Mohon tunggu...
Dita Pertiwi
Dita Pertiwi Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Pribadi yang suka belajar

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari

Dosen dan Mahasiswa Undip Terapkan Inovasi Pakan dan Sistem Pengelolaan Sampah Organik Rumah Tangga untuk Tingkatkan Produksi Maggot di Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten

9 Desember 2022   16:08 Diperbarui: 9 Desember 2022   18:40 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Klaten (2/11/2022) Sampah merupakan salah satu dari sekian banyak masalah lingkungan yang tidak kunjung usai. Sampah yang sejatinya merupakan bahan sisa hasil aktivitas manusia memiliki potensi dapat diolah dan dikelola untuk menghasilkan produki baru yang memiliki manfaat tinggi. Pengelolaan dan pengolahan sampah yang benar akan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Desa Gempol telah menerapkan beberapa upaya dalam menekan masalah sampah, khususnya limbah organik rumah tangga melalui budidaya maggot. Jenis kegiatan budidaya larva serangga ini dikoordinasi oleh penggiat lingkungan yang bernama Bapak Eddy Nugroho bersama istrinya Ibu Ponirah.

Maggot merupakan larva dari jenis lalat BSF (Black Soldier Fly) yang memiliki ciri-ciri bewarna hitam dan terlihat seperti tawon. Larva lalat BSF ini tergolong sebagai pengurai sampah organik terbaik dan memiliki kandungan protein tinggi serta tidak berbahaya untuk dikonsumsi. Kandungan protein yang tinggi tersebut menjadikan maggot sebagai bahan pakan alternatif dalam dunia peternakan maupun perikanan. Kandungan unsur hara yang tinggi dalam kasgot (bekas maggot) juga dapat digunakan sebagai pupuk organik dalam dunia pertanian.

Peluang besar bagi Desa Gempol dalam menguatkan potensi desa ekowisata agrotechnopark berbasis inovasi, konservasi dan kearifan lokal, maka Dosen dan Mahasiswa Universitas Diponegoro memberi pendampingan berupa inovasi pakan dan sistem kerja melalui sebuah program "Sahabat Omah Limbah". Program ini merupakan bentuk pendekatan bagi masyarakat Desa Gempol untuk lebih mengenal pengolahan sampah organik rumah tangga melalui metode fermentasi dengan memanfaatkan mikroorganisme lokal. Hasil fermentasi limbah menghasilkan produk yang digunakan sebagai pakan dalam budidaya maggot. Tahap pelaksanaan Program Sahabat Omah Limbah diawali dengan kegiatan sosialisasi melalui pembagian Sticker Sahabat Omah Limbah, membangun kesadaran dan meningkatkan peran aktif warga masyarakat dalam mengumpulkan limbah organik rumah tangga, mengikuti penyuluhan dan pelatihan, serta pembuatan pakan yang mendukung efisiensi dan peningkatan produksi maggot.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan sosialisasi dengan judul "Optimalisasi Pemilahan Sampah dan Budidaya Maggot Melalui Program Sahabat Omah Limbah" telah dilaksanakan pada hari Rabu, 2 November 2022 di Balai Desa Gempol dengan jumlah peserta sebanyak 23 orang. Sosialisasi ini dihadiri mayoritas oleh ibu-ibu rumah tangga di Desa Gempol. Materi  Pemilahan Limbah Rumah Tangga dari Tim Undip berisi tentang jenis-jenis sampah, pengolahan sampah, nilai ekonomis dari sampah, dan cara penanganan sampah organik. Materi mengenai sampah ini merupakan bentuk pendampingan awal bagi masyarakat Desa Gempol dalam membangun kesadaran tentang pentingnya pengolahan sampah dan manfaatnya untuk budidaya maggot. Pemaparan materi kedua mengenai Budidaya Maggot dari Pengelola Omah Limbah, yaitu berupa materi tentang pemanfaatan sampah organik rumah tangga sebagai pakan maggot.  Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam membangun sinergi dan kolaborasi antara Masyarakat Desa Gempol dengan Pengelola Omah Limbah sehingga Desa zero waste yang mendukung budidaya maggot dapat diwujudkan. 

Dokpri
Dokpri

Kegiatan penempelan Sticker Sahabat Omah Limbah merupakan bentuk pendampingan setelah kegiatan sosialisasi  dan bagian dari upaya untuk membangun kesadaran dan peran aktif warga dalam pengelolaan limbah organik rumah tangga . Dosen dan Mahasiswa Universitas Diponegoro bersama Bapak Eddy dan Ibu Ponirah selaku Pengelola Omah Limbah melakukan edukasi dan pendampingan warga di lima dukuh di wilayah Desa Gempol. Antusias warga Desa Gempol sangat baik, yaitu banyak warga yang sudah  melakukan pemilahan limbah organik rumah tangga untuk mendukung desa zero waste, efisiensi dan peningkatan produksi maggot. 

Dokpri
Dokpri

Sampah organik dari limbah rumah tangga yang telah terkumpul akan diolah untuk dibuat pakan maggot. Pembuatan pakan maggot dilakukan diolah dengan cara difermentasi. Sampah organik berupa sayuran, buah-buahan, dan makanan sisa tinggi protein akan digiling atau dicacah terlebih dahulu hinggal halus sebelum difermentasi. Sampah organik yang sudah halus akan dimasukkan kedalam tong dan diberi starter kemudian ditutup rapat hingga tercapai kondisi anaerob. Setelah 14 hari pakan diberikan ke larva BSF atau maggot. 

Program yang diinisiasi oleh dosen dan mahasiswa Undip telah berhasil meningkatkan wawasan,  ilmu, keterampilan dan kesadaran warga Desa Gempol terutama tentang jenis sampah dan cara pemilahannya, manfaat sampah organik untuk budidaya maggot, serta ketrampilan budidaya maggot. Luaran dan dampak yang dirasakan oleh warga Desa Gempol sangat mendukung bagi pengembangan dan penguatan ekowisata agrotechnopark berbasis inovasi, konservasi, dan kearifan lokal. 

Penulis :

  • Dr. Sunarno, SSi, MSi.
  • Triyono,SH.M.Kn.
  • Kurniawan Teguh Martono S.T., M.T.
  • Mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun