Mohon tunggu...
Diva Maharanie
Diva Maharanie Mohon Tunggu... Psikolog - Atlet Rebahan

Anak INTJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jangan Diagnosis Diri Sendiri!

20 September 2022   21:24 Diperbarui: 20 September 2022   21:35 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada era digital seperti saat ini, banyak sekali informasi yang bisa kita dapatkan dengan gamblang dari berbagai macam media. Contohnya saja: Google, Instagram, Twitter, Quora dan sebagainya. Tentu hal ini akan sangat membantu kita untuk mengetahui informasi terkini. Tapi tahukah kamu, jika artikel yang mungkin kamu baca dari beberapa media belum tentu konkret dengan kenyataan?

Di jaman sekarang ini, kamu tentu sering mendengar istilah Mental Health. Jika diterjemahkan ke bahasa, Mental Health sendiri memiliki arti kesehatan mental. Dan kesehatan mental juga sama pentingnya dengan kesehatan fisikmu. Oleh sebab itu, kita perlu menyeimbanginya. Tapi tahu gak sih, diluaran sana banyak yang salah mengartikan istilah Mental Health?

Mudahnya akses internet untuk di jangkau membuat orang-orang berpikir jika mereka tidak membutuhkan tenaga ahli. Toh, untuk apa pergi konsultasi kalau di internet saja jawabannya sudah jelas? Padahal artikel di internet bisa di tulis oleh kalangan manapun, termasuk orang yang sebenarnya tidak begitu memahami tema yang mereka bawa. Oleh karena itu, mendiagnosis diri sendiri sudah menjadi trend di kalangan anak muda, khususnya mereka yang aktif di media sosial.

Sebenarnya apa sih yang membuat mereka menarik kesimpulan dengan cepat? Tentu saja karena kecocokan kondisi yang mereka alami dengan artikel yang mereka baca saat itu. Padahal bisa jadi itu terjadi karena kebetulan. Dan ternyata, mendiagnosis diri dengan penyakit tertentu rupanya sangat berdampak dengan kesehetan mentalmu lho.

  • Beban Pikiran.

Begitu kamu mempercayai artikel yang kamu baca, pikiranmu yang baik-baik saja tiba-tiba di penuhi oleh pikiran negative yang menjadi sumber penyakitmu. Dan pada akhirnya, hal yang ingin kamu hindari malah terjadi.

  • Menganggap Dirimu Benar

Terlanjur percaya dengan artikel yang kamu baca, membuat pola pikirmu beranggapan kalau dirimu benar. Di saat kerabatmu menyarankan untuk pergi konsultasi, dengan teguh kamu mengatakan, “Aku sudah cek sendiri di tes yang ku ikuti di internet!” Jujur saja, hanya orang idiot yang mengatakan itu dengan yakin.

  • Mencoba obat-obatan secara illegal

Nah, karena kamu terus bersi keras untuk membuktikan perkataanmu pada teman-teman; akhirnya kamu mencoba untuk membeli obat yang lagi-lagi berdasarkan rekomendasi internet. Padahal seorang dokter saja perlu memeriksa suatu penyakit lebih lanjut sebelum memberikan resep obat pada pasiennya.

  • Memicu kesehatan yang lebih parah

Pada akhirnya, bukannya kondisimu semakin membaik, kamu hanya akan mengundang lebih banyak penyakit yang tentu saja tidak dapat kamu deteksi.

Setelah 4 contoh di atas, ada tips nih supaya kamu tidak mengalaminya. Yakni:

  • Jangan cepat menyimpulkan

Kalau kamu merasa ada yang salah dengan dirimu, segera periksakanlah kesehatan pada ahlinya. Bukannya mengikuti tes online yang bertebaran di internet.

  • Tidak menjadikan pengidap lain sebagai contoh

Mungkin kamu mengalami gejala serupa dengan orang lain, tapi bukan berarti kalian memiliki kasus yang sama. Itulah kenapa aku mengatakan jika dokter saja perlu waktu lama untuk mengetahui penyakit apa yang di derita pasiennya.

  • Konsultasi pada sang ahli

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun