Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Jangan Pernah Memesan "Ketupat Bengkulu"

27 Mei 2018   14:42 Diperbarui: 27 Mei 2018   15:49 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan Selamat Datang Bengkulu (Dokpri)

Indonesia kaya akan aneka kuliner daerah termasuk makanan dengan basis ketupat sebagai pengganti nasi. Sebut saja Ketupat Betawi, Ketupat Sayur, Kupat Tahu, Ketoprak, Coto Makassar dan Soto Banjar yang menggunakan ketupat, dan lain sebagainya. Namun jangan sekali-kali memesan ketupat yang satu ini, kenapa?

Aneka Makanan Laut (Dokpri)
Aneka Makanan Laut (Dokpri)
Tidak seperti daerah lain, Ketupat Bengkulu bukanlah kuliner seperti ciri khas daerah lainnya seperti Ketupat Betawi. Kalau kita memesan Ketupat Bengkulu, yang keluar adalah tinju atau tamparan dari lawan bicara kita. Yup, Ketupat Bengkulu merupakan istilah lain dari pukulan atau hantaman lawan pada diri kita. Jadi jangan pernah coba-coba memesan Ketupat Bengkulu kalau tidak mau dikirim 'bogem mentah' ke muka kita. Tidak jelas asal muasal frasa 'Ketupat Bengkulu' karena tak satupun orang lokal yang saya temui bisa menjelaskan dari mana asal usulnya.

Salah Satu Warung Pempek di Bengkulu (Dokpri)
Salah Satu Warung Pempek di Bengkulu (Dokpri)
Namun jangan khawatir, masih banyak kuliner lain yang bisa dicoba di Bengkulu. Sebagai wilayah yang terletak di Sumatera bagian Selatan, pada dasarnya kuliner Bengkulu hampir sama dengan Palembang, demikian pula Jambi dan Lampung. Apalagi kalau bukan pempek dengan berbagai macam variasinya. Di Bengkulu juga terdapat beberapa kedai pempek terkenal yang bisa dimakan di tempat atau dibawa pulang. Selain itu karena dekat dengan Sumatera Barat, di Bengkulu juga tersedia restoran Padang yang menyajikan aneka makanan terhidang secara prasmanan.

Ekor Pindang Patin (Dokpri)
Ekor Pindang Patin (Dokpri)
Makanan lainnya adalah Pindang Patin yang juga terkenal di Palembang. Bedanya mungkin terletak pada kuahnya yang lebih bening dari Palembang. Kita bisa memesan bagian kepala atau ekor Patin yang dimasak dengan kuah sop. Rasanya sudah pasti nikmat walau agak sedikit pedas kuahnya. Selain patin juga tersedia menu makanan laut seperti ikan bakar, udang, cumi, dengan berbagai bumbu seperti asam manis, saus padang, saus mentega. Makanan tersebut lebih enak lagi bila disajikan dengan Tempoyak Durian, semacam sambal manis pedas yang merupakan fermentasi dari durian.

Sambal Tempoyak Durian (Dokpri)
Sambal Tempoyak Durian (Dokpri)
Selain makanan, Bengkulu juga terkenal dengan kopinya. Kopi Bengkulu termasuk jenis robusta yang ditanam di daerah Kepahiang dan Rejang Lebong. Apabila kita mengendarai mobil atau naik travel ke arah Lubuklinggau, ketika tiba di daerah tersebut tampak hamparan kopi sedang dijemur di tepi jalan. Terkadang petani mencampurnya dengan arabica sehingga muncul istilah kopi 'arabusta'. Sayangnya, kualitas kopi Bengkulu masih kalah dari daerah lain karena proses pengolahannya masih tradisional.

Biji Kopi Sedang Dijemur di Tepi Jalan (Dokpri)
Biji Kopi Sedang Dijemur di Tepi Jalan (Dokpri)
Untuk tempat-tempat menarik di Bengkulu, saya sudah menuliskannya di sini. Selain rumah persinggahan Bung Karno dan Fatmawati, serta Benteng Marlborough, di Kota Bengkulu juga terdapat Menara Pandang (View Tower) untuk memantau tsunami di Alun-Alun Kota, Bangunan peninggalan Inggris seperti Monumen Thomas Parr, dan Danau Dendam Tak Sudah. Selain itu jangan lupa mampir sholat di Masjid Akbar At Taqwa yang bentuknya mirip Blue Mosque di Turki. Jadi yang belum pernah ke Turki bisa berkhayal dulu di sini.

Masjid Agung At Taqwa (Dokpri)
Masjid Agung At Taqwa (Dokpri)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun