Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ternyata Masih Ada Jalan Rusak Tak Jauh dari Ibu Kota

7 November 2017   21:21 Diperbarui: 8 November 2017   09:14 3022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Tinggal Lapisan Tanah (Dokpri)

Infrastruktur merupakan salah satu program prioritas nasional yang sedang galak-galaknya dikembangkan. Pembangunan jalan baru maupun peningkatan jalan berlangsung di mana-mana bahkan hingga menimbulkan kemacetan luar biasa, demi suksesnya program nasional tersebut. Dengan terbangunnya infrastruktur terutama jalan diharapkan dapat mempercepat akses barang dan orang yang berdampak pada peningkatan perekonomian negara.

Perbaikan Jalan Menjadi Titik Kemacetan (Dokpri)
Perbaikan Jalan Menjadi Titik Kemacetan (Dokpri)
Demi menghindari jalan macet, saya mencoba menelusuri beberapa jalan alternatif menuju Bogor Barat arah Jasinga dari arah Serpong. Saya mencoba lewat jalur Serpong - Rumpin - Leuwiliang untuk menghindari jalur Parung yang terkenal macet itu. Namun sesampainya di perempatan Cicangkal tak jauh dari Rumpin, jalanan tampak rusak berat akibat dilintasi truk-truk besar. Memang tampak ada sebagian pekerjaan perbaikan jalan seperti di depan kompleks LAPAN, namun sepertinya tak banyak menolong karena hanya sepotong saja yang diperbaiki.

Truk-Truk Besar Melintas di Jalan Rusak (Dokpri)
Truk-Truk Besar Melintas di Jalan Rusak (Dokpri)
Akhirnya saya putuskan putar balik ke arah Gunung Sindur karena tak tahan melalui jalan rusak dan harus menunggu antrian akibat perbaikan jalan. Jalan menuju Gunung Sindur tak kalah hancurnya, bahkan Jembatan Cisadane nyaris tinggal tulang belulang tanpa lapisan aspal atau beton. Padahal bila jalan tersebut bagus bisa menjadi alternatif ke arah Bogor Dramaga atau Leuwiliang untuk menghindari kemacetan di jalan raya Bogor melalui Parung, atau jalan tol Jagorawi yang kian macet saat ini.

Alas Jembatan Tinggal Tulang Belulang (Dokpri)
Alas Jembatan Tinggal Tulang Belulang (Dokpri)
Ibarat kata pepatah, kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak terlihat. Ketika sedang giat-giatnya membangun Indonesia dari pinggiran, ternyata masih ada jalan yang rusak bahkan tak jauh dari hiruk pikuk ibukota. Walaupun tampak berbentuk jalan beton, namun tetap percuma bila yang melintasinya truk-truk besar bermuatan pasir dan batu koral. Malah lebih parah lagi karena konstruksi beton tidaklah lentur seperti aspal, jadi menimbulkan patahan-patahan di tengah jalan. Hal ini tentu lebih berbahaya bagi mobil kecil yang melintas di jalan tersebut.

Patahan Beton di Tengah Jalan (Dokpri)
Patahan Beton di Tengah Jalan (Dokpri)
Agak mengherankan mengapa untuk jalan yang sudah jelas dilalui truk bertonase besar tapi konstruksinya dibuat untuk kendaraan kecil. Padahal dengan biaya agak mahal sedikit untuk peningkatan kualitas kekuatan beton, kita bisa memperpanjang umur pemakaian jalan daripada harus diperbaiki setiap tahun. Tidak hanya sekedar membuang-buang biaya, tapi juga menimbulkan kemacetan baru karena harus menunggu giliran jalan bila sedang dilakukan pembetonan jalan.

Oleh karena itu, perlu perencanaan lebih matang dalam rangka peningkatan kualitas jalan. Paling tidak harus diperhatikan tonase kendaraan yang melintasi kendaraan tersebut agar perhitungan kekuatan beton dapat disesuaikan dengan kondisi. Semoga hal ini bisa menjadi perhatian pemerintah tidak hanya daerah namun juga pusat, agar tidak terjadi lagi saling lempar tanggung jawab pembangunan dan pengelolaan jalan seperti terjadi selama ini.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun