Mohon tunggu...
diva rabiah
diva rabiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi jurnalistik

menyukai traveling dan jurnalisme data

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Dunia di Mata Para Gadis Biasa

15 Desember 2022   17:25 Diperbarui: 15 Desember 2022   21:38 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Showkat Shafi/ Aljazeera

Demam piala dunia menyebar dengan masif dan cepat. Piala Dunia sudah menjadi ajang yang ditunggu-tunggu bagi masyarakat global. 

Selain mendukung tim kesayanagan dalam bertanding, Piala dunia juga menjadi momentum silaturahmi warga bumi. 

Piala dunia Qatar mencuatkan kontroversi, drama, serta menyajikan pemandangan timur tengah yang berbeda. Timur tengah selalu identik dengan perang, kekerasan, hingga teror dari islam radikal konservatif. 

Qatar berhasil mengajak audiens global untuk memandang kedamaian serta cinta kasih yang mengakar pada hati tiap-tiap warganya dalam memuliakan tamu internasional.

Piala Dunia adalah pertaruhan rasa bangga, cinta tanah air, serta loyalitas terhadap negeri. Bilamana perayaan kemerdekaan dirasa kurang, maka pesta bola ini adalah moment 4 tahun sekali yang memuaskan hasrat nasionalisme. 

Cabang Olahraga satu ini memang identik dengan maskulinitas, sikap heroik dan perjuangan. Namun, bagaimana perempuan memandang piala dunia?

Mengajak perempuan menonton pertandingan sepak bola adalah pertaruhan antara menikmati momen atau mengacaukan fokus. Bila beruntung, Ia akan turut mengeluh atas pelanggaran yang merugikan tim jagoan. Ia bahkan menjadi bagian dari selebrasi momen terbaik. 

Kalau anda kurang beruntung, ia akan bertanya setiap detiknya, apa yang terjadi? mengapa diberi kartu merah? mengapa gol yang tadi tidak sah? terkadang perempuan menjadi malu menonton pertandingan karena takut dianggap merepotkan dan bodoh soal sepak bola.

Nyatanya kini, momen piala dunia mengubah persepsi perempuan dalam menyaksikan pertandingan sepak bola. mengerti-tidak mengerti kami tetap menyaksikannya. 

Sebagian bahkan berubah seakan menjadi fans berat cabor ini padahal semua terjadi karena demam piala dunia. Perempuan menyukai kompetisi, perempuan memiliki nasionalisme tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun