Mohon tunggu...
Diyah AjengStyawati
Diyah AjengStyawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

ajeng

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Ater-Ater

2 April 2022   07:38 Diperbarui: 2 April 2022   07:47 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Hai teman-teman semuanya, tak terasa yaa sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan. Nah, menjelang bulan ramadhan, masyarakat di beberapa daerah biasanya memiliki tradisinya masing-masing untuk menyambut awal puasa ramadhan yang penuh barokah ini. Khususnya di kota Malang provinsi Jawa Timur yaitu tempat saya menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Disini saya sangat penasaran dengan tradisi menyambut bulan Ramadhan di kota Malang.

Jika di daerah saya ketika menjelang datangnya bulan ramadhan biasanya melakukan kegiatan yang bernama Punggahan. Jadi, punggahan itu seperti kita membagikan makanan atau orang jawa biasa menyebutnya dengan "Ater-ater" kepada tetangga kita dan juga membawa makanan ke masjid untuk syukuran awal bulan ramadhan. Di masjid itu kita bermunajat kepada Allah SWT dengan maksud mengharapkan ridho selama menunaikan ibadah ramadhan dan juga agar lebih khusyu dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Maka dari itu saya ingin mengetahui bagaimana tradisi menyambut bulan Ramadhann di Kota Malang. Sebelumnya saya mewawancarai warga yang tinggal dikota malang terlebih dahulu dan beliau menjadi takmir di sebuah masjid di kota Malang. Beliau bisa dikatakan sesepuh dimasjid tersebut, maka dari itu beliau sangat mengetahui tradisi yang sudah lama dijalankan di kota Malang ini. Sebenarnya banyak tradisi di kota Malang yang dilakukan saat menjelang bulan Ramadhan. Salah satunya Tradisi Megengan dan nyadran. Menurut beliau Megengan ini tidak ada pengertian khusus tetapi Megengan ini merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan masyarakat jawa menjelang bulan suci ramadhan.

Tujuan dilaksanakannya megengan ini untuk mengungkapkan rasa syukur dan suka cita masyarakat sekitar dalam menyambut bulan ramadhan. Biasanya Megengan ini disajikan dengan membawa nasi dan beberapa lauk pauk serta jajanan tradisional salah satunya yaitu kue apem yang menjadi ciri khas tradisi ini. Kue apem ini menjadi simbol untuk meminta ampunan kepada yang maha kuasa atas dosa di masa lalu.

Kue apem ini diambil dari bahasa arab afwan yang berarti pemaaf. megengan dimulai pada waktu petang hari setelah subuh dengan mengundang para tamu undangan. Para tamu akan pergi kerumah orang yang mengudang untuk memenuhi acara megengan kemudian Tuan rumah mengungkapkan keinginan kepada sesepuh lingkungan yang kemudian akan dibacakan doa mengenai hajatnya. Setelah selesai dibacakannya doa, makanan tersebut akan dibagikan kepada para tamu undangan.

Pelaksanaan acara megengan tersebut biasanya dilakukan dengan diantarkan dari rumah ke rumah. Selain dilaksanakan di rumah, megengan juga dapat dilaksanakan di Musholla ataupun masjid. Para warga membawa makanan masing-masing ke langgar atau masjid, dan mereka akan melakukan doa bersama yang dipimpin oleh seorang Ustadz, Kyai atau Sesepuh desa.

Sebelum makanan dan kue Apem dibagikan, jamaah Megengan biasanya terlebih dahulu membaca tahlil dan istighosah. Harapannya, supaya dalam menjalani ibadah puasa Ramadan mereka tenang dan tentram karena Allah SWT sudah memaafkan dosa yang mereka perbuat. Beliau mengatakan bawah dulu acara megengan ini di sambut dengan sangat meriah bahkan kue apem yang dibawa kemasjid harus dibuat sendiri untuk mengungkapkan rasa senangnya menyambut bulan yang suci ini. Tetapi seiring perkembangan zaman acara megengan ini semakin sepi dan tidak semeriah dulu. Karena anak zaman sekarang lebih mementingkan sosial media dan bermain daripada yang lain. Bahkan yang datang kemasjid Cuma beberapa dan kebanyakan yang hadir ialah para orang tua. Dan juga biasanya masyarakat membuat sendiri kue apem untuk dibawa ke masjid tetapi sekarang jarang yang membuatnya dan lebih memilih membeli kue apem plastikan yang praktis.

Selain megengan tradisi lain di kota ini adalah bebersih Desa. Bebersih ini dilakukan dengan cara membersihkan rumah, lingkungan, bahkan mushola dan masjid sekitar agar orang yang ingin melaksanakan ibadah tarawih nanti menjadi khusuk dan nyaman. Bebersih Desa ini dilakukan guna saat datangnya ramadhan desa menjadi bersih seperti hati yang suci saat menyambut ramdhan. Bebersih desa ini dilakukan oleh semua warga seperti gotong royong untuk membersihkan lingkungan sekitar.

Selain bebersih desa, Warga malang juga melakukan bebersih dan ziarah makam yang ada didesa tersebut. Tradisi ini betujuan untuk menghormati arwah leluhur yang dilakukan secara rutin setahun sekali menjelang bulan Ramadhan di bulan Ruwah atau Sya'ban. Selain itu membersihkan makam juga bertujuan agar makam menjadi terawat dan bersih. Dan juga ada ziarah makam, orang jawa biasanya menyebutnya dengan Tradisi "Nyekar". Tradisi ini dilakukan dengan cara menabur bunga pada makam leluhur atau juga saudara yang sudah meninggal. Dan juga mendoakan arwah yang sudah meninggal tersebut di makam. Selain membersikan makam biasanya keluarga leluhur akan membacakan tahlil dan ayat al quran serta menaburkan beberapa bunga di atasnnya. Dengan seiring berkembangnya waktu tradisi bebersih desa ini semakin hilang apalagi ditambah adanya masa pandemi ini, Sekarang desa menjadi sepi karena masyarakat sering menetap dirumah. Akan tetapi tradisi membersikan makam masih tetap ada walaupun tidak seramai dulu.

Selain ziarah makam, masyarakat malang juga tidak lupa untuk melakukan Silaturahmi atau meminta maaf terlebih dahulu kepada tetangga-tetangga maupun saudara. Meminta maaf tidak hanya dilakukan ketika Hari Raya Idul Fitri tiba saja, hal ini juga biasanya dilakukan menjelang datangnya bulan ramadan. Baik meminta maaf dengan cara memberi kue apem sekaligus ater-ater kepada tetangga dan saudara sekitar atau secara langsung. Dengan tujuan menambah kerukunan dan kedamaian masyarakat di daerah tersebut. Hal ini merupakan salah satu hal yang banyak dilakukan oleh orang jelang bulan ramadan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun