Mohon tunggu...
Diyon  Erlangga
Diyon Erlangga Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa Universitas Muhammdyah prof,dr,Hamka Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Prodi Ilmu komunikasi

gak bisa berbagi materi ya berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenakalan Remaja akibat Kurangnya Berperilaku Asertif

27 Januari 2021   10:16 Diperbarui: 27 Januari 2021   11:09 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Awal mula peremajaan seorang anak pasti tidak mudah untuk melewati masa muda yang sensitive terhadap perkembangan mentalnya menjadi dewasa. Sehingga banyak anak-anak yang mengawali masa remaja nya dengan segala sesuatu yang negatif dan merasa bahwa itu merupakan hal yang lumrah bagi seorang anak remaja. 

Kenakalan yang terjadi pada remaja menandai lemah nya kepribadian dan moralitasnya . Diliat dari aspek kebiasaan dan didukung dengan search singkat, Kenakalan remaja dapat tercipta karna para remaja awal tidak dapat bersifat asertif sehingga Keperibadian nya menjadi lemah dan sering terjerumus pada hal-hal negative. 

Kenakalan remaja meiliki karakter interpersonal, antarpersonal, psikis, dan kultural sebab prilaku kenaklan remaja berjalan dalam konteks antarpersonal dan sosio-kultural (Kartno 2016). Masing masing individu berperan terhadap Pembentukan karakter agresif, asertif, atau pasif. Sedangkan Masalah yang ditakutkan mulai dari Sudut pandang pendidikan, psikologi, social, maupun buadaya

Pendidikan merupakan sarana yang efektif bagi pengembangan pembentukan karakter peserta didik, karena pendidikan meberikan nilai-nilai kearifan, sosial, dan budaya. Selaras dengan itu pendidikan yang baik dan bermutu dapat membentuk pola fikir anak remaja untuk dapat mengahadapi masa depan yang modern dan kompleks, agar dapat seimbang antara perkembangan pekembangan teknologi dan intlektualitas seorang anak remaja. 

Berbicara pendidikan, keluarga merupakan satu faktor yang penting dalam perkembangan social anak dan psikologi. sturktur berkehidupan bekeluarga dibarengi dengan komunikasi yang elok antara keluarga dapat menjadi salah satu indikator yang dapat meberikan doktrin baik pada masa kanak-kanak yang akan membawa dampak positif pada perkembangan setelah nya. 

Akan tetapi, dimasa serba moderen ini, dan mekanisme yang berdampak pada kehidupan social. Timbulnya konflik pada masyarakat modernis didukung pula dengan ke tidak siapan masyarakat dengan kemajuan teknologi informasi komunikasi dengan cepat, yang tidak diseimbangi dengan perkembangan pola fikirnya. 

Dunia modern yang ditandai oleh perkembangan tegnologi informasi dan komunikasi yang semakin maju, berefek signifikan dalam tata kehidupan manusia dari berbagai aspek. Penelitian (Gilen,2003; Uyun &hadi, 2005; Marini &Andriani, 2005; Sikone,2007;) meperlihatkan bahwa remaja terjerumus pada hal yang negatif Seperti Narkoba, sexs bebas, tauran, salah satunya disebabkan oleh kepribadian lemah yang di akibatkan yakni Ketidak kemampuan para remaja untuk bersikap asertif. Prilaku asertif memudahkan bagi para remaja untuk bersosialisai dan menghindarkan konflik karna lebih bersikap jujur dan terus terang, dan pula dapat lebih mudah menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan efektif.  

Dalam pandangan Habermas kondisi ini disebut dengan distorsi komunikasi ketidak mampuan para remaja dalam memahami bahkan sengaja tidak mau menyepakati perjanjian-perjanjian budaya, masyrakat, dan komnitas, sehinga para remaja ikut dalam perilaku negative. 

Pada dasar nya asertifitas itu dilandasi dengan memilki hak nya yang sama baik individu maupun di dalam kelompok sosialnya. Prilaku asertif sangat dipengaruhi oleh pola asuh orangtua, sedangkan kenakalan remaja siginfikan negatif dipengaruhi oleh pola asuh orangtua. Hal ini berbanding tebalik terhadap prilaku asertif yang signifikan negatif dipengaruhi media massa, akan tetapi kenakalan remaja akan lebih signifikan positif dipengaruhi media massa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun