Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Lokasi Wisata Danau Toba (Belum) Siap "Go International"

16 April 2018   21:33 Diperbarui: 17 April 2018   09:00 2437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Danau Toba di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Minggu (19/4/2015). (KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES)

Pemerintah saat ini telah menetapkan Danau Toba sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas Indonesia yang perlu digarap secara khusus untuk 'dijual' baik pada wisatawan domestik maupun internasional. Keseriusan pemerintah diperkuat dengan pembentukan Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba melalui Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2016. 

Lalu pemerintah memodernisasi Bandara Silangit yang jaraknya lebih dekat ke Danau Toba daripada Bandara Kualanamu. Ada pula pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi yang akan disambung menuju Pematang Siantar dan Simalungun.

Tugu Nama Danau Toba (Dokpri)
Tugu Nama Danau Toba (Dokpri)
Petunjuk Arah Hanya Berbahasa Indonesia (Dokpri)
Petunjuk Arah Hanya Berbahasa Indonesia (Dokpri)
Namun dalam kunjungan kami minggu lalu ke Danau Toba, khususnya ke kawasan wisata Desa Tomok, belum tampak perubahan besar setelah Presiden Jokowi dua kali berkunjung ke sini. Pembangunan infrastruktur masih sedang dikerjakan, baru selesai toilet dan mushola yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR, lalu papan nama dan beberapa petunjuk serta perbaikan minor saja yang tampak berubah. 

Selebihnya masih seperti sediakala, paling tidak saat saya berkunjung dua tahun lalu belum tampak ada perubahan signifikan. Ke(tidak)siapan Danau Toba untuk 'go international' tampak dari hal-hal sebagai berikut:

Papan Petunjuk Belum Berbahasa Inggris (Dokpri)
Papan Petunjuk Belum Berbahasa Inggris (Dokpri)
1. Papan petunjuk belum menggunakan dua bahasa

Hampir semua papan petunjuk, tulisan, dan sejenisnya masih hanya menggunakan Bahasa Indonesia. Hanya beberapa saja yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Inggris seperti di makam tua Sidabutar dan petunjuk geopark Danau Toba. Selebihnya masih menggunakan Bahasa Indonesia, dan sebagian juga dalam bahasa lokal. 

Padahal untuk go international minimal harus ada dua bahasa yang digunakan yaitu Bahasa Inggris dan bahasa negara setempat. Bahkan di Laospun sampai tiga bahasa, termasuk Inggris dan Perancis.

Petunjuk di Gang Masuk Sangat Kecil dan Tidak Terlihat Jelas (Dokpri)
Petunjuk di Gang Masuk Sangat Kecil dan Tidak Terlihat Jelas (Dokpri)
2. Petunjuk arah tidak jelas

Kalau kita ke luar negeri, begitu turun dari kapal atau perhentian kita langsung menemukan petunjuk arah hendak kemana tujuan kita. Di Danau Toba, mulai dari pelabuhan ferry saja tidak jelas dimana letaknya. Kalau tidak ikut rombongan mungkin saya tidak tahu harus naik dari titik mana. 

Sampai di pelabuhan ferry Tomok, juga tidak ada petunjuk dimana saja ada situs-situs wisata yang dekat dengan pelabuhan. Kalaupun ada kita harus mencari-cari terlebih dahulu, posisinya tidak eye catching alias terlihat begitu turun dari pelabuhan. Hanya ada peta wisata Danau Toba yang bersifat umum, namun tidak diperjelas per wilayah atau desa.

Papan Petunjuk Makam Sidabutar (Dokpri)
Papan Petunjuk Makam Sidabutar (Dokpri)
3. Tidak ada prasasti di tiap bangunan

Di negeri jiran, hampir setiap bangunan bersejarah di bagian depan ada prasasti yang menceritakan sejarah singkat bangunan tersebut. Hal ini sudah ditiru di situs Muaro Jambi, namun belum tampak di sekitar Desa Tomok, kecuali di makam Sidabutar saja yang sudah dilengkapi papan petunjuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun