Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Belajar Mengelola Wisata dari Jeju, Korea Selatan

12 Desember 2019   17:31 Diperbarui: 15 Desember 2019   10:34 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Kepala Naga Yongduam Rock| Dokumentasi pribadi

Tidak ada pengemis apalagi preman yang tampak mata sehingga kita nyaman berwisata.

Keramahtamahan inilah sepertinya yang mulai hilang di sebagian besar obyek wisata di Indonesia. Pengunjung sudah malas untuk kembali karena maraknya premanisme, pengamen, pengemis yang mengganggu kenyamanan berwisata. 

Wisatawan dianggap sebagai orang kaya yang membuang-buang uang sehingga harus dihisap.

Terminal Bis Jeju | Dokumentasi pribadi
Terminal Bis Jeju | Dokumentasi pribadi
Untuk akomodasi memang tidak terlalu murah, kisaran 400 - 500 Ribu Rupiah untuk kamar single. Wajarlah karena Jeju merupakan daerah khusus wisata. 

Kalau mau murah bisa memilih dormitory room atau kapsul yang sebagian besar berada di pusat kota Jeju City. 

Sebaiknya memang menginap dekat terminal bus Jeju agar mudah pergi ke destinasi wisata yang ingin dikunjungi karena hampir semua bus masuk ke terminal tersebut.

Makanan juga relatif agak mahal bila dibanding di Korea daratan dan masih agak sulit mencari makanan halal kecuali hasil laut. 

Namun pemerintah setempat sendiri sudah mulai mengampanyekan wisata halal bagi wisatawan muslim agar mereka tetap aman dan nyaman saat berkunjung ke Jeju. 

Ini terlihat di situs visit Jeju. yang menyediakan informasi dalam bahasa Melayu khusus dipersembahkan untuk wisatawan muslim asal negeri-negeri berbahasa Melayu seperti Indonesia dan Malaysia.

Tak heran, sekarang Jeju yang hanya berpenduduk sekitar 660.000 jiwa didatangi oleh sekitar 15 juta turis asing yang memadati Jeju setiap tahunnya. 

Penduduk lokal sendiri sudah mulai merasa sesak dengan kehadiran turis yang meninggalkan sampah serta memerlukan air yang cukup banyak seperti diberitakan di sini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun