Mohon tunggu...
Boby Lukman Piliang
Boby Lukman Piliang Mohon Tunggu... Politisi - Penulis, Penyair dan Pemimpi Kawakan

Penulis, Penyair dan Pemimpi Kawakan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Merengsek ke "Kandang Banteng", SBY Ingin Ulangi Kisah Sukses 2009

12 Desember 2018   12:02 Diperbarui: 12 Desember 2018   12:06 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pekan lalu, Rombongan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa tokoh senior partai berlambang bintang mercy itu melakukan berbagai sesi pertemuan dengan kader dan masyarakat di Jawa Tengah dan DIY. Tidak hanya SBY, rombongan itu juga terlihat hadir mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono, Ketua Fraksi FPD di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono, Komandan Kogasma Agus Yudhoyono serta kader lainnya.

Perjalanan SBY dan PD ke Jawa Tengah ini menjadi menarik ketika hampir pada saat bersamaan sebuah klaim survey internal dirilis ke media massa yang mengatakan bahwa peta kekuatan politik di Jawa Tengah cenderung mendekati perimbangan. Jawa Tengah khususnya dan sedikit DIY selama ini dikenal sebagai Kandang Banteng (sebutan untuk basis massa PDI-P) dan sulit sekali ditembus oleh kekuatan politik dari kelompok lain.

Namun, bukan SBY namanya jika tidak maju ke menyongsong ke basis pertahanan lawan. Berbekal pengalaman merebut tahta kemenangan di Jateng pada Pileg dan Pilpres tahun 2009 silam, SBY kini kembali merangsek masuk ke basis PDI-P dan mencoba mengulang kembali kisah suksesnya. Sulit, tentu saja, namun dalam sebuah pertempuran, tidak ada kata menyerah sebelum semua benar benar berakhir.

Dengan hadirnya kader-kader terbaik Demokrat serta SBY sebagai titik sentral dan AHY yang didapuk menjadi tokoh baru di internal partai, SBY dan Demokrat mencoba memadamkan nyala merah dan menggantinya dengan warna menyejukkan biru khas warna Demokrat.

SBY hadir membakar semangat warga, mendengarkan mereka bicara dan berkeluh kesah. Ia tekun dan secara arif mencatat semua masukan. Dengan hadirnya SBY dan tokoh-tokoh penting Demokrat bukan tidak mungkin, pembagian suara akan menjadi berimbang dan bahkan mungkin saja kubu oposisi akan meraup hasil positif.

Disisi lain, kabar tentang pemindahan markas pemenangan Prabowo - Sandi ke Jawa Tengah (Jateng) yang beriringan waktunya dengan kedatangan SBY serta rombongan Partai Demokrat ke Jawa Tengah, nampaknya makin menambah semangat perjuangan kaum oposisi untuk merebut kemenangan di propinsi tersebut.

Patut diingat bahwa di Pileg dan Pilpres 2009 silam, PDIP yang sampai saat ini masih dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri pernah dikalahkan dikandang sendiri oleh Susilo Bambang Yodhoyono. Jadi bukan tidak mungkin strategi Prabowo-Sandi untuk mengalahkan petahana di Jawa Tengah bisa direalisasikan. Kuncinya adalah kesabaran.

Dengan masif mendatangi warga serta memindahkan markas pemenangan ke Jateng, duet maut SBY dan Prabowo diyakini mudah meningkatkan elektabilitas Prabowo-Sandi dan tentu saja meraih kemenangan. Ingat, Jateng dan Jatim adalah dua daerah yang menjadi arena poersaingan paling berat.

Momentum saat ini memang memberi angin segar pada SBY dan Prabowo untuk mengulang kisah sukses 2009 silam. Namun, berkaca pada hasil tahun 2014, SBY juga harus berhati hati dan menjaga ritme politik agar tidak terlalu tergesa gesa. Politik jelas membutuhkan kesabaran.

Pelaksanaan Pilpres dan Pileg tinggal hitungan bulan. Waktu selama empat bulan jelas bukan waktu yang lama dan panjang. Memberikan janji dan harapan kepada rakyat akan perbaikan keadaan tentu membutuhkan strategi khusus. Salah salah malah berbalik.

Apa yang yang sudah dikerjakan tiap-tiap kandidat, jelas mempengaruhi pilihan rakyat. Pengadilan dari kesemua itu adalah tanggal 17 April kelak. Disana Rakyat berdaulat dan politisi menunggu hasilnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun