Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bekas Tambang Sawahlunto Jadi Situs Warisan Dunia UNESCO, Terima Kasih Mbah Soero!

8 Juli 2019   10:55 Diperbarui: 19 Mei 2023   18:52 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lubang Tambang Mbah Soero, Saksi Hidup Penambangan Batubara di Ombilin (Dokpri)

Konon lubang tambangnya sendiri panjangnya puluhan kilometer, mirip seperti lubang Cu Chi yang dipakai tentara Viet Cong saat melawan tentara Amerika pada perang Vietnam dulu. Namun hanya dibuka sekitar 123 meter saja untuk kepentingan wisata, karena tanahnya labil dan dikhawatirkan ambruk sewaktu-waktu.

Rantai Tangan dan Kaki yang Dipakai Mbah Soero (Dokpri)
Rantai Tangan dan Kaki yang Dipakai Mbah Soero (Dokpri)
Di sebelah lubang tambang terdapat gedung galeri yang berisi barang-barang yang digunakan mbah Soero dulu untuk menambang batubara, seperti linggis, martil, dan tak lupa rantai tangan dan kaki yang membelenggunya. Cerita menyedihkan para penambang tersaji lengkap di galeri berlantai dua tersebut, diiringi pemandu yang bercerita panjang lebar di setiap momen foto yang terpajang pada diorama yang menempel di dinding gedung.

Museum Goedang Ransoem (Dokpri)
Museum Goedang Ransoem (Dokpri)
Terakhir, saya mengunjungi Goedang Ransoem atau dapur umum yang menyediakan makanan bagi para pekerja tambang. Di dalamnya terdapat tungku besar untuk menanak nasi sekitar 4 ton beras setiap harinya. 

Gudang ini menyiapkan makan siang dan makan malam bagi para pekerja tambang, para pengawas dan pegawai serta keluarganya. Menu makanannya terpampang dalam diorama yang dipajang dalam lemari di dalam gedung besar tersebut.

Gedung Utama Tempat Memasak (Dokpri)
Gedung Utama Tempat Memasak (Dokpri)
Selain bangunan utama yang berisi tungku besar, terdapat bangunan lain seperti rumah potong hewan, gudang persediaan, dan pabrik es. Di dalam museum juga disimpan peralatan dapur serta tumbukan padi dan kuali besar, serta berbagai foto-foto kegiatan para petambang hingga makamnya yang tak bernama, hanya diberi nomor saja. Suasananya cukup angker apalagi saat sepi pengunjung walau mentari masih terang benderang.

* * * *

Museum Tambang Batubara (Dokpri)
Museum Tambang Batubara (Dokpri)
Sebenarnya masih ada beberapa museum lagi yang bisa dikunjungi, tetapi karena hari itu pas hari Senin sebagian besar tutup termasuk museum tambang batubara yang terletak di depan kantor PT Bukit Asam. Namun tidak semua museum terkait dengan sejarah pertambangan, seperti museum musik, museum tari, dan museum etnografi kayu yang memanjang benda-benda seni dan budaya milik para kolektor di Sumbar. 

Museum-museum tersebut menggunakan rumah bekas mes para pegawai Belanda yang tidak lagi digunakan setelah era penambangan usai. Keberadaan museum ini sebenarnya untuk melengkapi persyaratan menjadi Situs Warisan Budaya UNESCO yang akhirnya berhasil diraih tahun ini.

Bangunan Tua yang Masih Terpelihara (Dokpri)
Bangunan Tua yang Masih Terpelihara (Dokpri)
Kota Sawahlunto sendiri menjadi Situs Warisan Budaya yang kesembilan di Indonesia serta kelima di bidang budaya, setelah Candi Borobudur dan Candi Prambanan tahun 1991, Situs Manusia Purba Sangiran di Sragen tahun 1999, dan Sistem Pertanian Subak di Bali tahun 2012 (3).

Situs ini juga menjadi yang kedua di Sumatera setelah Hutan Hujan Tropis Sumatera yang ditetapkan tahun 2004. Sayangnya hutan hujan tropis ini kurang dikelola dengan baik sehingga diberi catatan khusus oleh UNESCO untuk diperhatikan lebih lanjut oleh pemerintah.

* * * *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun