Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mewahnya Kereta Wisata Jakarta-Bandung

5 Mei 2018   22:51 Diperbarui: 5 Mei 2018   23:12 3167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta Wisata Priority (Dokpri)

Saya termasuk senang mencoba moda transportasi baru sambil menikmati suasananya, seperti kereta wisata yang diubah menjadi kereta penumpang berkelas premium. 

Sebenarnya saya ingin menjajal kereta wisata jarak jauh seperti Jakarta - Jogja atau Jakarta - Solo, sayang hanya tersedia pada hari Jumat pagi/malam menuju luar Jakarta dan Minggu pagi/malam menuju ke arah Jakarta. Harganya juga lumayan mahal, setara dengan tiket pesawat terbang.

Ucapan Selamat Datang di Panel TV (Dokpri)
Ucapan Selamat Datang di Panel TV (Dokpri)
Untunglah tanggal 8 Maret 2018 lalu, BUMN pengelola kereta api meluncurkan kereta wisata jarak dekat Jakarta - Bandung PP bertajuk Argo Parahyangan Priority yang beroperasi dua kali setiap hari, pagi dan sore/malam hari. 

Secara umum gerbong yang digunakan sama, bedanya hanya tersedia snack berupa roti untuk jarak pendek, tidak seperti kereta jarak jauh yang menyediakan menu makanan. Snack disajikan beberapa saat setelah kereta berlepas dari stasiun Gambir.

Konsol Video di Tiap Kursi (Dokpri)
Konsol Video di Tiap Kursi (Dokpri)
Saat memasuki gerbong sudah mulai terasa mewahnya. Kursinya agak tebal dan empuk walau harus mengorbankan lebar lorong yang semakin sempit kerena gemuknya ukuran kursi. Jumlah kursinya juga terbatas, hanya delapan baris saja dan jarak antar baris lebih lebar dari kereta eksekutif. Panelnya dilapis kayu agar tampak mewah. Sayang ruang bagasi di atas agak sempit dan kurang rapi penutupnya. Di tiap kursi terdapat layar video untuk menonton film atau sekedar mendengarkan lagu. Selain itu juga tersedia colokan untuk mengisi baterai atau menyalakan laptop.

Ruang Makan Tempat Ngopi (Dokpri)
Ruang Makan Tempat Ngopi (Dokpri)
Di dalam gerbong terdapat tiga ruang. Pertama ruang penumpang yang diisi kursi dan televisi di setiap ujung ruangan. Ruang tengah digunakan untuk ruang makan dan tempat ngopi. Di ruang ini tersedia kopi dan teh serta keripik gratis yang bisa diseduh sendiri kapan saja selama dalam perjalanan. Terakhir toilet dan ruang staf operator kereta wisata. Gerbongnya sendiri ikut ditarik dalam rangkaian kereta api Argo Parahyangan biasa dan diletakkan di barisan paling depan dari Jakarta.

Snack dan Air Minum (Dokpri)
Snack dan Air Minum (Dokpri)
Kalau di pesawat terbang, boleh dikatakan gerbong ini merupakan kelas bisnis. Ada pramugari khusus yang melayani penumpang menyediakan makanan atau snack dan kopi atau teh kalau kita malas ke ruang tengah. Untuk makanan berat kita bisa memesan melalui pramugari tersebut dengan biaya tambahan, atau langsung menuju ke kereta makan. Sayang wifinya kurang lancar sehingga terpaksa saya gunakan paket data biasa.
Toilet Duduk Beserta Pegangan (Dokpri)
Toilet Duduk Beserta Pegangan (Dokpri)
Toiletnya juga lumayan bersih dan dilapisi marmer sehingga terasa kemewahannya. Di sini tersedia toilet duduk dan wastafel untuk mencuci muka dan tangan. Sayang tidak ada shower untuk mandi, maklum ini kereta jarak pendek jadi diasumsikan semua penumpang sudah mandi sebelum naik kereta. Ruangnya juga tidak terlalu luas sehingga kurang leluasa untuk bergerak.

Wastafel Berlapis Marmer (Dokpri)
Wastafel Berlapis Marmer (Dokpri)
Secara umum cukup memuaskan, hanya ada beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki seperti wifi dan konten dalam konsol video yang kurang bervariasi. 

Dari sisi harga boleh dikatakan relatif mahal, terutama bila dibandingkan dengan harga tiket pada gerbong lainnya yang paling mahal hanya setengah harga kereta wisata, padahal cuma dapat tambahan snack dan kopi gratis serta kursi empuk. Lainnya boleh dibilang sama saja, toh sampainya juga sama dengan yang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun