Mohon tunggu...
diva asmaraningrum
diva asmaraningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Pancasila Fakultas Pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Trip

Liburan ke Bromo Tengger

20 September 2022   19:00 Diperbarui: 20 September 2022   19:03 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Gunung Bromo merupakan salah satu dari begitu banyak Pesona Indonesia yang ada di Jawa Timur. Masuk dalam empat wilayah kabupaten, yaitu Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang, gunung berapi aktif ini menjadi destinasi wisata yang tak pernah sepi dari pengunjung. Gunung Bromo secara umum memiliki tinggi 2.392 meter di atas permukaan laut. Luasnya yang mencapai 5.300 hektar dilengkapi dengan lembah dan ngarai yang dikelilingi hamparan pasir. Pada musim penghujan, padang savana Bromo akan mengelurkan warna hijau yang menawan.

Ditahun 2017 saya bersama keluarga melakukan perjalanan wisata ke Gunung Bromo, kami berangkat jam 2 pagi dari rumah mbah di malang menuju gunung Bromo menggunakan kendaraan mobil dan menempuh perjalanan sekitar 1 jam. Sesampainya di lokasi kami mengganti kendaraan dengan naik jeep karena mobil yang digunakan tidak dapat memenuhi standar.

Sekitar jam 03.30 kami memulai perjalanan menuju lokasi penanjakan 1 untuk melihat sunrise, kami menunggu sampai jam 06.00 tetapi karena banyaknya kabut membuat sunrise tidak terlihat di hari itu tapi tidak membuat kami berkecil hati karena pemandangan yang disajikan sangat indah walau tidak ada sunrise tetapi terdapat beberapa gunung dengan banyaknya awan membuat terasa seperti diatas awan. Setelah dari penanjakan 1 kami kembali berpindah ke lokasi padang savana dengan pemandangan bukit teletubbies yang berlokasi di kawasan Jemplang atau sebelah selatan kawah Gunung Bromo, disana kami berfoto foto dengan hamparan rumput hijau yang sangat luas.

Dari Padang Savana kami melanjutan perjalanan menuju Lautan Pasir dan melewati Pura Agung Poten yang berada di tengah tengah Lautan Pasir dan dapat kita kunjungi. Pura tersebut didirikan pada tahun 2000 dan terdiri dari 3 zona atau mandala, yaitu: Mandala Utama (tempat pemujaan), Mandala Madya (tempat persiapan pengiringan upacara sembayang),Mandala Nista (peralihan pintu masuk ke dalam).

Sesampainya di Lautan Pasir kami melakukan perjalanan dengan jalan kaki atau naik kuda menuju kawah Gunung Bromo karena adanya pembatas kendaraan. Kami menikmati perjalanan ini karena pemandangan yang sangat indah dan kami tiba di tangga untuk melihat dan berfoto kawah Gunung Bromo, bau belerang dari kawah Gunung Bromo membuat mata dan hidung terasa sedikit perih tetapi dari atas kawah Gunung Bromo kita dapat melihat hamparan lautan pasir dengan banyaknya wisatawan yang sedang berjalan menuju kawah dengan jalan kaki atau naik kuda dan tidak lupa Pura Agung Poten terlihat megah dengan lokasi di tengah lautan pasir membuat kami terkesima melihatnya. Setelah cukup lama di kawah Gunung Bromo akhirnya kami turun menggunakan kuda karena kami merasa cukup capek untuk jalan menuju jeep, sampailah kami dibawah dan membayar jasa kuda tersebut seharga Rp. 50.000 setelah itu kami foto foto dan melakukan perjalanan menuju lokasi awal karena trip ini telah selesai dan kami semua kembali ke kota malang dengan perasaan yang senang bahagia serta lelah. Itulah pengalaman saya berliburan di Gunung Bromo semoga bila ada kesempatan lagi saya bisa mengunjungi dengan rute perjalanan yang berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun