Mohon tunggu...
M DivaMuzizat
M DivaMuzizat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesejahteraan Sosial, FISIP UMJ.

Hanya manusia biasa yang senang mengamati lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tantangan dan Peluang Pekerjaan Sosial di Era 4.0

24 Januari 2022   01:07 Diperbarui: 24 Januari 2022   01:18 2204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Revolusi Industri 4.0 secara fundamental mengakibatkan berubahnya cara manusia berpikir, hidup, dan berhubungan satu dengan yang lain. Jika dilihat dari perkembangannya yang bahkan mampu juga menggantikan manusia dengan robot untuk bekerja, saya rasa dunia semakin menarik. Hampir semua teknologi industri saat ini sedikit-sedikit mengembangkan usahanya dengan teknologi canggih. 

Lalu bagaimana dengan pekerjaan yang dilakukan manusia seperti psikiater, pekerja sosial, dan masih banyak lainnya. Sebut saja dengan organisasi pelayanan manusia yang tentunya bekerja dengan hati nurani manusia dan tidak dapat digantikan dengan robot. Dan sebagai mahasiswa ilmu kesejahteraan sosial saya menanyakan lalu bagaimana dengan pekerja sosial ? apakah ini sebuah tantangan atau peluang?.

Pekerjaan sosial adalah kegiatan profesional membantu individu, kelompok, atau masyarakat untuk meningkatkan atau memulihkan kemampuan mereka berfungsi sosial dan untuk menciptakan kondisi sosial yang mendukung tujuan-tujuannya. Tujuan pekerjaan sosial adalah untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan konsumennya serta untuk memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan sosial secara menyeluruh. Misalnya mempengaruhi kebijakan pembangunan sosial, melakukan advokasi perencanaan kegiatan. 

Namun sangat disayangkan di  Indonesia sendiri masih dianggap suatu pelayanan karitatif yang dapat dilakukan oleh semua orang. Profesi pekerja sosial kurang dikenal di masyarakat karena kurangnya pemahaman dan sosialisasi tentang profesi pekerja sosial sebagi profesi pertolongan terhadap individu, kelompok yang membutuhkan. Indonesia merupakan negara besar dengan berbagai permasalahan sosial terutama masalah kemiskinan, perdagangan manusia, disabilitas, anak terlantar dan permasalahan sosial lainnya, membutuhkan pekerja sosial untuk menyelesaikan masalah sosial.

Era revolusi industri 4.0 ini merupakan suatu keadaan yang memberikan promise (janji) yang sangat besar yang dibersamai dengan peril (ancaman) yang sangat besar juga. Jadi jika kita tidak bisa mengikuti kemajuan teknologi di era ini, kita akan terlindas. Ini adalah semacam pisau bermata dua, kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, tentu kita bisa mengambil keuntungan, kalau tidak ya akan tertinggal. 

Ambil contoh dalam kegiatan berbisnis, jika biasa bisnis kaki lima dan tidak mengikuti era ini yang sebenarnya juga bisa dilakukan di dunia maya maka penghasilan bisnis akan itu-itu saja namun jika mampu beradaptasi dengan era ini maka penghasilan akan lebih besar karena dapat di tawarkan lebih luas. 

Namun bagaimana dengan profek pekerja sosial yang banyak berada di organisasi nonprofit seperti organisasi pelayanan manusia yang semata-mata tidak mencari keuntungan. Apakah berkembangnya teknologi di era 4.0 ini mempengaruhi organisasi pelayanan manusia. Seperti organisasi lainnya yang mendapatkan pengaruh baik tantangan maupun peluang, organisasi pelayanan manusia memiliki peluang untuk mencapai tujuannya. Contoh: jika profesi pekerja sosial atau lembaga pelayanan manusia tidak diketahui banyak orang, maka dapat menggunakan media sosial untuk memberikan informasi pelayanan manusia.

Dalam pembahasan yang dibahas mengenai tantangan yang dihadapi Organisasi Pelayan Manusia di era 4.0 saya merngkas menjadi bebrapa tantangan sebagai berikut: 

1. Perubahan Sosial yang dihadapi oleh masyarakat. 

2. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh era ini dan pengaruh terhadap masyarakat organisasi pelayanan manusia juga harus mencegah terjadinya ini. 

3. Tingkah laku masyarakat di era ini salah satunya sifat konsumerisme yang berpengaruh dengan gaya hidup masyarakat. 

dan dalam melakukan itu semua pekerja sosial juga harus masuk ke dalam era ini untuk meningkatkan kualitas dalam mencapai tujuannya. 

Dan untuk yang dibahas dalam peluang saya menganalisis terlebih dahulu dari masalah yang terjadi di peekrja sosial terutama yang bekerja organisasi pelayanan manusia. Karena tidak berorientasi untuk mencari keuntungan (nir-laba) pelayanan manusia menjadi kekurangan dana. Sangat tergantung pada dukungan dana dari luar. Dan karena produknya bukan barang, Kurang mampu memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakat. Manfaat produknya kurang dapat dirasakan oleh masyaraka t sehingga kurang dimengerti masyarakat. Dari beberapa masalah terebut saya memberikan peluang untuk mengatasi masalah tersebut dan lainnya dari era 4.0 sebagai berikut:

1. Lebih mudah untuk dikenal oleh masyarakat melalui sosial medial.

2. Memberikan konten edukasi melalui sosial media.

3. Lebih mudah untuk melakukan fundraising. 

4. Lebih mudah melalukan in take dengan client.

Oleh: Muhammad Diva Mu’zizat 

Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial

Universitas Muhammadiyah Jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun