Mohon tunggu...
Dismas Kwirinus
Dismas Kwirinus Mohon Tunggu... Penulis - -Laetus sum laudari me abs te, a laudato viro-

Tumbuh sebagai seorang anak petani yang sederhana, aku mulai menggantungkan mimpi untuk bisa membaca buku sebanyak mungkin. Dari hobi membaca inilah, lalu tumbuh kegemaran menulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pengelanaan Nada - "Kebebasan" (Part 6 of 6)

14 Januari 2021   08:44 Diperbarui: 14 Januari 2021   09:08 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: theodysseyonline.com

Ketaatan radikal yang dijalankan secara brutal hanya akan menghasilkan kerugian semata. Pembina asrama memberi amanat bahwa hari Jumat adalah waktu untuk menyucikan diri. Kembali ke semangat awal demi mendapatkan kesucian asali. Selain itu alasan lainnya adalah demi menghemat pengeluaran biaya asrama.

Seorang sahabat di dalam kamarnya sembari baring di tempat tidurnya, meringis perih memegang perutnya. Ia menahan lapar yang luar biasa karena tidak terbiasa berpuasa. Nada pergi menjenguknya untuk membawakan roti. Tak diduga pembina asrama mendapati mereka berdua dan akhirnya mereka harus menjalani hukuman. Berlutut di depan teras sampai pembina asrama memanggil mereka kembali.

"Maaf Nada, aku membuat kau dihukum."

"Jangan kau pikirkan. Untung tadi kamu sempat makan jadi masih punya tenaga untuk menjalani hukuman."

"Iya. Tapi kenapa kau melanggar demi aku?"

"Ya begitulah, ketaatan memang mengamankan kita dari peraturan, tapi cinta tahu kapan harus melanggarnya."

"Terdengar seperti sebuah gerakan revolusi."

"Setidaknya itu yang dilakukan DIA kan, aku hanya meniru-Nya." Tegas Nada sambil menunjuk ke dinding.

"Kau tidak takut dengan hukuman?"

"Agar suaramu terdengar, kau butuh keberanian untuk menyampaikannya. Kadangkala kepemimpinan dilakukan secara otoriter dan tangan besi. Selama kita masih di bawah otoritas mereka, kita hanyalah obyeknya. Kau benar, kita perlu melakukan revolusi."

"Begitulah. Seperti perjuangan rakyat kecil meminta keadilan dari pemerintah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun