Mohon tunggu...
Dirga Ardian Nugroho
Dirga Ardian Nugroho Mohon Tunggu... Jurnalis - Karyawan

Membaca, Menulis, Berpikir

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Natural Resource Curse, Mimpi Buruk Perekonomian Indonesia

8 November 2019   23:21 Diperbarui: 8 November 2019   23:32 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kekayaan SDA yang dimiliki oleh suatu negara tentu dapat menjadi modal dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Terkait tentang prakti serta strategi pembangunan ekonomi yang besangkutan, pemerintah memiliki peran yang cukup penting dalam pengelolaannya. 

Kondisi pemerintahan yang cukup baik tentunya dapat mengoptimalkan modal -- dalam hal ini adalah kekayaan SDA -- guna menciptakan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan bagi masyarakatnya. Akan tetapi, bagaimana bila yang terjadi justru sebaliknya?

Otaviano Canuto dan Marcelo Giugale dalam bukunya yang berjudul "The Day After Tomorrow", menjelaskan bahwa kekayaan SDA dapat berujung pada kondisi perekonomian yang buruk. Negara dengan kondisi pemerintahan yang relatif buruk akan menerapkan kebijakan perekonomian yang cenderung buruk pula. 

Hal ini akan memicu terjadinya kesalahan dalam pengalokasian dan pemberdayaan sumber daya. Dengan kata lain, kualitas pemerintah -- baik atau buruknya -- memegang kendali yang cukup penting. Bahkan, beberapa negara yang tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah justru memiliki kondisi perekonomian yang relatif lebih baik.

Singapura contohnya, salah satu anggota ASEAN ini menjadi salah satu negara yang dapat menyandang predikat sebagai negara maju dari segi ekonominya.

 Bila dilihat dari salah satu program penelitian Bank Dunia, yaitu Worldwide Governance Indicators, dimana di dalamnya terdapat beberapa komponen atau indikator penilaian terkait kualitas sebuah pemerintahan, Singapura merupakan negara yang memiliki nilai yang cukup baik.

Tiap-tiap indikator dalam penelitian ini memiliki batas nilai bawah (-) 2,5 dan batas atas (+) 2,5. Singapura dalam salah satu indikator penilaian yaitu Government Effectiveness menduduki peringkat teratas dengan nilai sebesar 2,21. Sedangkan Indonesia ada di peringkat ke-86 dari 193 negara dengan nilai 0,04.

 Keluar dari Bayang-bayang Kutukan

Sebuah negara akan cenderung bergantung pada sumber daya alam bila kontribusinya menjanjikan. Hal ini dapat dilihat salah satunya dari aktivitas ekspor yang terus menerus bergantung pada komoditas sumber daya alam. 

Padahal ekspor jenis ini harganya cenderung fluktuatif. Pada saat harga komoditas sumber daya alam mengalami boom, bukan tidak mungkin sebuah negara akan cenderung mengandalkannya terus menerus guna mendapatkan pendapatan yang berlebih. 

Namun, dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin harga komoditas sumber daya alam dapat mengalami bust, karena harganya yang ditentukan oleh pasar. Maka saat itulah pendapatan sebuah negara dari sektor sumber daya alam sebagai komoditas ekspor akan menurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun