[Hem ....]
[Boleh minta nomer ponsel]
[Hahaha]
[Kok ketawa sih, Mbak]
[Untuk apa? Aku nggak kenal kamu]
[Kan kita udah temenan di medsos]
[Beri alasan yang jelas, jika ingin meminta nomer telepon]
[Untuk sharing saja Mbak]
[Baiklah, tapi dengan satu catatan nomerku jangan disebarin kemana-mana ya. Aku ini salah satu orang yang di cari, karena profesiku]
[Siap Mbak, terima kasih]
Satu bulan kemudian, setelah meminta nomer teleponku, dia baru kirim watshapp. Kami sering berbalas pesan, hanya sekedar ngobrol ngalor ngidul tidak jelas, sampai pada suatu ketika dia bercerita tentang dirinya.