Mohon tunggu...
Dita Utami
Dita Utami Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga

ibu rumah tangga yang peduli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Zakat, Distribusi Ekonomi, dan Solidaritas

6 Juni 2018   20:16 Diperbarui: 7 Juni 2018   10:10 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan ekonomi pada zaman teknologi seperti sekarang ini membuat ekonomi dengan basis digital berlari meninggalkan ekonomi konvensional. Kondisi ini membuat semua orang yang punya akses digital punya kesempatan sama untuk berusaha apapun. Mulai dari kuliner, pernak-pernik alat rumah tangga dan kecantikan sampai pada jasa keuangan.

Tidak semua usaha berbasis digital bisa membesar (yang sangat besar). Kita sekarang akrab dengan beberapa unicorn (perusahaan besar berbasis digital) misanya gojek, buka lapak, tokopedia dll.  Seperti halnya hukum alam, unicorn tidak akan ebih dari 10 perusahaan dan selebihnya akan tumbuh seperti halnya bisnis umumnya, ada skala menengah dan kecil.

Tapi bisnis berbasis digital tidak serta merta mengikis bisnis konvensional karena ceruk untuk orang berusaha di Indonesia masih sangat besar dan banyak dengan aneka kebutuhan orang pada barang.  Kondisi ini tentu sngat menyenangkan terutama orang yang semulatak punya bisnis tapi sekarang punya. Dengan begitu diharapkan tingkat ekonomi masyarakat juga meningkat, asal semua pihak bekerja keras dan focus pada usahanya.

Di sisi lain , ada pihak-pihak yang mungkin kurang beruntung nasibnya. Mereka sudah berusaha keras, tapi karena ketersediaan akses dan kesempatan maka mereka masih kekurangan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

Dalam setiap agama ada beberapa ketentuan yang mengharuskan menyisihkan sebagian harta kepada pihak yang membutuhkan. Banyak agama mengharapkan tidak ada jurang yang terlalu lebar antara si miskin dan kaya.

Padahal jika kita melihat fenomena sekarang, terdapat jurang amat lebar antara orang kayadan miskin di Indonesia. Seperti ilustrasi di atas, di Indonesia ada eberapa pemilik unicorn yang kaya raya  di sisi lain seorang yang tidak memiliki apapun untuk hidup. Makanpun susah didapat karena akses berusaha tak punya.

Dalam agama, zakat diwajibkan untuk dibayar oleh para orang kaya (dan memiliki  cukup harta) kepada orang yang kurang beruntung itu. Islam melarang penumpukan harta dan pendapatan yang eksploitatif tanpa mendistribusikannya kepada orang lain yang membutuhkan. Dengan penyaluran sebagaian kecil rejeki, diharapkandapat memberi daya kepada kaum miskin dan tuna akses untuk mendapatkan sebagian rejeki dan inspirasi untuk berusaha lebih baik lagi.

Dalam agama, ketentuan me,beri zakat adalah semangat untuk memuliakan mereka yang miskin dan papa. Jika dilihat lebih dalam itu adalah distribusi ekonomi serta memberikan semangat solidaritas kepada mereka yang kurang beruntung, karena hakekatnya, semua mahkluk adalah sama di mata Allah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun