Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jadilah yang "Terlihat" Kalau Ingin Promosi

19 Januari 2020   10:12 Diperbarui: 19 Januari 2020   10:15 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita mungkin sering melihat atau mengalami sendiri, banyak orang pintar, mampu, karirnya jeblok alias begitu-begitu saja. Sementara di lain sisi, banyak orang yang cuma modal mulut doang malah cepat promosi. Padahal bicara kemampuan mungkin sama atau bahkan jauh di bawah si pintar dan si mampu. Kita boleh saja berburuk sangka ada kedekatan atau yang bersangkutan pandai menjilat atasan, tapi tanpa bukti kuat tentu tak elok menuduh begitu saja.

Saya jadi ingat petuah seorang pimpinan tinggi di institusi kami saat sedang ngobrol santai dengan beliau. Sebenarnya kunci sukses seseorang cuma satu, ya cuma satu, yaitu 'terlihat' oleh orang lain terutama yang mempunyai kuasa atau wewenang mempromosikan kita. Sepintar dan semampu apapun kalau tidak terlihat oleh orang yang berkuasa akan percuma, walau atasan langung, teman sejawat atau anak buah mengakui kehebatan kita.

Lalu, bagaimana caranya agar 'terlihat' oleh orang yang berkuasa? Banyak cara mulai dari yang benar hingga yang tidak benar alias short cut, namun beliau berpesan untuk terlihat dengan cara yang elegan, antara lain:

1. Manfaatkan momen saat berjumpa beliau

Namaya kesempatan tidak datang dua kali, apalagi bertemu orang besar yang berkuasa atas karir kita. Misalnya saat rapat, kunjungan kerja, peninjauan lapangan, dan sebagainya. Manfaatkan momen tersebut, apalagi kalau diminta atasan langsung mendampingi beliau, untuk berbicara banyak hal mengenai kegiatan yang sedang dilaksanakan, ditambah opini pribadi yang mungkin membuat beliau tertarik. Jangan lupa mengenalkan diri agar diingat nama kita oleh beliau.

Namun jangan sampai juga terlihat norak atau melangkahi atasan langsung. Syukur-syukur kalau diminta seperti ditulis di atas, kalau tidak minimal kita ikut mendampingi atasan langsung, dan mohon izin untuk bicara atau menjelaskan bila atasan langsung lupa menyampaikan sesuatu pada beliau. Tetaplah terlihat sopan dan menjaga etika saat bertemu langsung beliau, hargai pimpinan lain yang ada di dekatnya dengan meminta izin. Kalau tidak diizinkan, tunggu momen berikutnya karena kadang atasan langsung juga butuh tambahan masukan dari kita sebagai stafnya.

2. Bantulah kesulitan beliau

Kadang kalau kita punya keahlian khusus atau jaringan pertemanan yang kuat, biasanya secara pribadi beliau meminta bantuan langsung tanpa diketahui oleh atasan langsung kita. Misalnya membantu membuatkan bahan presentasi untuk disertasinya, atau membantu menyelesaikan masalah pribadinya dengan institusi lain yang kebetulan ada yang kita kenal di dalamnya. Justru hal yang sifatnya pribadi seperti ini membuat nama kita gampang diingat ketimbang membantu pekerjaan kantor sehari-hari.

Hal ini berbeda dengan urusan pribadi yang boleh kita terima atau tolak. Makanya beliau akan selalu mengingat nama orang yang pernah membantunya secara pribadi ketimbang urusan kantor, karena pekerjaan kantor merupakan kewajiban yang harus dikerjakan tanpa kecuali. Sebagai rasa terima kasih begitu ada kesempatan promosi beliau pasti akan merekomendasikan nama kita ketimbang orang lain yang mungkin sama atau lebih tinggi kemampuannya dari kita. Kadang hal kecil saja, misal kita menyupiri beliau saat dibutuhkan untuk mengantar ke sebuah rapat penting dengan presiden, sementara supir aslinya sedang sakit, malah lebih mudah diingat daripada berpeluh keringat menyelesaikan urusan kantor.

3. Menjadi problem solving

Agak mirip dengan butir dua di atas, tapi kali ini menyangkut pekerjaan kantor yang tak seorangpun mampu menyelesaikannya. Misalnya ada pengaduan masyarakat yang tak bisa diselesaikan oleh orang kantor lainnya, ketika kita turun tangan dan diperintah langsung beliau ternyata mampu menyelesaikannya dengan baik tanpa konflik berarti. Biasanya beliau akan ingat orang yang membantunya ketika anak buahnya yang lain tak sanggup membereskannya.

Momen seperti ini langka, jadi manfaatkan untuk tampil dan terlihat di depan beliau. Menjadi problem solving bukan hal yang mudah karena harus melalui atasan langsung yang belum tentu setuju. Namun dengan pendekatan persuasif didukung oleh perintah langsung beliau, bisa jadi atasan langsung melunak dan memberikan izin untuk melaksanakan tugas beliau. Jadi kita tetap harus lapor atasan langsung agar tidak tersinggung dan merasa dilangkahi.

4. Perhatikan kesukaan beliau

Biasanya seorang pimpinan mempunyai selera khusus terhadap makanan, mobil, atau akomodasi terutama saat perjalanan dinas ke luar kota. Kalau kita ditugasi untuk menyiapkan segala sesuatu kebutuhan beliau, perhatikan seleranya. Misalnya beliau suka sate kambing, carilah rumah makan sate kambing terkenal di kota tersebut. Bila beliau suka menginap di hotel yang ada kolam renang dan gym, maka carilah hotel yang menyediakan fasilitas tersebut. 

Biasanya kalau terkesan beliau akan bertanya siapa yang menyiapkan semuanya, dan nama kita akan disebut ajudannya. Beliau pasti akan selalu ingat nama orang yang pernah menyiapkan segala fasilitas terbaik untuknya dan meminta orang lain menghubungi kita untuk acara selanjutnya. Namun hal ini bukan untuk menjilat atau cari muka kepada beliau. Kita baru disebut menjilat kalau misalnya sengaja mengantar sate kambing ke rumahnya atau ke meja kerjanya tanpa perintah langsung beliau. 

5. Jadilah yang paling pintar atau bandel sekalian

Kadang untuk mencari perhatian, kita harus terlihat pintar banget (bukan rata-rata) atau malah bandel sekalian. Bandel disini bukan berarti melanggar aturan seperti sering bolos atau melanggar perintah, tapi menyatakan sikap berbeda dengan kebijakan pimpinan. Misalnya ketika pimpinan memerintahkan untuk segera meninjau lapangan, kita bisa memberikan masukan bahwa sebelum berkunjung ke lapangan sebaiknya dikaji dulu apa inti permasalahannya sehingga tidak kaget begitu tiba di lapangan. Resikonya cuma ada dua, diterima atau ditolak usulannya, namun nama kita akan menjadi catatan beliau sebagai pertimbangan bila usulan kita memang memiliki argumen yang kuat.

* * * *

Sebenarnya inilah rumus umum untuk mencapai sukses, yaitu jadilah orang yang 'terlihat'. Kita punya seabgreg kemampuan, aset, atau apapun kelebihan, kalau tidak ada yang melihat jadi percuma. Apalagi di zaman medsos sekarang ini, untuk menjadi terlihat tidaklah terlalu sulit dibandingkan zaman dulu. Pajang saja di FB, Instagram, Youtube, atau twitter, lalu konsisten berkarya lama kelamaan akan terlihat kemampuan kita oleh orang lain.

Carilah momen untuk menarik perhatian agar terlihat seperti telah diuraikan di atas. Jaga konsistensi untuk tetap terlihat, jangan hanya terlihat sesaat lalu hilang begitu saja, dengan terus menerus mencari momen untuk bisa bertemu dengan orang yang berkuasa. Semakin sering terlihat semakin tertanam nama kita di mata beliau, sehingga ketika ada peluang promosi, nama kita didahulukan ketimbang orang lain. Selamat mencoba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun