Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Setop Buang Kuota, Saatnya Hasilkan Uang dari Internet

15 November 2018   21:03 Diperbarui: 15 November 2018   21:30 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stop Buang Kuota (Dokpri)

Ibarat rokok, kuota internet sudah menjadi candu yang harus tersedia setiap saat membuka hape. Orang rela tidak makan tiga kali sehari demi terpenuhinya kuota internet untuk sekedar membaca, mengomentari, atau ngobrol lewat aplikasi chat populer seperti WA atau Telegram, lalu update status di FB atau Twitter, serta selfie di IG. Selebihnya untuk mendengar lagu atau melihat video yang sejatinya hanya membuang waktu dan uang untuk membeli kuota.

Rata-rata kebutuhan kuota setiap orang bisa mencapai 50-100 Ribu per bulan, dan konsumsi waktu bisa nyaris sepanjang masih belum tertidur alias bisa sampai 18 jam sehari. Berapa banyak uang dan waktu kita terbuang sia-sia hanya demi memuaskan hasrat untuk eksis di medsos tanpa menghasilkan timbal balik yang sepadan. Padahal sekarang justru tersedia banyak peluang untuk menggali uang lebih banyak di internet daripada membuangnya sia-sia. Salah satunya monetisasi melalui aplikasi Youtube yang sudah dikenal banyak orang.

Bekerja sama dengan komunitas Click Kompasiana, Bang Yon Bayu mencoba membagikan ilmunya berburu Dollar di internet. Ya, memang benar-benar Dollar karena semua penghasilannya dibagikan dalam bentuk Dollar yang kemudian dikonversi menjadi Rupiah. Semua bermula dari pembuatan cerita misteri di akun FB-nya yang ternyata digemari hingga sekitar 200-an orang, sebagian besar TKI yang rindu cerita tentang Indonesia. Beliau membuat page berbayar untuk menyimpan cerita misteri tersebut, dan orang yang ingin membaca ceritanya harus membayar sejumlah uang untuk masuk ke halaman tersebut.

Lalu sekitar tahun 2014 beliau beralih ke Youtube karena melihat potensi yang besar ketimbang di FB. Mengingat beliau sudah punya penggemar tetap baik di FB maupun Kompasiana, tak sulit untuk menjaring follower dalam waktu singkat. Kunci untuk menjaring follower, menurut beliau adalah branding. Kita harus punya trade mark tersendiri, misalkan beliau sendiri sebagai analis politik, tak lengkap baca berita politik sebelum membaca analisis dari Yon Bayu. Artinya branding beliau berada di jalur politik dan konsisten berada pada jalurnya sehingga orang tak sulit untuk mencari analisis beliau.

Membuat branding merupakan kunci utama menjaring followers. Untuk bersaing di Youtube kita harus tampil beda dengan pesaing walaupun tema yang diangkat sama, misal sama-sama bertema politik, namun beliau memiliki sudut pandang lain yang tak dimiliki oleh para analis politik kawakan sekalipun di televisi. Inilah kekuatan utama branding yang beliau miliki untuk bersaing di dunia maya.

Memang tidak mudah untuk menjaring cuan di internet khususnya Youtube, namun bukan berarti tidak bisa. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi semisal harus memiliki total 4000 jam tayang dan 1000 subscriber baru bisa dananya dicairkan. Namun bukan berarti 4000 jam itu sama dengan lima bulan tayang, tapi akumulasi jumlah menit dan klik dari para subscriber tersebut. Beliau hanya butuh waktu sekitar tiga bulan untuk mencapai itu semua saat mengawali kiprahnya di Youtube.

Mas Yon Bayu Sedang Menerangkan (Dokpri)
Mas Yon Bayu Sedang Menerangkan (Dokpri)
Ada dua pilihan agar branding yang ditawarkan menjadi cepat populer, pertama menjadi trend setter atau menciptakan tema baru dan unik yang disukai pemirsa Youtube. Pilihan ini memang rada sulit karena harus pandai menciptakan sesuatu yang baru dan cepat dikenal oleh para followers. Kedua mengikuti irama mainstream, ini pilihan yang realistis namun resikonya banyak pesaing sejenis sehingga kita harus memiliki keunikan yang agak berbeda dengan sedikit modifikasi. Misal cover lagu terkenal dengan berbagai variasi alat musik.

Modal awal yang diperlukan untuk memulai eksis di Youtube adalah aplikasi Youtube itu sendiri, aplikasi pengunduh video di Youtube yang berguna untuk background video yang akan kita buat, dan aplikasi editing serta pemadu suara dan gambar. Ketiga aplikasi tersebut diperlukan untuk menghasilkan video yang lumayan berkualitas. Tentunya kita juga perlu PC atau Laptop sebagai alat untuk mengolahnya karena agak sulit mengedit di hape mengingat ukuran jari orang dewasa kadang terlalu besar untuk mengedit video.

"Branding, tekun, dan konsisten, kunci sukses meraup uang di internet"

Saya tak akan ceritakan detil pemrograman di sini karena bisa konsultasi langsung dengan beliau, namun yang bisa kita ambil hikmahnya adalah daya juang beliau yang tinggi untuk menghasilkan Dollar di internet. Walau katanya sering bangun siang, bukan berarti bermalas-malasan, tapi ada tanggung jawab yang diemban untuk menghidupi keluarga dan target yang harus dilampaui, paling tidak pendapatan Najwa harus terlewati pada tahun 2020. Branding, tekun, dan konsisten dalam berkarya di Youtube menjadi kunci sukses untuk meraup lebih banyak lagi duit di dunia maya.

So? Jangan lagi buang-buang uang hanya untuk membeli kuota, tapi hasilkanlah uang dari kuota yang terpakai. Jangan buang waktu hanya untuk membaca, mendengar, dan menonton di medsos, tapi hasilkanlah followers dan subscribers sebanyak-banyaknya. Terima kasih mas Bayu dan Click yang telah berbagi ilmu secara gratis kepada kita yang hadir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun