Muktiharjo Kidul, Semarang, (11/08/2020) Akibat dari Pandemi Covid-19 banyak warga yang terpaksa untuk bekerja maupun bersekolah melalui rumah secara daring. Hal ini banyak dikeluhkan warga karena mereka menjadi tidak produktif dan jenuh saat dirumah.Â
Salah satu mahasiswa yang berasal dari Universitas Diponegoro, yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata membuat suatu program yang dapat menjadi alternatif agar warga bisa produktif. Program ini dipilih karena melihat bahwa masyarakat mempunyai potensi untuk memanfaatkan waktu luangnya di rumah yaitu dengan membuat masker ekonomis dan membangun bisnis online dengan sasaran remaja dan ibu ibu rumah tangga.
Kegiatan ini dilatar belakangi dari pengamatan yang mana warga masih tidak menggunakan masker untuk berkegiatan di luar rumah. Padahal penggunaan masker sangat penting adanya.Â
Pada tanggal 17 Juli Dita membuat sebuah program edukasi mengenai pentingnya penggunaan masker ke warga sekitar RT 04 RW 16 serta bagaimana cara pembuatan masker yang mudah di rumah. Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu rumah warga yang sedang mengadakan perkumpulan PKK. Tepatnya di jalan Dempel Kidul No 7 RT 04 RW 16. Partisipan yang mengikuti kegiatan ini adalah 38 orang, di mana kegiatan dilakukan pukul 15.00-17.00.
Tidak hanya itu, sebanyak 8 remaja juga diajak untuk berkumpul untuk mempraktekan cara pembuatan masker secara langsung. Proses dimulai dari pengenalan alat, bahan, hingga mencoba menjahit secara langsung. Kain yang digunakan dapat didapatkan dari kain sisa atau perca yang tidak terpakai.Â
Dari kegiatan ini warga mengetahui bagaimana cara membuat masker yang baik, dan dapat menghemat biaya karena tidak perlu membeli. Kegiatan berlangsung selama 1,5 jam di salah satu rumah warga ditutup dengan sesi Tanya jawab. Kegiatan ini dikembangan di masyarakat dengan harapan, warga dapat mengisi waktunya untuk membuat masker bagi keluarganya sehingga tidak perlu membeli karena sifatnya murah dan ekonomis.
Dilanjutkan dengan sharing mengenai rencana atau bisnis yang telah dijalankan oleh warga, serta bagaimana kesulitan dalam berbisnis. Rata rata warga mengeluhkan proses pemasaran yang sulit, kurang keberanian dalam mencoba bisnis, dan takut untuk gagal.Â
Sehingga dibutuhkan pendekatan bahwa bisnis melalui digital mudah dilakukan dan bisa sebagai alternatif untuk mengisi waktu luang. Manajemen yang baik juga dapat  memperkuat bisnis itu secara berkelanjutan. Hal ini mendapat respon yang baik yang mana warga menerima secara positif untuk mencoba bisnis menggunakan media sosial.
Penulis : Dita Ayu Wardani- Adm. Bisnis-Universitas Diponegoro