Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Travelling Saat Hamil, Siapa Takut?

18 Desember 2019   09:07 Diperbarui: 19 Desember 2019   11:15 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Hamil Bepergian (Sumber: Jawapos.com)

Ada adagium yang mengatakan bahwa ibu hamil jangan terlalu banyak bergerak, apalagi bepergian jauh. Tujuannya agar kandungan tetap stabil dan terjaga asupan gizinya secara teratur. Namun di sisi lain travelling sudah mulai menjadi budaya, siapapun bisa melakukannya tanpa kecuali selama ada niat dan kemauan. 

Saya pernah mengajak istri saat sedang hamil lima bulan ke Bali bersama anak-anak naik mobil pribadi selama tujuh hari perjalanan. Alhamdulillah selama dalam perjalanan boleh dikata tiada suatu kejadian apapun termasuk kondisi si jabang bayi. Bahkan ketika sudah lahir, saat berusia enam bulan sudah ikut travelling ke Hong Kong dan Macau! Sekarang di usia lima tahun jabang bayi tadi sudah terbiasa jalan-jalan keliling Jawa, Sumbar, dan semenanjung ASEAN.

Saat berdinas juga kadang-kadang melibatkan teman kerja yang sedang hamil naik pesawat terbang. Dia tampak sehat-sehat saja dan malah senang diajak dinas ke luar Jawa tanpa mengeluh suatu apapun. Selama pihak maskapai mengizinkan tidak ada masalah ibu hamil terbang. Bayinya juga sehat dan senang jalan-jalan juga seperti ibunya.

Lalu bagaimana caranya agar ibu hamil dapat tetap jalan-jalan tanpa harus khawatir terhadap kondisi si jabang bayi?

Pertama, periksakan dulu kondisi kehamilan ke dokter kandungan atau bidan terdekat untuk memastikan keadaan si jabang bayi. Apabila semua normal tidak masalah bagi ibu hamil untuk bepergian. Jangan lupa minta vitamin atau obat-obatan untuk mencegah penyakit saat kelelahan melanda dalam perjalanan. Siapkan juga surat keterangan dokter apabila hendak naik pesawat atau kapal laut.

Kedua, pilih moda angkutan yang nyaman. Sebaiknya memang membawa kendaraan pribadi roda empat karena bisa berhenti kapan saja dan dimana saja bila terjadi keadaan darurat. Jangan sekali-kali menggunakan kendaraan roda dua karena beresiko tinggi terhadap keamanan dan kenyamanan di jalan raya.

Bila harus menggunakan angkutan umum, sebaiknya pilih yang waktu tempuhnya tidak terlalu lama dan tidak terjebak macet, misal pesawat terbang atau kereta api. Selasar kereta api lebih nyaman dibanding bis untuk perjalanan jauh. Lagipula ibu hamil gampang buang air kecil, jadi hindari menggunakan bis untuk perjalanan jarak jauh.

Kalau perjalanan antar pulau selain pesawat bisa juga menggunakan kapal. Di dalam kapal kita bisa bergerak bebas, namun waspadai mabuk laut akibat goncangan ombak. Bawa obat anti mabuk untuk menghindari goncangan perut serta isi perut terlebih dahulu sebelum berangkat.

Ketiga, bawa makanan atau cemilan yang cukup karena ibu hamil biasanya gampang lapar. Daripada sedikit-sedikit berhenti lebih baik makan sambil jalan. Apalagi kalau naik angkutan umum tidak bisa berhenti sembarangan. Makanya naik kereta api, pesawat, atau kapal laut lebih disarankan ketimbang naik bis karena ada penjual makanan di dalamnya.

Keempat, siapkan info rumah sakit atau klinik terdekat sepanjang perjalanan. Ini berguna apabila terjadi kondisi darurat kita tak perlu panik, paling tidak bisa dicari di peta mbah gugel. Kalau naik angkutan umum, tanyalah siapa petugas yang siaga agar bila terjadi sesuatu bisa langsung menghubungi yang bersangkutan. Beri tahu petugas juga kalau ada ibu hamil, dan biasanya kalau naik pesawat diminta surat keterangan dokter seperti telah diuraikan di atas.

Sebagai catatan, tidak disarankan travelling bagi ibu hamil dengan usia kandungan kurang dari 3 bulan atau sebulan menjelang perkiraan melahirkan. Khawatirnya terjadi pendarahan yang berakibat keguguran akibat janin belum stabil, atau tiba-tiba melahirkan lebih cepat dari perkiraan. Lebih baik bersabar daripada memaksakan diri travelling di usia kehamilan tersebut.

Are you ready? Let's go. Semoga bayinya nanti menyusul bundanya doyan travelling.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun