Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Teman di Kantor (Bukanlah) Tempat Curhat yang Baik

18 Maret 2018   10:59 Diperbarui: 18 Maret 2018   17:54 2857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: intisari.grid.id)

Dalam dunia pergaulan, pertemanan menjadi komponen terpenting untuk menjalin relasi antar makhluk hidup bernama manusia. Berteman merupakan fitrah manusia untuk berbagi cerita, menemani perjalanan, hingga sebagai tempat curahan hati. Banyak tempat untuk memperoleh teman baru, seperti di lingkungan rumah, sekolah, kantor, bahkan dalam perjalanan sekalipun.

Namun tidak semua teman bisa menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati. Lalu mengapa teman kantor tidak bisa menjadi tempat curhat yang baik? Ada beberapa alasan berdasarkan pengalaman penulis dan teman-teman selama menjalin relasi dengan rekan sekerja hampir belasan tahun lamanya.

1. Teman sekaligus "Musuh"

Pernah dengar frasa "sleeping with the enemy" yang juga menjadi judul novel sekaligus film terkenal di era 90-an? Kira-kira seperti itulah kondisi berteman di kantor. Saat masih muda, masih sama-sama pegawai baru, kita bisa bersahabat untuk memecahkan berbagai persoalan kerja bersama. Seiring berjalannya waktu, tanpa terasa, tumbuh persaingan antar sesama teman kantor untuk menarik perhatian pimpinan kantor agar memperoleh komisi lebih atau promosi jabatan. 

Persaingan bisa berbuah positif untuk meningkatkan kinerja perusahaan, namun bisa jadi justru menimbulkan persaingan negatif antar sesama teman. Kalau kemampuan relatif sama, maka cara paling efektif adalah saling menjatuhkan antar teman satu dengan lainnya. Curhatan kita pada teman yang lain bisa jadi senjata makan tuan sebagai upaya untuk menjatuhkan kita sendiri. Persis seperti kejadian pasca pilpres, hobi saling menjelekkan sepertinya tidak pernah hilang dari karakter bangsa kita.

Seperti kata pepatah, tidak ada teman abadi, tapi hanya kepentingan abadi, itulah politik yang juga kadang diterapkan di kantor walaupun terkadang merusak profesionalitas seseorang dalam bekerja.

2. Rawan Perselingkuhan

Perselingkuhan memang bisa terjadi di mana saja, kapan saja, tidak kenal waktu dan tempat. Tapi bibit perselingkuhan timbul bila pertemanan antar lawan jenis di kantor semakin intens, karena waktu bersamanya lebih banyak ketimbang dengan pasangannya di rumah.

Sudah sering kita dengar kasus perselingkuhan, bahkan berakhir dengan perceraian, karena bermula dari curhatan dengan lawan jenis di kantor. Oleh karena itu hindarilah curhat dengan lawan jenis di kantor karena lebih banyak mudharatnya daripada manfaat.

3. Mengganggu Profesionalitas Pekerjaan

Curhat dengan teman di kantor, apalagi mempersoalkan teman lain di lingkungan sama dapat mempengaruhi kerja sama tim dalam mengatasi masalah pekerjaan di kantor. Misal si A curhat tentang kelakuan si B pada si C, padahal mereka satu tim kerja, pasti akan menimbulkan prasangka buruk C pada B, sehingga C agak sensitif untuk membicarakan persoalan kantor pada B, padahal bisa jadi justru si B lah yang dapat memberikan problem solving daripada si A yang hanya bisa bergosip saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun