Mohon tunggu...
Dirsky Samianto
Dirsky Samianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar / Siswa

Saya senang belajar peminatan ilmu-ilmu sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berkembangnya Sistem Kepercayaan pada Masa Praaksara hingga Masa Sekarang

15 November 2022   17:18 Diperbarui: 15 November 2022   17:36 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kepercayaan di zaman sekarang sangat berkembang pesat. Setiap manusia dan individu bebas memilih kepercayaan yang diyakininya masing-masing, karena setiap manusia pasti mempunyai cara pandang yang berbeda-beda dalam mencari kesejahteraan dan keselamatan di Bumi. Perspektif yang berbeda-beda ini dapat terjadi karena adanya perkembangan zaman dimana akal budi manusia juga berkembang dalam berpikir mana yang benar dan mana yang salah. Perkembangan zaman sudah menjadi suatu hal yang tidak bisa lagi untuk dihindari.

Kita merupakan manusia yang turut serta dan yang turut berpartisipasi dan berperan di dalam perkembangan zaman tersebut. Akal budi dan pemikiran lah yang berperan aktif di dalam diri manusia dalam menjalani perkembangan zaman yang berjalan. Kepercayaan yang ada di zaman yang modern ini sangat beragam di kalangan masyarakat dunia. Terlepas dari dari mana orang itu berasal, setiap orang pasti mempunyai kepercayaan dan keyakinan masing-masing. 

Sebelum keberagaman keyakinan dan kepercayaan ini mulai berkembang menjadi agama satu dan agama lain di zaman ini, ternyata kepercayaan yang berkembang ini sudah ada atau sudah lahir pada masa dimana manusia belum mengenal tulisan yaitu masa praaksara. Perkembangan terjadi tidak sekedar hanya terjadi di zaman sekarang saja, namun pada zaman praaksara juga sudah terjadi perkembangan zaman. 

Masa praaksara merupakan sebutan dari masa dimana manusia yang hidup di zaman tersebut masih belum mengenal tulisan ataupun masih belum mengenal huruf. Masa praaksara ini disebut juga dengan istilah masa prasejarah atau masa sebelum sejarah. Sedangkan ketika manusia sudah mengenal huruf atau tulisan, maka masa tersebut sudah dikategorikan sebagai zaman sejarah. Periodisasi pada masa praaksara dibagi menjadi zaman batu dan zaman logam. Di dalam zaman batu, zaman terbagi atas paleolitikum, mesolitikum, neolitikum, megalitikum. 

Dan di dalam zaman logam, terdapat zaman perunggu, besi, dan tembaga. Perkembangan di masa praaksara dapat dilihat dari corak hidup manusia yang hidup pada zaman tersebut yang semakin berkembangnya akal budi dan semakin berkembang juga cara masyarakat untuk bertahan hidup pada masa tersebut. Perkembangan yang berjalan di tengah-tengah kehidupan manusia pada zaman dahulu dilakukan guna untuk meninggalkan cara lama untuk bertahan hidup, dan mencari cara-cara yang baru yang lebih efisien untuk bertahan hidup. 

Perkembangan ini tidak hanya dapat dilihat dari cara manusia bertahan hidup, namun bisa dilihat juga dari cara Manusia menunjukkan rasa hormat dan percaya nya kepada sesuatu yang disembah. 

Dugaan awal mula mengapa manusia pada masa praaksara sudah mulai mempunyai keyakinan dan kepercayaan karena, manusia pada praaksara sering menghadapi berbagai rintangan alam untuk bertahan hidup seperti hujan deras badai yang turun dan akhirnya menyebabkan banjir, bahkan kemarau yang berkepanjangan yang menyebabkan masyarakat pada masa tersebut harus gagal panen dan ketika semua yang ditanam gagal panen, akan terjadi kelaparan di kalangan manusia purba dan berakhir pada kematian. Selain terkait dengan kondisi alam, manusia purba sering kali mengalami berbagai sakit penyakit yang menyerang tubuh mereka dan tak jarang dari mereka pun ada yang menghadapi kematian karena serangan sakit penyakit ini. 

Dalam menghadapi berbagai rintangan untuk bertahan hidup ini, manusia purba pun tak tahu dan tak mengerti sebenarnya apa yang terjadi. Secara impulsif, sebenarnya manusia pada masa tersebut sudah mengerti bahwa ketika mereka kekurangan makanan akibat cuaca buruk mereka akan kelaparan, namun mereka tidak tahu mengapa makanan itu berkurang. Dan mereka tahu jika mereka terkena sakit penyakit mereka akan mati, namun mereka tak tahu mengapa penyakit bisa menyerang. 

Untuk memberi pencerahan atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul itu sendiri, manusia purba mulai untuk menginterpretasikan atau menafsirkan segala fenomena yang terjadi dengan menggunakan daya berpikirnya pada masa itu. Dari usaha untuk menafsirkan apa yang terjadi ini lah lahirlah kepercayaan Animisme dan Dinamisme.

Manusia pada masa praaksara percaya bahwa adanya campur tangan roh-roh leluhur atas segala rintangan yang mereka hadapi. Pada kepercayaan Dinamisme, manusia pada masa praaksara percaya bahwa kekuatan alam dan benda-benda alam lah yang memiliki kekuatan supranatural. Tak jauh berbeda dengan kepercayaan dinamisme, manusia yang menganut kepercayaan animisme percaya kepada eksistensi roh-roh yang dapat berdampak baik atau buruk bagi kehidupan mereka. 

Eksistensi roh-roh tersebut dapat melalui perantara benda-benda alam, karena roh-roh tersebut tidak dapat menunjukkan eksistensinya secara langsung. Roh-roh yang dimaksud oleh manusia purba ini dipercayai juga dapat mempengaruhi hati dan pikiran manusia. Terkait dengan Bencana alam dan penyakit, manusia purba percaya bahwa roh-roh tersebutlah yang menjadi penyebab dari munculnya berbagai rintangan dalam bertahan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun