Mohon tunggu...
Dita Nurlitasari
Dita Nurlitasari Mohon Tunggu... Lainnya - noone

it's okay

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

24 Oktober 2020   20:59 Diperbarui: 24 Oktober 2020   21:03 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Covid-19 merupakan pandemic yang mengguncang seluruh dunia  tak terkecuali di Indonesia dan menggangu keberlangsungan berbagai sector global dengan tingakat penyebaran yang cepat dan tinggi, dan tentunya vaksin untuk menangkal virus ini belum ditemukan dimanapun. Pandemic saat ini menyebabkan pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbegai wilayah tak terkeuali di wilayah Jombang Jawa Timur. Dengan kondisi yang seperti ini secara tidak langsung mengharuskan masyarakat untuk stay at home, bekerja, beribadah dan belajar dirumah.

Lembaga pendidikan telah melakukan inovasi pada proses pembelajaran. Salah satu bentuk pembelajarah tersebut adalah online atau biasa disebut dengan daring. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan surat edaran no 4 tahun 2020 mengenai Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, dalam surat tersebut dijelakan bahwa proses belajar harus dilaksanakan dirumah melalui pembelajaran daring, digunakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermanfaat bagi siswa dan memenuhi pendidikan bagi siswa meskipun terhalang oleh pandemic saat ini.

Pembelajaran daring sendiri bertujuan untuk memenuhi standard pendidikan melalui pemanfaatan teknologi informasi dengan perangkat computer maupun handphone yang saling terhubung antara siswa dan guru. Melalui pemenfaatan ini proses pembelajaran bisa tetap dilaksanakan dengan baik dan lancar. Pemanfaatan teknologi ini dapat digunakan oleh semua tingkat pendidikan, baik TK, SD, SMP, SMA atau SMK maupun Perguruan Tinggi dengan harapan proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

Dengan adanya pembelajaran jarak jauh atau aring tersebut siswa dapat memiliki keleluasan waktu belajar, dapat belajar kapan pun dan dimana pun yang mereka sukai. Mereka dapat berinteraksi dengan guru atau pendidik mereka menggunakan beberapa aplikasi seperti google classroom, video converence, telepon atau live chat, zoom maupun melalui whatsapp group.

Pembelajaran ini merupakan inovasi dari media pembelajaran yang dilaksanakan pada saat pandemic seperti saat ini. Keberhasilan dari media pembelajaran ini tergantung dari karakteristik para siswa sendiri.

Nakayama (2007) menyatakan bahwa dari semua literature dalam e-learning mengidentifikasikan bahwa tidak semua peserta didik akan sukses dalam pembelajaran online. Ini disebabkan oleh dua factor yakni, factor lingkungan belajar dan karakteristik peserta didik. Menurut Dabbagh dan Ritland (2015) pembelajaran online atau daring merupakan system belajar yang terbuka dan tersebar dengan menggunakan perangkan pedagogi (alat bantu pendidikan), yang dimungkinkan melalui internet dan teknologi berbasis jaringan untuk memfasilitasi pembentukan proses belajar dan pengetahuan melalui aksi dan interaksi yang berarti.

Berikut merupakan salah satu kendala penerapan e-learning pada sekolah di wilayah Jombang Jawa Timur, Kendala yang muncul, yaitu ketersedian dan kelayakan infrastruktur e-learning itu sendiri. Dalam kenyataannya tidak semua sekolah memiliki perangkat untuk menjalankan e-learning begitu pula pada Perguruan Tinggi tidak semua perangkatnya layak untuk digunakan untuk proses pembelajaran e-learning.

Kendala utamanya adalah ketika seorang pendidik menyampaikan pembelajaran melalui e-learning maka peserta didik harus menggunakan komputer dan jaringan internet untuk menerimannya namun tidak semua peserta didik memiliki perangkat tesebut di rumahnya. Contohnya peserta didik yang tidak memiliki mendapat kendala dan harus pergi ke warnet untuk menggunakan e-learning tersebut dan itu menambah biaya pembelajaran.

Kendala dari peserta didik yang belum dapat mengoperasikan komputer begitu juga halnya pendidik. Kita tidak bisa pungkiri pada daerah daerah tertentu e-learning tidak dapat diterpkan karena tidak semua daerah memiliki pembelajaran tentang e-learning. Penggunaan e-learning tidak dapat terapkan karena memang peserta didik yang belum mengetahui dan menguasai bagaimana mengoperasikan e-learning tersebut.

Sebagian pendidik juga ada yang tidak dapat menggunakan e-learning karena memang mereka tidak mendapatkan pembelajaran tersebut saat menjalani studi. Seorang guru olah raga misalnya pada saat studi mereka tidak diajarkan bagaimana menggunakan e-learning secara spesifik sehingga apabila diterapkam dalam pembelajaran olah raga, guru tersebut bingun dan pembelajaran tidak dapat efektif karena tidak memiliki keahlian tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun