Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tanda-tanda akan Kehilangan Sesuatu

20 Desember 2017   11:23 Diperbarui: 20 Desember 2017   22:36 5111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: dailyexpress.co.uk

Sebagai manusia, tentu kita pernah mengalami kehilangan sesuatu, entah barang, uang, atau hal lainnya. Namun sering kita tidak menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini selalu diawali dengan peringatan atau pertanda, termasuk bakal kehilangan sesuatu. Beberapa kali saya kehilangan sesuatu dan sebelumnya seperti ada pertanda, namun karena lengah ya akhirnya tetap hilang juga. Dari pengalaman saya kehilangan sesuatu, ada beberapa pertanda yang menjadi peringatan awal sebelum terjadi, antara lain:

1. Menganggap remeh
Suatu ketika teman saya mengingatkan untuk tidak parkir di tempat tersembunyi karena bakal mengundang orang lewat. Saya dengan yakinnya mengatakan bahwa dashboard mobil kan menyatu dengan panel jadi sulit untuk dicongkel. Dua hari kemudian dashboard mobil benar-benar hilang dan saya menyesali omongan kemarin karena terlalu menganggap remeh. 

Motor di rumah juga hilang karena saya malas memasukkan motor ke dalam rumah, padahal sudah diingatkan istri. Namun karena masih sore, saya biarkan saja di halaman rumah, takut nanti ada perlu ke luar lagi. Pas sekitar jam delapan malam hendak memasukkan motor, saya kaget karena sudah tidak terlihat lagi di halaman rumah. Saya cari keliling kompleks namun sia-sia belaka karena malingnya sudah jauh melangkah. Jadi jangan pernah menganggap remeh walau cuma bercanda.

2. Hilang ingatan
Hilang ingatan di sini bukan berarti gila atau kurang waras, tapi lebih kepada lupa atau alpa terhadap barang yang kita miliki. Kejadian terakhir ketika tas anak saya hilang dari mobil, padahal sudah diingatkan orang lain bahwa ada tas di dalam mobil. Tas tersebut memang sengaja ditinggal karena hanya berisi buku pelajaran, tidak ada barang berharga lain. Rupanya saya lupa mengunci pintu mobil sehingga dengan mudah orang mengambil tas tersebut. Untung bukan mobilnya yang dibawa. Memang sebelum kejadian saya seperti blank antara ingat dan lupa mengunci pintu.

Saya pernah kehilangan dompet yang terpegang karena tidak ngeh ketika sedang membayar tiket. Sekejap ingatan hilang ketika selesai membayar tiket langsung ngacir, baru beberapa menit kemudian sadar kalau dompet di tangan tertinggal di loket. Saat kembali lagi dompet sudah lenyap, untung hanya berisi uang beberapa ribu saja. Pernah juga SIM C saya tanpa sadar terjatuh setelah menunjukkan boarding pass pada petugas, baru sadar ketika di dalam pesawat hendak memasukkan SIM ke dompet, padahal SIM tersebut masih di genggaman tangan sebelum jatuh. Tipsnya, segera ingat-ingat kembali apa yang ada di sekitar kita saat tiba-tiba pikiran blank, khawatir memang ada sesuatu yang terlewatkan.

3. Campur baur
Kadang karena malas atau terburu-buru, saya asal taruh flash disk atau uang ke dalam kantong tanpa memperhatikan di dalam sudah terisi berbagi jenis barang seperti kunci dan karcis parkir. Saat mengeluarkan karcis parkir tanpa sadar flash disk atau uang ikut terbawa, dan ketika tiba di rumah baru sadar flash disk menghilang, atau jumlah uang di kantong berkurang melebihi ongkos parkir. Kejadian jenis ini sering saya alami dan anehnya ga pernah kapok menyimpan uang atau flash disk di kantong. Solusinya saya memisahkan barang-barang kecil ke dalam dompet terpisah sehingga tidak bercampur baur lagi dalam satu kantong.

4. Kurang beramal
Mungkin ini lebih superstitious, tapi sudah hukum alam bahwa apa yang kita terima sebenarnya ada hak orang lain walaupun kecil. Beberapa kali saya alami kehilangan uang atau barang, dan setelah direnungkan, memang harus saya akui kurang beramal. Kadang saking gembiranya menerima rezeki membuat kita lupa untuk mengingat orang lain yang lebih membutuhkan. Oleh karena itu saya mengingatkan diri sendiri untuk selalu menyisihkan rezki untuk yang memerlukan walau jumlahnya relatif kecil dibanding apa yang diterima.

Kalau boleh disimpulkan, apapun yang akan terjadi sudah ada pertanda, tinggal kita mampu atau tidak membaca tanda-tanda tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun