Mohon tunggu...
Dissya Rahma
Dissya Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Pancasila and Civic Education student at University of Muhammadiyah Malang

Undergraduate Pancasila and Civic Education student at University of Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Implikasi dan Dampak Aplikasi MyPertamina bagi Masyarakat

23 Agustus 2022   19:00 Diperbarui: 23 Agustus 2022   19:04 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Akhir-akhir ini perusahaan BUMN yang bergerak di sektor gas yaitu Pertamina mengeluarkan sebuah aplikasi yang bernama MyPertamina, aplikasi tersebut sedang dirancang oleh PT Pertamina untuk keperluan masyarakat yaitu sebagai alat transaksi pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama untuk yang subsidi. BBM yang termasuk ke dalam subsidi adalah Pertalite dan Solar. 

Pada saat ini banyak sekali berita-berita di mana masyarakat banyak yang menimbun BBM sehingga pemerintah sendiri ingin melakukan sebuah cara yaitu pemerataan dan tepat sasaran dari BBM subsidi tersebut, naiknya harga Pertamax menyebabkan masyarakat berpindah ke Pertalite sehingga terjadi peningkatan permintaan BBM Pertalite.

BBM bersubsidi merupakan BBM yang diberikan oleh pemerintah dengan menggunakan dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Jumlah terbatas dan sesuai kuota, harga ditetapkan Pemerintah, serta diperuntukan untuk konsumen tertentu, sehingga masyarakat mampu membeli BBM dengan harga yang cukup terjangkau tujuan BBM subsidi berguna memenuhi kebutuhan BBM yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia. 

Sebagai BBM bersubsidi, penyaluran Solar dan Pertalite telah diatur dalam Peraturan Presiden (PP) No. 191/2014 dan Surat Keputusan (SK) BPH Migas No. 4/2020. 

Terkait pemberlakuan aplikasi MyPertamina yang diberlakukan pada awal bulan lalu, sejak 1 Juli 2022 di beberapa kota, masyarakat jika ingin membeli BBM terutama bersubsidi maka harus menggunakan aplikasi MyPertamina, dan pihak Pertamina juga berinisiatif menerapkan aturan di mana yang bisa beli BBM-nya hanya yang sudah terdaftar dalam sistem MyPertamina. 

Pembelian BBM solar dan Pertalite subsidi di aplikasi ini pun akan diterapkan di 11 daerah di lima provinsi di Indonesia per 1 Juli 2022. 

Adapun 11 daerahnya mulai dari Kota Bukit Tinggi, Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kota Banjarmasin, Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Manado, Kota Yogyakarta, serta Kota Sukabumi.

Penggunaan MyPertamina jika dimaksimalkan mungkin maka sangat efektif, adapun hal positif dan efektif dari aplikasi MyPertamina sebagai berikut pertama, pendistribusian BBM bersubsidi lebih tepat sasaran dan merata. 

Kedua, penggunaan MyPertamina ini sendiri dimaksudkan agar pembelian dapat dibatasi sehingga tidak terjadi penimbunan BBM bersubsidi oleh beberapa oknum saja. 

Ketiga, dalam pendaftaran awal untuk menggunakan MyPertamina ini, pengguna akan diminta untuk mengisi data diri di dalam aplikasi, lalu data tersebut akan diverifikasi oleh pihak BPH Migas untuk memastikan bahwa pengguna merupakan pelanggan yang berhak untuk melakukan pembelian BBM bersubsidi, Sehingga distribusi BBM ini merata. 

Keempat, dengan aplikasi MyPertamina, pengguna dapat memesan BBM Pertamina untuk diantar ke alamat rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun