Mohon tunggu...
Dita Nurwijaya
Dita Nurwijaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswi

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Mengenalkan Gender kepada Anak dengan Tepat

27 September 2018   21:41 Diperbarui: 27 September 2018   22:33 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Giddens (1989:158) konsep gender menyangkut tentang " Psycological,  social and  cultural differences between males and females ", yang artinya menyangkut psikologi, sosial dan budaya yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Gender memiliki kedudukan pada manusia antara laki-laki dan perempuan yang sesuai menurut sifat atau perannya, dan kepercayaan, norma adat istiadat yang ditetapkan oleh lingkungan masyarakat.

Gender perlu dikenalkan kepada anak dengan tepat, karena jika salah dalam pengenalannya akan berdampak pada perkembangan anak untuk masa depannya. Tapi perlu kita ketahui dulu bahwa gender dan seks itu berbeda. Gender adalah sifat atau perilaku, dan peran sebagai laki-laki dan perempuan, sedangkan seks adalah organ vital yang ada pada manusia, laki-laki atau perempuan. Dan sifatnya pun berbeda seks atau jenis kelamin ini sifatnya mutlak sedangkan gender sifatnya bisa dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan.

Dalam mengenalkan gender terhadap anak sudah bisa dikenalkan pada usia 15 bulan, yaitu dengan pemahaman fungsi dari alat kelamin. Pada usia 2 tahun anak dapat membedakan mainan yang mana untuk perempuan dan mana untuk laki-laki. Pada usia 4tahun anak dapat memahami perbedaan gender, anak laki-laki jadi lebih enggan dalam memainkan boneka tetapi lebih suka dengan mainan mobil-mobilan. Dengan membedakan bentuk pakaian, warna, dan mainan untuk laki-laki dan perempuan. Pengenalan gender juga mengajarkan anak untuk mengetahui identitas dan tugas anak sebagai laki-laki atau perempuan.

Mengenalkan gender kepada anak cukup membutuhkan upaya yang lebih, cara mengenalkan gender pada anak yaitu:

1. Pola asuh
Pola asuh sangat berpengaruh terhadap pengenalan gender. Jika orangtua tidak tepat dalam membelajari, maka akan berdampak pada masa depan anak. Contoh orangtua saat hamil menginginkan anak perempuan, ketika lahir ternyata anak laki-laki, dari bayi anak sudah diasuh dengan cara seperti merawat bayi perempuan bukan laki-laki. Disitu akan membawa dampak pada anak yaitu anak salah dalam penempatan gender, yang seharusnya berperilaku seperti laki-laki tetapi jadi seperti perempuan dan anak pasti bingung dengan peran yang seharusnya ada pada dirinya.
2. Melalui media
Dengan media kita dapat mengenalkan gender terhadap anak dengan buku cerita, pilih buku cerita yang disukai oleh anak, meskipun dengan dibacakan anak-anak akan antusias mendengar cerita yang mereka sukai dan sambil bercerita orangtua dapat menanyakan tokoh dari cerita tersebut, apakah mirip dengan ayah atau ibu dan menanyakan hal-hal yang mengarah kepada perbedaan gender. Melihat film juga sebagai media pengenalan gender terhadap anak, sama halnya dengan buku cerita, tapi melihat film lebih membuat anak paham tentang apa itu gender, dan sebagai orangtua juga harus tetap mendampingi anak ketika melihat film.

3. Melalui permainan
Anak-anak sangat suka dengan permainan, dengan permainan ini dapat kita ajarkan perbedaan gender itu seperti apa. Dengan bermain peran seperti menjadi ayah dan ibu, yang jadi ayah perannya yaitu bekerja sedangkan ibu perannya memasak, menjaga anak,dll. Permainan seperti ini akan memperkenalkan kepada anak apa peran dan tanggung jawabnya sebagai laki-laki dan perempuan.

Perlu diketahui kesetaraan gender juga perlu diajarkan, seperti dengan kata-kata ketika anak laki-laki jatuh tidak boleh nangis, sedangkan perempuan diperbolehkan. Dalam benak si anak akan berpikir kenapa anak laki-laki kalau jatuh gk boleh nangis sedangkan perempuan boleh. Disitu anak merasakan ketidak adilan, jadi kata-kata "anak laki-laki tidak boleh nangis" seharusnya diubah dengan "anak pintar, tidak boleh nangis ya". Tapi tetap orangtua memberikan pengertian bahwa seharusnya jadi laki-laki harus kuat tidak boleh cengeng dengan tutur kata yang tepat. Untuk anak perempuan sendiri juga diberi pengertian yang sama, karena arti gender sendiri seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa gender juga memiliki arti sifatnya dapat dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun