Mohon tunggu...
Milisi Nasional
Milisi Nasional Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Akun twitter @milisinasional adalah reinkarnasi baru dari akun twitter @distriknasional yang jadi korban totalitarianisme firaun anti kritik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Petaka Papua Karena Durhaka Istaka

13 Desember 2018   15:29 Diperbarui: 13 Desember 2018   15:42 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga, istilah itu yang mungkin dapat menggambarkan insiden berdarah di tanah papua, awal Desember lalu.

Berbagai sumber menyebut, serangan bermula dari sebuah acara 1 Desember yang oleh kalangan Papua tertentu diperingati sebagai hari kemerdekaan Papua, seperti kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Pernyataan dikeluarkan oleh Juru Bicara Kodam XVII Cenderawasih yang mengatakan pelaku penembakan sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terkait dengan OPM.

Dikronologiskan bahwa sejumlah pekerja melakukan pemotretan, dan sejumlah pelaku marah karena merasa dimata-matai, lalu melakukan serangan itu. Betapa pun, keabsahan kasus ini masih menjadi tanda tanya.

Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal menyalahkan kontraktor PT Istaka Karya atas peristiwa penembakan puluhan pekerja hingga tewas di Kabupaten Nduga, Papua.

Sogok-menyogok adalah hal yang lumrah saat ini. Sudah menjadi rahasia umum pemberian 'uang pelicin' agar dapat melancarkan proses kedekatan pengembang dengan stageholder yakni tokoh daerah setempat.

Ini yang tak dilakukan PT Istaka Karya kepada warga Papua. Klemen Tinal mengatakan bahwa PT Istaka Karya tidak membangun hubungan baik dengan masyarakat Nduga.

Ia berpendapat, seharusnya PT Istaka Karya meminta izin kepada Majelis Rakyat Papua atau tokoh masyarakat Nduga sebelum proyek jalan trans-Papua dimulai.

Terlebih kontraktor tak melibatkan warga lokal, sehingga tak ada rasa memiliki warga untuk menjaga kelancaran proyek. (kompas.com)

Serangan itu bisa dikatakan merupakan yang terburuk di Papua selama beberapa belas tahun terakhir, dan justru terjadi ketika pemerintah berusaha menggiatkan pembangunan di kawasan yang selama ini dianggap dianak-tirikan oleh Jakarta.

Jokowi boleh beropsesi membangun Indonesia Timur, tapi jangan pernah lupakan faktor keamanan. Membangun infrastruktur di Papua sangat berbeda jika dibandingkan daerah lain seperti di Pulau Jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun