Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menikmati Pesona Akkarena, Alternatif Wisata Pantai di Makassar

28 September 2018   18:32 Diperbarui: 28 September 2018   18:57 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makassar selalu identik dengan Pantai Losari, bahkan boleh dibilang belum ke Makassar kalau tidak mampir ke Pantai Losari. Padahal Pantai Losari semakin lama semakin kusam membuat jenuh kalau sudah beberapa kali berkunjung ke sana. 

Kadang-kadang suatu tempat bila terlalu ramai malah membuat tidak nyaman berwisata karena penuh dengan hiruk pikuk manusia dengan segala aktivitasnya. Sudah saatnya mencari alternatif lain untuk berwisata di Kota Makassar yang bernuansa pantai.

Pantai Akkarena yang Bersih (Dokpri)
Pantai Akkarena yang Bersih (Dokpri)
Saya sendiri sempat bingung menunggu waktu boarding pukul tiga sore, sementara waktu masih pukul sepuluh pagi. Masih ada waktu sisa sekitar dua jam yang bisa dimanfaatkan daripada bengong terus di teras hotel. 

Mau ke Losari sudah bosan, mau belanja juga jenuh, akhirnya pendamping kami mengusulkan ke daerah Tanjung Bunga yang letaknya tak jauh dari Kota Makassar. Tanpa pikir panjang saya langsung menyetujui karena memang selama ini belum pernah ke daerah tersebut walau hampir tiap tahun berkunjung ke Makassar.

Gerbang Pantai Akkarena (Dokpri)
Gerbang Pantai Akkarena (Dokpri)
Perjalanan dari hotel yang terletak di depan Tugu Macan memakan waktu sekitar 20 menit saja untuk mencapai daerah Tanjung Bunga. Setelah berputar-putar sejenak, mata saya tertuju pada tulisan Akkafena di depan sebuah gerbang masuk. 

Pendamping menjawab kalau itu pantai Akkarena, dan tanpa pikir panjang sayapun meminta pengemudi untuk balik arah menuju ke gerbang tersebut. Bedanya dengan Losari, masuk ke pantai Akkarena dikenakan biaya per orang disamping kendaraan. Pantainya sendiri letaknya tak jauh dari gerbang dan kendaraan bisa dibawa masuk hingga ke lokasi parkiran yang bersebelahan dengan pantai.

Gazebo Tempat Berteduh (Dokpri)
Gazebo Tempat Berteduh (Dokpri)
Datang ke pantai di siang hari memang bukan waktu yang tepat mengingat teriknya matahari mulai menyengat membakar tubuh. Namun di tepi pantai terhampar pohon-pohon kelapa dan gazebo yang disewakan sehingga kita bisa berteduh dari panasnya matahari. 

Walaupun cuaca panas, ternyata ada saja pengunjung yang berenang dan bermain di pantai. Sementara itu di lapangan tengah sedang ada acara gathering sebuah perusahaan yang memasang panggung terbuka dan para pesertanya asyik bernyanyi dan berjoget ria.

Arena Bermain Anak (Dokpri)
Arena Bermain Anak (Dokpri)
Sebenarnya pantai Akkarena tak terlalu luas, hanya sekitar 12 hektar saja. Fasilitas yang ada di dalamnya tersedia aula besar yang dapat dipakai untuk acara pertemuan, warung-warung makan yang tersedia di beberapa sudut, arena permainan anak, serta gazebo tempat berteduh. Selain itu ada sebuah dermaga yang sering menjadi tempat nangkring dua sejoli sehingga dinamai Dermaga Cinta. 

Sore hari merupakan waktu yang tepat untuk berkunjung ke pantai Akkarena karena bertepatan dengan matahari terbenam. Sayangnya karena sore sudah harus terbang terpaksa momen sunset terlewatkan begitu saja.

Dermaga Cinta (Dokpri)
Dermaga Cinta (Dokpri)
Sejenak kami melepas lelah dengan menyewa salah satu gazebo yang terletak menghadap ke pantai. Siang hari memang terasa panas namun pemandangan pantai tampak cerah dan memesona, jauh dari hiruk pikuk kota seperti di Pantai Losari. 

Suasananya tenang, damai, dan nyaman untuk sekedar nangkring sambil ngopi dan menikmati keindahan pantai Akkarena yang masih relatif bersih dan terawat dengan baik. 

Di ujung pantai dibangun pemecah gelombang atau ombak untuk melindungi para wisatawan yang berenang di tepian. Sekilas memang agak sedikit mengganggu pemandangan, namun demi kemananan dan kenyamanan wisatawan tembok tersebut perlu dibangun mengingat besarnya ombak di Selat Sulawesi.

Warung Makan dan Kafe (Dokpri)
Warung Makan dan Kafe (Dokpri)
Sebenarnya ingin juga sih berenang menikmati air laut Sulawesi. Namun karena panas terik, niat tersebut terpaksa diurungkan. Setelah bersantai di gazebo dan berjalan-jalan keliling pantai selama sekitar satu jam lebih, akhirnya kami harus meninggalkan pantai untuk makan siang sebelum terbang kembali ke Jakarta. Menurut cerita pendamping kami, pantai ini baru ramai di sore hari saat menjelang sunset hingga malam hari. 

Batu Pemecah Gelombang (Dokpri)
Batu Pemecah Gelombang (Dokpri)
Buat wisatawan yang sudah menganggap Pantai Losari terlalu mainstream atau membosankan dan bising, Pantai Akkarena bisa menjadi alternatif kunjungan untuk menghindar dari hiruk pikuk ramainya pantai di sore hari. 

Pantainya juga masih relatif bersih dan terawat sehingga nyaman untuk menjadi tempat nangkring sambil menikmati udara pantai yang dibawa angin sepoi-sepoi. Semoga pengelolanya tetap konsisten untuk menjaga kebersihan serta merawat pantai ini dengan baik agar tetap nyaman bagi wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun