Mohon tunggu...
Dita Nurfianti
Dita Nurfianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

DITA NURFIANTI UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA PGSD

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dad My Hero

22 Oktober 2022   19:42 Diperbarui: 22 Oktober 2022   19:53 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

AYAH) sosok pahlawan yang tak pernah menyerah , sosok pahlawan yang maju terus pantang mundur demi sesuap nasi untuk keluarganya. Dialah ayahanda tercinta. Dia tak pernah marah jika anak berbuat salah, dia hanya kecewa karena merasa didikannya kurang baik. Dia selalu memanjakan anak-anaknya bak ratu dan raja dalam kehidupannya.

Ayah yang selalu memberikan nasihat dan petuah ketika kita semua di posisi lelah, dia selalu memberikan support terhadap kita ketika kita kalah dalam hal apapun. Yang selalu akan menjadi “ojek” di setiap situasi apapun.

Bukannya dia keras atau kasar hanya saja dia ingin anaknya hidup mandiri dan berpribadi yang baik. Mungkin bagi kita banyak yang memiliki masalah dengan ayahnya, tapi berfikr positiflah mungkin Bahasa cinta mereka seperti itu.

Selalu ada kehangatan yang ayah berikan entah dalam hal kecil ataupun besar. Selalu ada kenangan yang tak bisa  dilupakan walaupun hanya sekecil debu. Ayah selalu ingin anaknya meraih Pendidikan yang tinggi di dunia akhirat.

Ia selalu berusaha mencari nafkah dalam hal apapun karena hanya ingin melihat anaknya suskses, tidak peduli dia sakit atau lemah dia selalu berfikir kebahagian istri dan anaknya. Baginya kebahagian istri dan anaknyalah yang penting dalam kehidupan.

Ayah bekerja keras mati-matian demi membahagiakan semua. Terkadang kita tidak sadar betapa besar kasih sayangnya terhadap kita. Dia juga akan menjadi pendengar setia di dunia ketika kita memiliki masalah, dia akan selalu siap untuk menjadi benteng bagi raja dan ratu di kehidupannya. 

Terkadang kita tidak tahu sampai kapan ayah akan selalu menemani kita. Terkadang pula kita masih mengecewakannya secara tidak sadar.

Dia jarang sekali menunjukkan tangisan di depan semuanya, sama seperti halnya ibu yang tak pernah menunjukkan tangisan sedihnya di depan anak-anaknya. Ayah akan selalu berusaha menghapus tangis anaknya ketika ia sedih, akan selalu menjadi badut untuk mengembalikan kebahagiaan anaknya. 

Dia terkadang tidak peduli dia sudah makan apa belum, yang dia inginkan ketika dia mendapatkan rezeki lebih yaitu anak-anaknya bisa makan lebih dari biasanya. Bisa mencukupi kebutuhan  mereka lahir dan batin.

Kita tidak tahu sampai kapan ayah akan hidup di dunia ini. Ketika ayah  sudah tiada , seakan bagian dari hidup kita hilang. Banyak hal yang akan kita rindukan saat kita bersamanya. Akan  ada penyesalan  kita ketika ayah sudah tidak ada. Kita akan selalu mengngiat “ ayah hanya ingin kamu tumbuh  menjadi pribadi yang baik dan dapat membanggakan orang  tua kelak, bisa menjadi bermanfaat untuk semua”.

Ayah selalu mengatakan “ kejarlah impianmu  jangan sampai terputus di tengah jalan, jangan khawatir tentang rezeki pasti akan selalu ada kalau niatmu baik”.Mungkin dulu ketika ia masih hidup kita hanya “ iya-iya” tapi ketika ayah tidak ada akan ada suatu penyesalan “mengapa dulu alu  nggak sadar kalu itu pesan ayah untukku?”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun