Mohon tunggu...
Boby Lukman Piliang
Boby Lukman Piliang Mohon Tunggu... Politisi - Penulis, Penyair dan Pemimpi Kawakan

Penulis, Penyair dan Pemimpi Kawakan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat SBY untuk Suka Cita Demokrasi

8 April 2019   13:46 Diperbarui: 8 April 2019   14:08 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Dr. Susilo Bambang Yudhoyono tiba tiba mengirimkan surat kepada tiga orang elit partainya. SBY yang tengah berada di Singapura sejak Februari silam, merasa perlu memberikan masukan dan saran kepada Capres yang diusung koalisi partainya Prabowo Subianto. Surat SBY yang bersifat internal itu kemudian merebak dan menjadi viral di dunia maya. Bahkan tak kurang mendapat beragam tanggapan.

Menurut saya, surat SBY itu adalah sebuah peringatan dari seorang yang punya pengalaman gemilang sebagai orang yang menjadi Capres, Presiden, Capres Petanana dan kemudian sukses melakukan suksesi kepemimpinan dengan lancar dan demokratis. Ditengah kegaduhan politik yang membelah rakyat kedalam dua kutub yang berbeda, membuat, rasanya surat SBY tersebut adalah alarm keras bahwa polarisasi tidak terus diperlihara serta dilanjutkan.

Terlepas adanya pihak yang kecewa dan menggoreng isi surat tersebut, saya melihat juga banyak pihak yang mengapresiasi surat Presiden RI ke Enam itu dan menyikapi dengan kepala dingin.

Dimasa sepuluh tahun menjadi Presiden SBY membuktikan diri dan pemerintahannya sebagai pemerintahan uang inklusif dan mengedepankan keberagaman. SBY memberikan kebebasan yang seluas luasnya bagi kemerdekaan berpendapat dan menyuarakan aspirasi. Ia memberikan ruang gerak yang leluasa kepada pengkritiknya bahkan tidak sekalipun menggunakan tangan tangan kekuasaan untuk menindak lawan lawan politiknya itu.

Surat SBY itu adalah sebuah surat internal dan dilayangkan kepada Ketua Wanhor PD Amir Syamsudin, Waketum PD Syarief Hassan, dan Sekjen PD Hinca Panjaitan, sehari sebelum kampanye akbar Prabowo-Sandi yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).

SBY berpendapat Kampanye Prabowo-Sandi yang akan digelar sehari sesudahnya mengandung unsur ketidaklaziman dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif. Saya tidak sepakat dengan tudingan bahwa SBY telah bermain dengan surat yang dikirimkannya itu. Namun, patut disadari bahwa surat itu mengandung nasihat yang perlu diperhatikan.

Saya membaca itu juga yang dipublikasikan melalui akun politisi Partai Demokrat baik melalui platform media sosial semisal Facebook dan Instagram maupun melalui aplikasi percakapan Whatsapp. Ada banyak sekali nasehat yang perlu diperhatikan. SBY adalah seorang Veteran Pemilu yang terbukti sukses menjadi Presiden dimasa sulit. Ia memenangi kompetisi Pilpres secara telak dua kali berturut turut.

Jelas, pengalaman dan nasehat dari SBY diprlukan bagi Prabowo dan Sandi yang sudah mendaulatnya menjadi Mentor. Ada banyak pengalaman dan bukti kecintaan SBY kepada negara ini yang tidak diragukan karena dia presiden.

Hatters SBY tentu saja merasa senang dan mendapatkan peluru tambahan dan mematikan. Surat SBY itu disebut sebagai pukulan keras kepada Prabowo. Lebih dari itu, fitnah bahwa SBY tengah bermain dua kaki di Pilpres juga dihembuskan.

SBY tidak terngah bermain dua kaki, ia adalag seorang Prajurit Sapta Marga yang memegang teguh komitmen untuk memenangkan Prabowo. Tidak ada kaitan surat SBY dengan pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hasyim Djojohadikusumo terkait jatah kursi Partai Demokrat di kabinet jika kelak Prabowo dan Sandiaga terpilih.

SBY murni menyampaikan masukan kepada kadernya di Partai Demokrat untuk diteruskan kepada Prabowo, bahwa seharusnya kampanye dilakukan dengan melibatkan semua pihak termasuk kelompok kelompok masyatakat lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun