Mohon tunggu...
Diyah Puspa Asih
Diyah Puspa Asih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Diyah Puspa Mahasiswa sekolah Vokasi IPB '58

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kurangnya Rasa Nasionalisme

13 Agustus 2021   18:18 Diperbarui: 13 Agustus 2021   18:23 1447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.
Nasionalisme juga sebuah keinginan besar dalam mencapai serta mempertahankan
kedaulatan bangsa tersebut yang dilakukan secara bersama-sama. Pengertian lain dari
nasionalisme adalah suatu sikap cinta tanah air atau bangsa dan negara sebagai wujud dari
cita-cita dan tujuan yang diikat sikap-sikap politik, ekonomi, sosial, dan budaya sebagai
wujud persatuan atau kemerdekaan nasional dengan prinsip kebebasan dan kesamarataan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara (Sadikin, 2018:18). 

Sikap nasionalisme juga harus
diimbangi dengan sikap patriotisme yang berarti rela berkorban demi bangsa dan negara.
Namun sayangnya, ternyata sikap nasionalisme belum sepenuhnya melekat pada sebagian
individu. Sebagai contoh seorang pelajar yang tidak khidmat saat sedang melaksanakan
upacara bendera. Upacara bendera dilakukan guna mengenang dan menghargai jasa para
pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa. Jika seseorang tidak khidmat saat
melaksanakan upacara bendera itu menunjukkan bahwa kurangnya rasa nasionalisme yang
tertanam pada diri pribadi tersebut. Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2018 tentang
Pedoman Upacara Bendera di Sekolah, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan
mempertebal semangat kebangsaan dan cinta cinta tanah air.


Kurangnya rasa nasionalisme tidak hanya terlihat pada saat upacara. Banyak ditemukan
masyarakat yang tidak hafal dengan teks dasar negara yakni Pancasila. Tidak hanya
seorang pelajar, seorang pejabat dan orang-orang penting pun tak jarang juga kita temukan
tidak hafal dengan Pancasila. Sedangkan, tujuan pancasila sendiri sebagai petunjuk dalam
kehidupan sehari-hari agar terciptanya kehidupan yang lebih baik, tertib, dan damai.
Selain tidak hafal dengan Pancasila, kurangnya rasa nasionalisme juga terbuktikan saat
banyaknya masyarakat dari semua kalangan yang tidak hafal dengan lagu-lagu nasional,
terutama lagu kebangsaan Indonesia yaitu lagu Indonesia Raya. Hal itu seharusnya tidak
boleh terjadi. Namun, kenyataan menjawab bahwa itu benar-benar nyata dan terjadi di
lingkungan kita.


Salah satu faktor yang menyebabkan berkurangnya rasa nasionalisme tersebut adalah
globalisasi. Arus globalisasi ternyata sangat berdampak bagi bangsa Indonesia. Globalisasi
seharusnya membuat kita semakin maju dengan adanya teknologi-teknologi yang semakin
canggih, namun sayangnya itu sulit terjadi. Dengan globalisasi, banyak masyarakat
Indonesia justru semakin cinta terhadap apapun yang dikeluarkan dari negeri lain. Baik itu
produk dari luar negeri maupun lagu dan sebagainya.


Bukti dari kurangnya rasa nasionalisme juga terlihat dari masyarakat yang lebih suka
dengan pakaian dan produk-produk lainnya dari luar negeri. Entah mengapa masyarakat
lebih suka mengenakan pakaian produk luar negeri, padahal produk dalam negeri pun tak
kalah menjanjikan kualitasnya.
Tidak hanya pakaian saja yang, akhir-akhir ini masyarakat sedang gencar mengonsumsi
mie instan yang diproduksi oleh luar negeri. Harga yang cukup mahal dibandingkan dengan
mie instan milik Indonesia sendiri pun tidak menjadi penghalang untuk tetap mereka beli
dan masih banyak lagi makanan milik luar negeri yang tak kalah laris dibandingkan dengan
makanan milik dalam negeri seperti restoran yang menjual makanan-makanan luar negeri
seperti sushi, pizza, hamburger, dimsum, dan lain sebagainya. Semua makanan tersebut
sangat laris dikalangan masyarakat Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun