Mohon tunggu...
Diva roviqo
Diva roviqo Mohon Tunggu... Mahasiswa - ;)))

awali harimu dengan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Introvert Terhubung dengan Teman dan Bermain

20 Oktober 2021   07:03 Diperbarui: 20 Oktober 2021   08:13 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda pasti tidak asing dengan kata introvert. banyak yang menyangka seorang introvert adalah orang tipikal orang pemalu atau antisosial, padahal itu bukan bagian dari sifat introvert. Sebagian orang mengartikan kata introvert adalah tipikal seseorang yang lebih senang menghabiskan waktu sendirian atau dengan satu atau dua orang yang di rasa dekat dengan seseorang tersebut.

Namun banyak orang-orang yang salah mengartikan kata introvert ini. Pada umumnya, introvert adalah seseorang yang tidak terlalu suka obrolan yang ringan, tetapi lebih suka obrolan yang berkualitas dan bermakna.

Orang introvert tidak melulu tentang orang yang selalu menyendiri atau orang yang tidak mau berinteraksi terhadap seseorang lainnya atau dengan lingkungan nya, karena pada dasarnya introvert menggambarkan seseorang yang memerlukan ketenangan untuk melakukan kegiatannya. Biasanya, seorang yang introvert akan merasa lebih nyaman ketika mereka dapat berfokus dengan ide dan pikirannya (Berdamai dengan diri sendiri). dalam berinteraksi sosial palinga banyak dengan 2-3 orang.

Sama halnya dengan anak-anak, introvert pada anak bukanlah pertanda bahwa anak sedang mengalami stres atau depresi. introvert pada anak itu tidak jahat dan menyebabkan hal yang berbahaya namun, jika dibiarkan akan berakibat besar. maka orang tua harus lebih memperhatikan dan sedikit lebih peduli pada anak agar mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik. orang tua juga wajib memahami sifat karakter tersebut. sudah dijelaskan diatas bahwa introvert adalah tentang mereka mengerti bagaimana memecahkan masalah dengan cara mereka yang lebih nyaman dan fokus di tempat yang tenang. ciri-ciri anak yang introvert adalah sebagai berikut

  • Menghindari kontak mata dan berinteraksi dengan orang baru.
  • Mudah emosi saat mereka merasa lelah
  • Lebih suka berbicara sendiri dengan mainan favoritnya
  • Lebih nyaman bermain sendirian daripada dengan teman.

artikel ini dapat membantu para orang tua yang memiliki permasalahan anak yang lebih suka dengan ketenangan untuk mengeluarkan ide nya, karena tanpa dunia luar atau lingkungannya merek tidak dapat mengembangkan ide cemerlang itu dan lebih baik orang tua menyeimbangkan antara introvert dan bermain di lingkungan sekitarnya. Karena jika dibiarkan juga akan berdampak buruk. dua tips menghadapi anak introvert dari bidanku.com sebagai berikut.

tips pertama adalah orang tua mengenalkan anak pada lingkungannya dan orang tua membiasakan atau mengajak anak bertemu dengan orang lain dan berinteraksi sosial walaupun hanya dengan percakapan sederhana karena dengan mengenalkan lingkungan sekitarnya dan berinteraksi dengan orang lain memudahkan mereka akan berpikir betapa serunya dunia luar. ajari mereka dengan perlahan-lahan karena memang pada dasarnya tidak ada yang langsung bisa. terlebih lagi orang tua mengajak anak nya berinteraksi pada teman sebayanya. setidaknya mereka akan akrab dan melakukan beberapa permainan bersama walaupun awalnya masih malu-malu kucing. 

libatkan anak pada permainan yang membutuhkan teman sebayanya agar interaksinya lebih bagus. bermain permainan sendiri sangat tidak baik untuk perkembangan sosial anak karena akan berpengaruh pada hubungan sosial anak, yaitu anak akan kesulitan untuk bersosialisasi baik dengan teman ataupun lingkungan sekitarnya. Menurut Santrock (2007:205) teman sebaya adalah orang dengan tingkat umur dan kedewasaan yang kira-kira sama. Kelompok teman sebaya merupakan interaksi awal bagi anak-anak dan remaja pada lingkungan sosial. Mereka mulai bergaul dan berinteraksi dengan orang lain yang bukan anggota keluarganya. dengan ini agar anak-anak bisa bersosialisasi dengan baik  terlebih dahulu mereka harus bisa menyesuaikan dirinya dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Hal tersebut akan bisa dilakukan anak-anak dengan melalui kegiatan bermain permain yang dilakukan oleh anak-anak bersama teman sebayanya.

ketika mereka memiliki satu atau dua teman sebayanya, mereka akan berpikir bagaimana menyesuaikan diri dengan baik. biasanya dengan hal sepele ini akan memudahkan mereka mendapat beberapa teman sebayanya yang baru. berpikir seperti, "ada teman baru yang belum aku tahu, bagaimana ya caranya agar dapat berteman dengan dia? apakah dengan permainan itu?". "bagaimana jika dia tidak mau permainan itu?". mereka akan mulai mengamati, mencari tahu dan berpikir tentang banyak pertanyaan.

Santrock (2007:101) mengungkapkan bahwa teman sebaya juga memberikan dukungan fisik yaitu dengan memberikan sumber daya dan bantuan di saat dibutuhkan. pentingnya penyesuaian diri terhadap sekitarnya yang baik oleh anak, untuk mendapatkan teman. teman sebaya juga bermanfaat untuk anak, mereka akan mendapatkan banyak dukungan yang diberikan oleh temannya. biasanya anak-anak suka mendapatkan teman baru saat bermain, krena menurut buizinga (dalam F.J. Monks, 2002) mengungkapkan bahwa bermain merupakan tindakan atau kegiatan suka rela yang dilakukan dalam batas-batas tempat dan waktu, berdasarkan aturan-aturan yang mengikat tetapi diakui secara suka rela dengan tujuan yang ada dalam dirinya sendiri,juga  disertai dengan perasaan tegang dan senang serta dengan pengertian bahwa bermain merupakan sesuatu yang lain daripada kehidupan biasa.

terkadang bermain dilakukan dengan sendirian maupun melibatkan banyak anak-anak. orang tua kadang juga penat dan pusing ketika anak-anak bermain sangat lama diluar sana namun, orang tua juga harus memaklumi anak-anak yang memang membutuhkan bermain sebagai media tumbuh dan berkembangnya seperti anak introvert yang sudah saya bahas diawal artikel mereka lebih banyak membutuhkan bermain diluar agar tidak terlalu nyaman dengan ketenangannya. jadi semuanya akan baik-baik saja jika orang tua nya mau sabar dan telaten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun