   Pada malam Ramadhan ke-25, Mushola Al-Muttaqin yang terletak di Dusun Pandeyan mengadakan acara Tasyakuran Khotmil Qur'an sebagai bentuk syukur atas selesainya tadarus Al-Qur'an yang telah dibaca oleh beberapa jamaah tarawih (khususnya jamaah remaja) sejak malam pertama ramdhan hingga malam ke-22. Tasyakuran ini dihadiri oleh seluruh Jamaah Terawih Al-Muttaqin, serta dipimpin langsung oleh Mbah Kaum dalam membawakan tahlil.
   Pembacaan tadarus Al-Qur,an selama ramdhan biasanya dalam satu waktu dapat menyelesaikan 2-3 Juz. Tadarus dilakukan secara berkelompok dengan berganti-gantin dalam membacanya, dan setiap kelompok akan membaca satu juz.
   Tadarus Al-Qur'an Mushola Al-Muttaqin dilakukan setiap malam setelah salat tarawih .Tetapi pada akhir-akhir ini, terkadang juga dilakukan ketika takjilan sembari menunggu adzan magrib. Dikarenakan sedikitnya orang yang mau membaca dan untuk mengejar target khatam.
   Seiring berjalannya waktu, pemuda,laki-laki, yang dulunya ikut serta dalam tadarus setelah sholat tarawih sudah tidak ada. Dulu, banyak pemuda yang antusias untuk mengikuti tadarus setelah sholat terawih, bahkan remaja laki-laki juga tidak ketinggalan. Namun, kini yang tampak hanya remaja perempuan yang mengikuti kegiatan tersebut, dengan jumlah yang terbatas dan hampir itu-itu saja orangnya.
   Pada tahun-tahun sebelumnya, tadarus Al-Qur'an di Mushola Al-Muttaqin menjadi salah satu kegiatan yang sangat dinanti oleh masyarakat, terutama oleh para pemuda. Setiap malam setelah sholat tarawih, banyak pemuda yang berkumpul untuk membaca Al-Qur'an bersama-sama. Namun, saat ini keadaan tersebut seakan mulai berubah.
   Perubahan dalam pola partisipasi ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang mungkin berperan adalah perubahan gaya hidup dan prioritas pemuda. Saat ini, banyak pemuda yang lebih tertarik pada kegiatan di luar lingkungan agama, seperti pertemuan sosial (buka bersama), ,hiburan, atau bahkan penggunaan gadget yang mempengaruhi waktu mereka. Pengaruh media sosial dan teknologi juga bisa menjadi salah satu faktor yang mengalihkan perhatian mereka dari kegiatan keagamaan seperti tadarus ataupun sholat tarawih di bulan Ramadhan.
Proses Acara Khotmil Qur,anÂ
   Acara Tasyakuran Khotmil Qur'an di Mushola Al-Muttaqin tidak hanya dilaksanakan dengan penuh doa dan tahlil, tetapi juga dengan hidangan yang menggugah selera. Sebagai bentuk rasa syukur atas khatamnya tadarus, disana disediakan 5 Ingkung ayam dan 5 baskom nasi uduk yang menjadi hidangan khas di setiap acara tasyakuran.
   Hidangan ini disiapkan untuk para jamaah yang hadir, sehingga mereka dapat menikmati kebersamaan dengan makan bersama dan mencari berkah dari khotmil qur,an. Bagi jamaah yang pada malam itu tidak bisa hadir, maka akan dibungkuskan dan dibawakan oleh tetangga terdekatnya yang berangkat.
   Setelah selesai melaksanakan sholat, jamaah duduk melingkar di serambi mushola. Suasana begitu terasa hangat, seakan seluruh jamaah merasa satu dalam kebersamaan dan kebahagiaan. Tak lama setelah itu, panitia acara mulai mengeluarkan hidangan yang telah dipersiapkan, yakni ingkung ayam, nasi uduk, pisang, jadah ketan, dan berbagai makanan lainnya.
   Mbah Kaum, yang menjadi rois mushola, mulai memimpin acara tahlil, membaca dzikir dan  memohon kepada Allah SWT untuk selalu memberikan berkah dan kebaikan bagi seluruh jamaah. Prosesi tahlil ini berjalan khusyuk hingga akhirnya ditutup dengan doa khotmil Qur'an, sebagai bentuk doa syukur atas selesainya pembacaan Al-Qur'an di bulan Ramadhan tahun ini.
