Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menpora Jadi Tersangka Lagi, Mau Jadi Apa Pemuda Negeri Ini

20 September 2019   21:00 Diperbarui: 20 September 2019   21:09 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menpira Jsdi Tersangka (sumber: detik.com)

Menjelang pergantian kabinet dan di tengah kisruhnya penetapan UU KPK yang baru, KPK kembali menetapkan tersangka baru seorang Menteri Pemuda dan Olahraga. Imam Nachrowi menjadi Menpora kedua setelah Andi Mallarangeng yang terjerat kasus korupsi, dan memperpanjang deretan anak-anak muda potensial yang terjaring kasus yang sama.

Mulai dari Anas Urbaningrum, lalu Angelina Sondakh, Zumi Zola, Hotasi Nababan, Romahurmuzy, dan nama-nama lain yang berusia di bawah 50 tahun atau masih tergolong pemuda yang terjebak praktik korupsi dan gratifikasi. 

Mereka sepertinya mengikuti langkah generasi tua yang memang sudah terpapar praktik korupsi selama puluhan tahun hidup di era sebelum orde reformasi. Tentu ini menjadi preseden buruk dalam regenerasi bangsa ini yang selalu mewariskan kebiasaan buruk kepada generasi berikutnya.

Praktik korupsi sudah menjalar sedemikian rupa persis seperti narkoba. Anak-anak muda potensial yang semestinya sudah memulai potong generasi malah meneruskan tradisi yang tidak baik tersebut. Menpora yang harusnya mendorong pemuda untuk bebas dari jeratan korupsi justru malah terjaring dua kali, sungguh sebuah teladan yang memalukan.

Bagaimana bisa praktik korupsi punah kalau para pemudanya saja masih melestarikan tradisi tersebut. Mereka yang telah jadi tersangka hingga terpidana hanyalah puncak gunung es yang selama ini terpendam. Sementara di bawahnya praktik tersebut masih berjalan sebagaimana biasa seperti tak ada efek jera sama sekali.

Bung Karno pernah mengatakan, beri aku 10 pemuda, akan kuguncang dunia. Lha kalau mental pemudanya kayak begini apanya yang bisa diguncang. Paling banter diguncangkan kasusnya di media.

Sedih rasanya kalau mengingat perjuangan para pemuda dulu baik secara fisik maupun diplomasi. Mereka berjuang dengan tenaga dan uang sendiri demi kemerdekaan bangsa ini. Boro-boro mikir korupsi, lha yang mau dikorupsi juga gak ada.

Sebentar lagi kita akan memperingati sumpah pemuda untuk mengenang para pemuda dari Jong Java, Jong Celebes, Njong Ambon, Jong Sumatra, dan pulau lainnya yang telah rela menyatukan diri dalam satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia. Dari sinilah proses pembentukan sebuah bangsa bernama Indonesia berlangsung yang diusung oleh para pemuda.

Jenderal Besar Soedirman juga anak muda yang belum genap berusia 30 tahun saat jadi panglima. Bung Karno, Bung Hatta, Yamin, semua merupakan pemuda enerjik yang masih dibawah 50 tahun sanggup memerdekakan bangsa ini dari cengkeraman kolonial. Diplomasi mereka sanggup meyakinkan dunia bahwa Indonesia layak jadi negeri merdeka.

Sementara hari ini, kita diguncang terus menerus oleh informasi pemuda yang terjerat kasus korupsi, narkoba, perkelahian, rasisme, dan berbagai tindak kejahatan lainnya. Sementara pemuda yang berprestasi atau mengabdi tanpa pamrih tenggelam oleh riuh rendahnya jagat politik sehingga tak mampu berbuat banyak untuk negeri ini.

Kalau level menteri pemudanya saja memberi contoh seperti ini, bagaimana dengan ribuan pemuda lainnya yang masih memerlukan bimbingan dan arahan serta teladan. Hancur sudah harapan bangsa kalau pemudanya saja sudah terjebak dalam lingkaran setan bernama korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun