Mohon tunggu...
Diyah Kalyna
Diyah Kalyna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis itu berbicara kepada alam. Menceritakan keindahannya dan mengungkapkan rahasianya. Aku, kamu, menjadi kita.

Berasal dari Blitar, Jatim, pendidikan S1 di kota Solo, Jateng, dan sekarang domisili di Negara Brunei Darussalam. Sejak tahun 2015 bergabung dalam mediasi dan penanganan masalah tenaga kerja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anugerah Terindah-Mu (1)

19 Agustus 2019   23:54 Diperbarui: 20 Agustus 2019   16:11 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

**

"Wow, kembar empat? Serius kamu, Sal?"


"Kapan sih, aku bohong ama kamu, Shel." Jawab Salma begitu jelas tanpa ragu.
**


Hari ini  Shella janjian ketemuan sama Salma di taman kota. Setelah empat tahun terpisahkan oleh jarak dan waktu. Sehabis lulusan sekolah menengah atas waktu itu, Sahabat terbaik Shella ini, langsung dipinang dan diculik suaminya, sesaat setelah akad nikah selesai digelar, karena suaminya kebelet kuliah S2 di negeri piramid Mesir, bumi para anbiya'.

Kata orang, nasib Salma lebih baik daripada Shella. Bisa kawin muda dan dapat jodoh yang sempurna. Seorang laki-laki tampan, yang terkenal baik prilakunya, dari keluarga baik-baik dan terpandang. Dialah Kamal yang tidak sombong dengan kekayaan yang di wariskan keluarganya. Pemuda kampung tapi berpendidikan tinggi, sangat ideal menjadi tipe menantu idaman yang diincar para orangtua, yang ingin segera mempunyai menantu dan cucu.

Sementara Shella tidak pernah terbesit keinginan untuk nikah muda. Dia ingin menjalani masa mudanya seperti sebagian gadis lain yang seumuran. Belajar lebih tinggi dengan melanjutkan kuliah, dan bermimpi mendapat pekerjaan yang layak, hingga bisa mandiri tanpa bayangan manja yang selalu dilabelkan kepadanya.

Meskipun bukan garis keturunan orang berada, tetapi berkat perjuangan ibunya dari segi finansial, dia berhasil menggunakan toga dan jubah hitam, sebagai kostum terakhir yang wajib dipakai saat wisuda. Membuat ibunya tersenyum bangga melihat putri semata wayangnya hingga ke puncak menara gading.

Shella menunggu lebih awal, karena Salma masih memeriksakan kandungannya di klinik yang terletak di depan taman kota. Dia melirik jam sudah sepuluh menit menunggu kehadirannya.

Sambil terus menunggu kehadiran Salma, Shella membaca buku antologi cerpen dari Komunitas Ibu Pecinta Literasi dalam Antologi Cerpen Romansa Satu Atap. Ada kisah yang menarik perhatiannya, hingga Shella senyum-senyum sendiri. Cerpen yang berjudul Sepenggal Romantika Bersamamu karya DK_Diyah Kalyna, mengisahkan tentang seorang suami yang cemburuan tapi tak bertempat, yang dikemas dengan dialog yang menarik. Shella menemukan pesan menarik dari cerpen itu, ketika suami dan istri sedang bertengkar, maka nggak boleh lama-lama ngambeknya. Nanti bisa hilang keharmonisan rumah tangganya.

Lalu, berapa lama sih, boleh bertahan? Shella menemukan jawaban dalam cerpen itu,  jika suami istri lagi pada dieman, tidak saling tegur sapa. Maka dalam cerpen itu dijelasakan jangan lebih dari tiga hari. Itu menurut ceramah ustadzah di TV sih, salah satu hikmah dalam cerpen yang bisa Shella petik pelajarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun