**
Tenggelam dalam pekatnya malam. Aku menghitung bintang, hingga masuk ke peraduan.
Pengembaraan hari ini, dalam memeriahkan dunia, telah berakhir. Sudah saatnya tubuh, menerima hak, menikmati malam yang panjang.
Meskipun pulang tanpa beban. Serpihan asa yang tersisa, masih tersimpan rapi dalam sanubari.
Takkan dibuang, juga takkan disia-siakan. Karena asa bukan datang tiba-tiba. Hadirnya unik, melalui proses seleksi alam.
Tuhan, jika ditakdirkan nyawa ini masil lama menemani raga. Izinkanlah titian lurus terukir, dalam setiap hembusan napas. Agar serpihan asa yang tersisa, tergapai dalam genggaman.
Tuhan, menerokai alam-Mu dengan niat hanya karena-Mu. Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
**
Bandar Seri Begawan, 23 September 2019
Diyah Kalyna