Lebaran kurang lengkap bila tidak diisi dengan hidangan khas hari raya Idul Fitri. Setiap lebaran mesti ada set menu lengkap yang terdiri dari Ketupat, Opor Ayam atau Ayam Goreng, Telur Rebus, Sambel Goreng Ati, Sayur Lodeh, dan Kerupuk Udang. Kurang lengkap rasanya kalau lebaran tanpa menu-menu tersebut, sehingga kami harus mempersiapkan masakan beberapa hari menjelang lebaran.
Dua hari menjelang lebaran, kami berburu belanjaan di pasar tradisional di daerah Ciledug kalau lagi di Jakarta atau di Kosambi Bandung. Setelah sholat Subuh kami langsung menuju pasar untuk memperoleh bahan-bahan yang lebih segar dan lengkap, karena kalau sudah agak siang tinggal sisa-sisa saja, apalagi pas mau lebaran pasti banyak pembeli berebut bahan makanan pokok seperti ayam dan beras. Namun kalau telur, ayam, dan ati sapi atau kambing biasanya kami sudah stok duluan seminggu sebelum lebaran.
Setelah memasak ketupat selesai, kemudian dijemur atau digantung di pintu agar cepat kering dan siap dimakan. Esoknya para ibu-ibu mempersiapkan menu-menu lainnya seperti membuat opor ayam, merebus telur hingga matang, mematangkan ati sapi atau kambing, membuat sambal goreng, memasak sayur lodeh, dan menggoreng kerupuk udang dan ayam goreng. Semua bahu membahu berbagi tugas menyelesaikan semua masakan dalam set menu lebaran untuk dihidangkan menjelang sholat Ied.
Walau kelihatannya sederhana, tapi ternyata butuh waktu lama juga untuk memasak berbagai menu makanan tersebut. Pertama yang harus dimasak dulu adalah menu yang tahan lama seperti ati goreng dan ayam goreng, kerupuk, bawang goreng serta merebus telur. Kemudian siangnya baru membuat sambel dan sayur lodeh yang mengandung santan. Setelah itu terakhir baru opor ayam dan sambal goreng ati menjelang Maghrib tiba. Setelah itu makanan disimpan di tempat kering, kecuali opor dan sayur lodeh ditaruh di kulkas karena mengandung sari kelapa yang cepat berubah rasa.
Sebelum subuh, ibu-ibu kembali bangun pagi untuk menghangatkan semua masakan yang telah disiapkan kemarin. Setelah subuh semua sudah terhidang di meja makan, dan disunahkan untuk makan terlebih dahulu sebelum sholat Ied. Sepulang sholat Ied kami kembali makan ketupat bersama sanak saudara yang hadir bersalam-salaman saling bermaaf-maafan.