Persaingan ketat sesama caleg memperebutkan kursi di dewan membuat mereka lebih nyaman mencari sukarelawan dari unsur alumni, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi, bahkan sesama rekan kerjanya.
Uniknya lagi, walau berbeda partai bahkan dukungan capres, justru sebagai sesama alumni mereka malah saling mendukung. Tampak sekali Jaya dan Bule sampai belepotan lumpur demi menemani Dhani menembus sawah-sawah di petang hari untuk menyambangi warga yang mulai tersingkir oleh pembangunan perumahan baru oleh pengembang besar. Bagi Jaya dan Bule, yang penting ada rekannya yang bisa menyuarakan aspirasi mereka di dewan nanti, tak peduli apapun warna partainya.
Ini mungkin patut dicontoh oleh kita yang masih saja gontok-gontokan di medsos hanya karena berbeda pilihan capres. Saat ini sudah langka seorang sahabat, apalagi beda dukungan capres, bersedia untuk membantu rekannya yang ingin maju nyaleg.Â
Justru banyak rekan kita yang senang melihat kita susah atau sebaliknya, padahal di era komunitas ini sudah seharusnya di antara anggota saling mendukung demi kemajuan bersama. Semoga contoh seperti ini dapat menjadi teladan dan ditiru oleh segenap netizen agar tidak lagi terjadi gontok-gontokan di medsos, apalagi di dunia nyata.