Mohon tunggu...
Diva Nabilla
Diva Nabilla Mohon Tunggu... Lainnya - ✨
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Selalu Ada Proses dan Perlakuan Orang Tua untuk Mengembangkan Minat Bakat Anak

2 Desember 2020   23:22 Diperbarui: 2 Desember 2020   23:24 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bakat dan minat merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan. Secara tidak langsung bakat dan minat sudah menjadi makanan sehari-hari. Mengapa demikian? Karena dua hal tersebut selalu memiliki hubungan dengan kegiatan sehari-hari. 

minat dikatakan sebagai ketertarikan pada suatu hal, sedangkan bakat merupakan keahlian dan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu dari minat tersebut. Bakat juga sering didefinisikan sebagai kapasitas belajar yang lebih unggul yang membuat anak-anak lebih cepat belajar sesuatu daripada anak lain. Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. (Maprare dan Slameto; 1988; 62).

Minat menjadi pintu terbesar untuk menstimulasi perkembangan si anak usia dini. Melalui beberapa hal termasuk kegiatan yang mereka sukai, anak-anak bisa melakukan sesuatu dengan senang dan dalam jangka waktu yang lama. Seperti, menggambar, melukis, bercerita,dan masih banyak lagi macam-macam kegiatan. Hal ini dapat mempengaruhi metode belajar yang dapat dilakukan dengan menggunakan minat anak sebagai awal dari pembelajaran anak usia dini. Namun, tak banyak orangtua yang memahami minat dan bakat yang dimiliki anak usia dini tersebut sehingga terjadi kelalaian dalam mengembangkan bakat dan minat pada waktu emas anak usia dini yaitu dari umur 1 hingga umur 8 tahun. 

Sedangkan bakat merupakan karunia dari Tuhan yang sudah merupakan ikatan dari lahir. menurut Gallup (2001) bahwa bakat merupakan pola pikir, perasaan dan perilaku yang berulang-ulang dan dapat meningkatkan produktivitas. Berdasarkan pengertian tersebut, maka bakat itu tidak hanya menyangkut kecakapan tertentu, tetapi juga berkaitan dengan adanya peran untuk mengembangkan. ada 2 jenis bakat, yaitu:
1. Kemampuan pada bidang khusus. Misalnya bakat musik, melukis, dll.

2. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan khusus , misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang taknik arsitek.

Hal yang sebaiknya orang tua lakukan agar tidak lalai mengenai bakat dan minat tersebut Srbagai berikut.

1. alangkah baiknya orang tua mendampingi anak usia dini saat bermain di lingkungan sekitar karena lingkungan sangat berpengaruh terhadap minat. Dengan adanya lingkungan yang baik maka, anak usia dini dapat menumbuhkan minat yang baik juga. Sebaliknya jika lingkungan yang didapat tidak baik maka minat yang mereka tumbuhkan juga tidak baik. 

2. Orang tua sebaiknya mengikutsertakan anak usia dini dalam mengapresiasi kegiatan yang baik. Manfaat mengikutsertakan dalam kegiatan tersebut adalah untuk mendukungnya terus bersemangat dalam belajar dan mengembangkan minat dan bakatnya. Meskipun sesuatu yang dihasilkan anak-anak masih jauh dari kata sempurna menurut pandangan orangtua, tetapi tidak ada salahnya orang tua untuk tetap mengapresiasikan hasil karya anak dan menguji agar anak usia dini dapat meningkatkan minat dan bakatnya. 

3. Orang tua menjelaskan kepada anak agar dapat membuka wawasan anak menjadi lebih luas. Ada banyak cara untuk menjelaskan dunia yang beragam kepada anak. Anda bisa menstimulasinya melalui perjalanan atau traveling ke berbagai kota, menonton berbagai jenis film sesuai dengan usia anak, membaca buku seperti buku cerita, cerpen dan juga masih banyak lainnya.

4. Mengajak anak usia dini menghasilkan berbagai karya yang dapat meningkatkan minat dan mengembangkan bakat. misalnya seperti bercerita, bernyanyi, menulis puisi, melukis, atau membuat sesuatu yang menarik lainnya.

5. Memberi dukungan terhadap anak usia dini dan memberi apresiasi keberanian agar anak berani dalam melangkah ke masa depan. Keberanian membuat kita mampu menghadapi tantangan atau hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis maupun kendala-kendala sosial atau yang lainnya. Setelah memberi motivasi agar anak usia dini berani menghadapi sesuatu orang tua dapat memberi latihan sederhana juga menarik dan menyenangkan.

Orang tua dapat mengenali minat dan bakat anak sejak usia dini akan sangat bermanfaat untuk mengarahkannya secara tepat dan sesuai usia. Minat dan bakat anak usia dini juga bertujuan nantinya akan menjadi life skill, yaitu kemampuan khusus untuk dapat bertahan hidup dan menjadi berhasil dikemudian hari. Adapun 4 tahap bagaimana mengembangkan bakat dan minat anak sejak usia dini sebagai berikut. 

1. Tahap mengamati tingkah laku anak usia dini orangtua mulai mengamati berbagai jenis kegiatan yang anak dapat merasa senang, dan ingin melakukan berulangkali, atau merasa tertarik sehingga selalu ingin tahu lebih banyak. 

2. Tahap memberikan stimulus pada anak usia dini. Memberi rangsangan pada anak untuk bisa lebih bereksplorasi terhadap diri dan lingkungan disekitarnya. Tentunya hal ini perlu dilakukan dengan menggunakan pendekatan ringan dan menyenangkan sesuai usia anak. 

3. Tahap memberi dukungan positif terhadap anak usia dini. Orang tua menghargai setiap usaha yang telah dilakukan anak. Keluarga dan lingkungan (teman, guru) berperan besar dalam meningkatkan minat dan bakat anak sejak dini. Bertujuan agar anak dapat mengembangkan bakat dan minatnya secara optimal.

4. Tahap memperhatikan 9 kecerdasan yang dimiliki setiap anak. Orang tua harus jeli mengamati 9 kecerdasan yaitu kecerdasan bahasa, kecerdasan logika matematika, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis dan kecerdasan ekstensial.

5. Tahap memberi kebebasan anak diluar akademik. Dalam tahap ini meliputi ketekunan, pantang menyerah, bersemangat, hingga kemampuan untuk bangkit disetiap kegagalan.

6. Menerapkan dan memelihara kejujuran dan ketulusan menjadikan anak usia dini sulit untuk berbohong. Mereka akan beranggapan bahwa berbohong adalah kebiasaan yang buruk.

Sumber 

https://edukasi.kompas.com/read/2018/09/04/19270871/ini-dia-5-tahap-mengenali-dan-mengembangkan-minat-bakat-anak?page=all#page2

https://schoolofparenting.id/bakat-dan-minat-anak-apa-bedanya/#:~:text=Secara%20sederhana%2C%20minat%20bisa%20diartikan,belajar%20sesuatu%20daripada%20anak%20lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun