggris diperkirakan bakal menyusul liga-liga lainnya yang mulai membosankan dan ditinggalkan penonton. Apa pasal? Orang sudah bosan menonton Serie A karena Juventus lagi Juventus lagi juaranya. 

Apa tidak ada klub lain yang berhak memegang trofi juara Liga Italia. Jerman setali tiga uang, Muenchen terlalu digdaya bahkan oleh Dortmund sekalipun. Perancis juga PSG seng ada lawan. Spanyol agak mending, duo Madrid dan Barcelona saling bergantian memegang trofi, tapi mana yang lainnya? Padahal yang namanya kompetisi itu kan persaingan, lah kalau tidak ada saingan namanya bukan kompetisi.

Sebenarnya dalam satu dekade ini, hanya Liga Inggrislah yang masih kompetitif. Persaingan seru menuju puncak hampir selalu ditentukan di menit-menit akhir. 

Lihatlah musim lalu betapa City harus bersusah payah di partai terakhir sebelum memastikan juara karena Liverpool membuntuti di belakang hanya dengan selisih satu poin saja. Juaranyapun hampir selalu bergantian, tidak melulu dipegang MU saja, tapi digilir mulai dari Chelsea, City, Arsenal, bahkan klub medioker Leicester City pun pernah merasakan nikmatnya juara Liga Inggris.

Namun musim ini semua berubah. Liverpool hingga partai ke-23 masih tetap perkasa, jauh mengungguli lawan-lawannya. Ketika semua rivalnya saling bunuh satu sama lain, Liverpool justru melibas semua rivalnya dengan skor nyaris sempurna, hanya kehilangan dua poin saja saat dijamu MU di Old Trafford. 

Selebihnya kemenangan demi kemenangan ditorehkan oleh trio Firmansah yang didukung oleh wibawa kapten Henderson serta duo bek sayap ciamik Trend-Alexander Arnold dan Andy Robertson. Di belakang van Dijk sonde ada lawan dan Allison terlalu tangguh untuk dijebol, terbukti sudah 7 clean sheet terakhir sebelum Jimenez menit ke-51 semalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun