Mohon tunggu...
Diva Devina Khaliza M
Diva Devina Khaliza M Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

I'm a student of communication science at UNIBI

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Tetap Konsisten Mengulas Kuliner di Tengah Pembatasan Kegiatan

19 April 2021   20:26 Diperbarui: 20 April 2021   19:52 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Instagram/dimakandibdg

Menjadi pengulas makanan di tengah wabah pandemi Covid-19 tidak menyurutkan pendapatan pemuda asal Bandung, Ubaisyi, atau akrab dipanggil Ubay (25). Ia memulai karir sebagai pengulas makanan pada laman Instagram @dimakandibdg , pertengahan Juni 2020, tidak lama sejak diumumkannya wabah pandemi Covid-19.

Foto Ubay (25) bersama produk yang tengah diulas
Foto Ubay (25) bersama produk yang tengah diulas

Baginya, tidak terlalu banyak kendala dalam pekerjaan ini, terutama soal pendapatan. Justru pendapatan yang ia hasilkan bisa tiga kali lebih banyak dari pekerjaan sebelumnya.

"Waktu dulu (sebelum mengulas) pendapatan memang lumayan. Tapi sejak mulai mengulas makanan, pendapatan bisa berkali-kali lipat. Saya mengulas dan mengunggahnya di platform Instagram dan Tiktok. Selain dapat uang, saya juga jadi dapat icip makanan gratis," ujarnya ketika ditemui Minggu (10/04) malam.

Selain karena impian sejak masa sekolahnya, rupanya Ubay telah memperhitungkan dengan baik untuk bergelut dibidang makanan. Menurutnya, mengulas makanan dan mengunggahnya di internet merupakan cara bertahan hidup yang baru, mengingat kondisi pandemi yang memaksa masyarakat melakukan segalanya dalam jaringan, termasuk membeli makanan.

"Selain karena impian, saya membuat sebuah akun ulas makanan bukan tanpa perhitungan. Di masa pandemi ini kan orang banyak yang dirumahkan dan mendadak produksi serta menjual makanan. Di sinilah peran saya, yaitu sebagai wadah pengusaha makanan untuk promosi dengan cara diulas," jelasnya. Dengan itu tak heran dalam waktu singkat Ubay mampu mendapat sekitar empat ribu pengikut aktif di media sosial.

Meski begitu Ubay tetap menemukan beberapa kendala. Pembatalan kontrak kunjungan pada tempat makan bukan suatu yang asing. Biasanya ini dikarenakan kebijakan pemerintah seperti tidak diperkenankannya dine-in atau makan di tempat.

"Kemarin sempat ada kontrak dengan salah satu brand makanan besar, tapi tertunda karena kondisinya tidak menentu. Buat saya, sih, tidak masalah, masih bisa diatasi. Masih ada produk lain yang lebih dekat yang bisa saya ulas di lokasi atau bawa ke rumah," jelasnya.

Selama ini Ubay mengaku hanya memanfaatkan internet untuk bertahan. Ia mempelajari algoritma media sosial dan desain grafis agar laman Instagram-nya menarik.

"Sekarang serba internet, jadi saya harus bisa memaksimalkannya. Tapi karena saya tidak ahli soal desain, jadi saya meminta bantuan beberapa teman untuk ikut bekerja sama. Visual digital juga punya peran penting untuk menarik minat konsumen. Namun selebihnya untuk manajemen dan ide, semua saya yang pegang kendali,"

Sebelum sesi wawancara berakhir, Ubay juga sedikit memberi tips bagi orang-orang yang hendak menjalankan usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun