Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pecahnya Rekor 80 Tahun Warnai Putaran Ketiga Fase Grup Piala Dunia 2018

29 Juni 2018   09:49 Diperbarui: 29 Juni 2018   11:11 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ozil Mengucapkan Selamat Tinggal (sumber: jawapos.com)

Alhamdulillah, babak pertama fase grup telah berakhir dengan memainkan 36 pertandingan yang terbagi dalam delapan grup. 16 peserta sudah dipastikan lolos ke babak kedua yaitu Uruguay dan Rusia (grup A), Spanyol dan Portugal (Grup B), Perancis dan Denmark (Grup C), Kroasia dan Argentina (Grup D), Brasil dan Swiss (Grup E), Swedia dan Meksiko (Grup F), Belgia dan Inggris (Grup G), serta Kolombia dan Jepang (Grup H). 

Dari 16 peserta yang lolos, ternyata ada satu nama besar ketinggalan. Ya, itulah Jerman yang berhasil memecahkan rekor tidak lolos ke babak kedua setelah terakhir 80 tahun lalu di Piala Dunia 1938 di Italia. 

Kala itu Jerman disingkirkan Swiss lewat laga ulangan 2-4 setelah pertandingan sebelumnya berakhir 1-1. Jaman itu belum dikenal adu penalti, jadi kalau seri harus diulang dua hari kemudian, kalau masih seri baru diundi.

Messi Loloskan Argentina (sumber: viva.co.id)
Messi Loloskan Argentina (sumber: viva.co.id)
Kali ini Drakor alias Drama Korea memulangkan Jerman ke kampung halamannya setelah gol Kim Young-Gwoon di menit akhir disahkan wasit melalui VAR. Satu gol di masa injury time melengkapi drama Korea menenggelamkan Jerman untuk selamanya. Sebaliknya, Argentina lolos dari maut setelah Marcos Rojo menghempaskan Nigeria di menit ke-86. Messi dan kawan-kawan yang sempat terpuruk di dua laga perdana justru berhasil membalikkan keadaan dan Messi akhirnya berhasil mencetak gol perdananya di piala dunia kali ini untuk menolong Argentina lolos ke babak kedua.

Selain rekor kegagalan Jerman, berkat teknologi VAR rekor jumlah penalti terbanyak di piala dunia juga berhasil dipecahkan. Terakhir jumlah penalti terbanyak terjadi pada Piala Dunia 2002 dengan 18 penalti, sementara tahun ini baru di fase grup saja sudah menghasilkan 24 penalti, sebagian besar dibantu oleh VAR dalam memutuskan hukuman penalti. Namun ada juga yang dibatalkan seperti saat Senegal vs Kolombia semalam, padahal pemain Kolombia sebenarnya dihadang keras oleh pemain Senegal di kotak penalti.

Satu lagi rekor pecah adalah jumlah gol bunuh diri yang meningkat pesat, mungkin banyak pemain yang stress akibat tekanan terlalu tinggi sehingga daripada sulit mencetak gol ke gawang lawan mending ke gawang sendiri. Terakhir jumlah gol bunuh diri terbesar terjadi pada Piala Dunia 1998 dengan enam gol. Sekarang, lagi-lagi dengan bantuan teknologi VAR, jumlah gol bunuh diri meningkat menjadi sembilan gol di fase grup saja.

Bisa jadi dulu banyak juga terjadi gol bunuh diri, tapi karena tanpa teknologi, yang menendang bola itulah yang dianggap pencetak gol walaupun terkena pemain lain sehingga jadi gol. Sekarang pemain yang terkena senggolan itulah dianggap pencetak gol sehingga akhirnya banyak dianggap sebagai gol bunuh diri, seperti gol Pogba diklaim sebagai gol bunuh diri Behich (Australia), atau tendangan keras Loftus-Cheek ke gawang Panama terkena Harry Kane sehingga jadi gol, maka nama Harry Kane lah yang disebut, bukan Loftus-Cheek.

Secara umum, total gol yang dihasilkan selama fase grup berjumlah 122 gol dengan rata-rata 2,54 gol per pertandingan, masih belum memecahkan rekor piala dunia 1954 yang rata-ratanya 5,4 gol per pertandingan, namun masih termasuk kategori rata-rata gol di era sepakbola modern sekitar 2,3 - 2,7 gol per pertandingan. 

Top skor masih dipegang Harry Kane dengan 5 gol karena dalam partai terakhir tidak dimainkan. Ronaldo gagal menyamai Kane karena gagal menceploskan bola lewat penalti ke gawang Iran, sementara Lukaku juga istirahat di pertandingan terakhir.

Hari ini istirahat tidak ada pertandingan. Esok baru dimulai fase gugur dari babak kedua hingga final. Enam belas tim akan berebut delapan temoat di perempat final mulai besok malam. Ingat, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda, mari dukung tim favorit di babak kedua agar lolos ke babak selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun