Mohon tunggu...
Dani Iskandar
Dani Iskandar Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu berbagi pengalaman dan menginspirasi http://menulismenulislah.blogspot.co.id

Menulis itu berbagi pengalaman dan menginspirasi http://menulismenulislah.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Makna Debat Capres

19 Februari 2019   06:44 Diperbarui: 19 Februari 2019   07:32 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Selalu ada hal menarik dari Debat Capres yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia. Banyak pembelajaran yang didapat dari Acara Debat yang dilakukan. Semua ala Indonesia. Mungkin tidak penting bagi sebagian orang. Tetapi KPU yang menyelenggarakan acara tersebut sudah sangat mengakomodir beragam keinginan yang muncul dari kedua Tim Pemenangan Capres dan masyarakat. Sangat Dinamis. Hal ini terlihat dari perubahan-perubahan yang terjadi pada acara-acara debat yang telah diselenggarakan KPU sejak 2009 hingga 2019 ini, bahkan debat capres 1 hingga ke-2 saja terjadi perubahan signifikan, baik dari sisi materi, tata panggung hingga pembawa acara semua demi kebaikan dan keinginan masyarakat.

Orang Indonesia Banyak Maunya
Di zaman yang serba cepat ini, apa saja bisa dilihat, dikritik bahkan dinyinyirin oleh masyarakat untuk hal-hal yang tidak penting kalau tidak mau dibilang konyol. Seperti halnya penggunaan earpiece dan pulpen bluetooth oleh Calon Presiden Petahana yang isunya dimunculkan oleh kubu timses Pak Prabowo karena melihat lancarnya Pak Jokowi dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. 

Lalu masyarakat, media sosial pun ramai, apa iya demikian? Dan beredarlah video dan konfirmasi langsung dari Calon Petahana masalah pulpen tersebut. Konyol. Apalagi Sang Petahana menanggapinya dengan menunjukkan pulpen tersebut dan membukanya di depan wartawan. Hal yang tidak mungkin terjadi di zaman Indonesia dulu. Indonesia kini semakin kritis bahkan seringkali offside, melampaui batas kewajaran dari sebuah kenyataan. Terlepas itu dari imajinasi dan halusinasi yang dituangkan ke dalam sebuah kritikan. Tercampuraduklah kehidupan ini antara fiksi dan non-fiksi haha.

Tetapi yang patut diacungi jempol adalah upaya KPU dalam mensukseskan penyelenggaraan Pemilu ini. Semoga tidak ada hambatan dan pertikaian hingga terpilihnya Presiden periode 2019-2024 nanti. 

Ganjalan mungkin akan muncul pada masalah penggunaan Kardus untuk TPS nanti. Alih-alih mau efisien yang ada di lapangan menimbulkan masalah. Belum ada sejarahnya yang namanya kertas atau bahan dasar dari kayu yang tahan air dalam waktu lama apalagi kondisi Indonesia yang rawan hujan dan banjir. Semoga pengadaan Kardus ini tidak menyeret KPU ke ranah hukum

Membuka Wawasan
Seharusnya menurut hemat saya, Debat Capres dilakukan secara Tim. Artinya para Capres yang akan berdebat ditemani oleh 1-2 staf ahli di bidangnya. Tapi itu nanti akan menjadi Forum Diskusi (FGD) atau Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Pemerintah dengan DPR. Kita tidak sedang mendiskusikan permasalahan yang sedang terjadi di negeri ini. 

Dengan debat kita ingin tahu dengan masalah yang masih ada dan tantangannya ke depan, para Capres ini menawarkan Konsep dan Strategi apa untuk menghadapi dan mengatasinya. 

Tetapi yang ada di lapangan ketika seorang Capres melontarkan pertanyaan yang membingungkan yang merupakan itu isu pokok, masalah serius di suatu sektor tetapi tidak umum di masyarakat, seperti isu TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) di tahun 2014 dan Unicorn di tahun 2019, disini lah pentingnya peran staf ahli yang memberikan masukan pada Capresnya. Dan memang tidak semua masalah sektoral harus diketahui seorang Capres, kecuali memang Capres tersebut seorang jenius yang mengikuti setiap permasalahan yang terjadi di setiap sektor kehidupan.

Kembali ke materi, dengan adanya Debat ini, kita jadi dibukakan wawasannya. Ketika seorang Capres atau pun Cawapres menyebutkan Angka, Data, Tempat, masyarakat digital akan langsung mengkonfirmasinya, mencaritahu kebenarannya. Apa iya angkanya segitu, benar gak sih luasnya sekian, o ya kami baru tahu di daerah situ terjadi hal demikian, kamu pernah minum air impor, dan sebagainya dan seterusnya.

Sampai-sampai isu yang dimunculkan membuat kita berpikir, membuat kita mencaritahu efek dan dampaknya ke depan seperti masalah Unicorn, disitu menyangkut beragam sisi kehidupan yang saling terkait, ekonomi, tenaga kerja, aplikasi, investasi bahkan kedaulatan bangsa seperti yang dikuatirkan oleh Pak Prabowo, nanti uang kita yang kita belanjakan di startup, aplikasi, sofware tersebut dibawa kabur ke Luar Negeri. Dan kita pun diajak berpikir.

Dan memang sudah waktunya kita untuk bersama-sama memikirkan sebuah kondisi yang baik dan tahan ancaman ke depannya untuk NKRI. Bukan hanya menjadi penonton, bangsa yang lebay, baper dan mudah terhasut oleh isu-isu yang tidak jelas dan memecahbelah bangsa. Selamat atas terselenggaranya Debat Capres, semoga pilihan Anda semakin mantap untuk tanggal 17 April 2019 nanti. Maju terus Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun