Mohon tunggu...
Dita Silalahi
Dita Silalahi Mohon Tunggu... Lainnya - Do u think all humans are same?

In life, no matter who is loved or hated, because the important thing is that God loves you.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Lebih Waspada Banjir, Lebih Sadar dan Ramah Lingkungan

12 Januari 2021   10:58 Diperbarui: 12 Januari 2021   11:25 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak bencana alam yang kerap sering terjadi di negeri kita tercinta, Indonesia. Dan banjir adalah bencana alam yang paling populer, yang tiap tahunnya selalu terjadi bencana banjir di beberapa daerah di Indonesia. Ibaratkan "Tiada Tahun tanpa Banjir". Seperti tahun lalu, awal tahun 2020, daerah Jakarta dan sekitarnya sudah disambut dengan genangan banjir yang cukup parah mencapai 335 milimeter. Apakah diawal tahun 2021 juga akan diiringi dengan banjir juga? Tetapi semua orang pasti berharap tidak demikian.

Berdasarkan informasi dari Badan  Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa curah hujan yang tinggi di bulan Januari-Februari akan memiliki dampak banjir kepada beberapa daerah. Daerah yang dimaksud adalah pesisir barat Sumatera, sebagian besar pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, sebagian Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, tengah, Sulawesi, sebagian Maluku, dan sebagian Papua. Maka dari itu warga setempat dihimbau lebih siaga dan diharapkan melakukan beberapa hal dalam rangka pencegahan banjir.

 Adakah diantara kita menginginkan banjir atau menyukai banjir? Saya rasa tidak, meskipun orang-orang yang berada di daerah yang belum pernah mengalami bencana alam banjir. 

Mendengar kata banjir saja sudah meresahkan hati, membayangkan genangan air hujan memasuki rumah, tentu saja air hujan yang sudah bercampur dengan air selokan atau air pembuangan lainnya, aroma tidak sedap dan kotor. Kuman dan bakteri dari pembuangan sampai ke tempat tinggal, hingga seringkali terjadi beberapa orang jatuh sakit karena imun yang lemah untuk melawan kuman atau bakteri tersebut. 

Selain itu, penduduk terpaksa harus mengungsi dari rumahnya, bagaimana dengan barang-barang dirumahnya atau dokumen penting? Bahkan sering terjadi, penduduk harus kehilangan barang-barang yang ada dirumahnya karena hanyut terbawa oleh arus banjir atau mungkin rusak karena tergenang air banjir terlalu lama.

Yang sangat disayangkan, jika harus kehilangan seorang yang dicintai, karena banjir juga dapat memakan korban jiwa. Sering sekali, banjir menjadi bencana alam yang mengambil nyawa manusia karena beberapa alasan. Yang pertama, meninggal karena hanyut oleh banjir yang sering menjadi korban adalah anak kecil yang tidak bisa berenang mungkin atau menyelamatkan dirinya dari banjir. 

Maka dari itu untuk orangtua dihimbau lebih memperhatikan anak-anaknya saat banjir. Alasan lainnya, korban meninggal karena tersengat listrik, seperti yang kita ketahui bahwa air adalah salah satu penghantar listrik maka dari itu pada saat banjir banyak warga yang meninggal karenaa tersengat listrik.

Kalau boleh request, semoga di 2021 ini tidak ada bencana alam banjir di Indonesia. Belum berita mutasi baru dari Virus Corona yang saat ini menggemparkan warga dunia, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah di Indonesia semakin diperketat lagi. Kalau harus ditambah bencana alam banjir, makin ruwet urusannya. Kesehatan atau imun masyarakat bisa saja menurun karena banjir, sedangkan saat pandemi ini sangat diperlukan imun yang kuat untuk melawan virus corona. 

Perekonomian masyarakat juga saat ini sudah sangat menurun semenjak virus corona muncul ke permukaan bumi, kalau ditambah dengan bencana alam banjir, masyarakat semakin sulit untuk beraktivitas dan bekerja untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Meskipun saat ini sudah banyak yang bekerja dengan teknologi atau bekerja dari rumah tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa kita tetap makhluk sosial yang harus berinteraksi secara langsung dengan makhluk sosial lainnya demi memenuhi kebutuhan kita sebagai makhluk hidup.

Perlu diingat juga, jangan hanya berharap atau berdoa saja tentu saja untuk mendapatkan sesuatu harus perlu diiringi dengan usaha. meskipun perkiraan curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan hujan, ada beberapa hal yang dapa kita lakukan untuk mengurangi resiko terjadinya hujan, misalnya, memperhatikan saluran air, seperti selokan, sungai, atau pembuangan air lainnya, jangan membuang sampah sembarangan ke saluran air agar tidak terjadi penyumbatan, atau sesekali lakukan pembersihan saluran air. 

Dianjurkan kepada masyarakat ketika saat ingin membangun atau membuka suatu lahan supaya lebih memperhatikan saluran pembuangan air dan tidak menimbun atau menutupinya. Bisa juga masyarakat untuk melakukan kegiatan seperti menanam beberapa tumbuhan di pekarangan atau daerah pemukiman untuk meningkatkan daya serap tanah. Dan mengurangi penebangan hutan sembarangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun