Mohon tunggu...
Diva AzzahraSalsabila
Diva AzzahraSalsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

hai.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tahap Perkembangan Emosioanl Apa Saja yang Dialami Anak?

20 September 2021   17:57 Diperbarui: 20 September 2021   18:13 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak -- anak memiliki tiga tahap yang cukup besar dalam perkembangan emosional yang ia miliki. Dengan berjalannya waktu dapat dipastikan anak akan mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Dari anak yang baru lahir menjadi bayi biasa lalu bisa tengkurap, duduk, jalan, berbicara, dan tahap lainya lagi. Dapat dilihat bahwa anak telah mengalami pertumbuhan dengan sangat baik. Selama perkembangan pada anak berlangsung mereka juga mulai dapat merasakan ekspresi -- ekspresi yang mungkkin baru ia temukan seperti senang ( bahagia ), sedih, terkejut, marah dan lainya yang pasti dimiliki pada setiap anak.

Tahap pertama dilalui oleh anak yang berusia satu hingga enam belas bulan. Pada usia ini mereka belum cukup ekspresif dalam menunjukkan sesuatu yang ia rasakan. Pada usia satu bulan anak hanya bisa menangis secara  terus menerus untuk meunjukkan ekspresinya. Seperti ketika mereka haus mereka menangis. Mereka lapar mereka menangis, mereka lelah juga menangis. Mereka hanya bis amenangis karena anak belum mengalami perkembangan dalam tahap emosional dengan begitu mereka hanya dapat menangis untuk mengekspresikan sesuatu yang ia rasakan.

Pada usia yang ke dua bulan mereka mulai mengalami pertumbuhan tentang apa yang ia inginkan dan apa yang ia tidak inginkan. Contohnya ketika sang ibu memberikan sesuatu yang ia senangi mereka dapat menunjukkan ekspresi senang sesuai dengan yang sang anak rasakan. Namun ketika anak ingin tidur tetapi malah tetap diberi sesuatu yang ia senangi terkadang mereka malah tetap akan makin menangis karena dia mengantuk malah diajak bermain bukan ditemani tidur.

Ketika anak mulai menginjak umur tiga bulan mereka dapat menunjukkan rasa gembiranya dengan lebih ekspresif lagi. Anak juga dapat mengenali apa saja yang selalu ada di sekitarnya. Dibalik rasa gembira sang anak juga memiliki sisi bosan yang ia rasakan. Anak dengan umur ini sangat senang sekali diperhatikan jika tidak sang anak akan secara terus menerus melakukan hal yang akan menarik perhatian bagi kita. Jika tetap tidak berhasil mereka akan mengalami frustasi dan pada akhirnya anak akan menangis lagi.

Di usianya yang ke empat bulan anak sudah mulai tertawa dengan girang di ikuti oleh suara kecil yang pasti kita tahu itu adalah suara tawa. Bukan hanya tertawa anak diusia ini sudah memiliki rasa dan juga ekspresi marah. Itu dapat dilihat dari ekspresi yang anak tunjukkan kepada kita contohnya seperti saat anak meminta untuk di ajak bermain namun orang tuanya asik bermain hp dan anak itu akan merasa jengkel. Akhirnya saat orang tua tersebut berniat mengajak bermain anaknya. Anak tersebut malah memalingkan wajahnya itu sudah termasuk dalam cara marah pada anak.

Yang terakhir ada pada anak yang berusia enam bulan. Dapat dikatakan mereka mulai memiliki beragam emosi. Dari bahagia, sedih, takut, marah, dan emosi lainnya. Ketika anak di senyumi oleh seseorang mereka pasti akan mencoba untuk tersenyum juga. Di saat anak merasa melakukan kesalahan yang tidak sengaja mereka langsung ketakutan. Ada juga beberapa hal lainnya yang membuat anak dapat menunjukkan emosinya.

Pada tahap kedua ini dialami oleh anak berusia enam hingga dua belas bulan. Ketika anak berusia enam bulan anak mulai dapat mengekspresikan kemarahannya dengan sungguh -- sungguh. Sesekali anak juga dapat membangkang. Membangkang disini pastinya anak punya alasan seperti ketika ia asik bermain namun dengan orang tuanya disuruh makan anak itu tidak mau karena lebih memilih untuk bermain.

Di usianya yang ke Sembilan anak lebih dapat merasakan perubahan -- perubahan emosi yang is miliki. Mereka mulai memiliki personality sesuai dengan emosi yang anak rasakan pada usia Sembilan mereka mulai mencoba mencari seseorang yang menurut mereka dapat membuat nyaman karena dengan bersama orang yang nyaman akan dapat membuat meeka menstabilkan rasa emosi yang anak miliki.

Disaat anak berumur sepuluh bulan emosi yang ditunjukkan anak semakin ekspresif lagi. Mereka mencoba melakukan apa saja yang ingin ia tahu. Dengan menunjukkan hasil yang ia dapatkan melakui emosi yang akan terlukis liraut wajahnya. Diusia yang ke sebelas bukan kita dapat melihat setiap anak dengan emosi yang tidak sama. Mereka juga melakukan sesuatu hal dengan mandiri dan sudah tidak ingin dibantu lagi. Mereka melakukan itu dengan senang hati.

Terakhir yaitu tahap tiga. Pada tahap tiga dimulai dari umur dua belas bulan hingga dua puluh empat bulan. Selepas umur satu tahun anak akan memiliki emosi yang campur aduk. Anak juga mulai bisa merasa cemburu kepada sesuatu yang ada di sekitarnya. Seperti ketika ibunya mengendong anak lain secara tidak sengaja anak akan merasa cemburu. Di usia segini anak mulai benyak menemukan kepintaran -- kepintaran baru seperti berjalan dan berbicara. disaat itu juga anak akan langsung tertawa karena melihat perkembangan yang ada pada dirinya sendiri.

Di usia yang ke lima belas bulan mereka mulai dapat menunjukkan sikap pedulinya terhadap teman -- temannya ntah orang -- orang di sekitarnya. Mereka juga mulai bisa menentukan apa yang ia sukai dan tidak ia sukai. Contoh gampangnya yaitu baju. Mereka bisa membedakan mana baju untuk tidur dan baju untuk keluar ( bermain ) sesuai dengan yang dibutuhkan oleh anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun