Mohon tunggu...
Dipa wijaya
Dipa wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Suka membaca tapi tak pernah bisa membaca isi hatimu

Dipaw97.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Lockdown adalah Mimpi Buruk Orang-orang dengan Pendapatan Harian

16 Maret 2020   23:04 Diperbarui: 16 Maret 2020   23:35 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Beberapa belakangan ini, ramai di media sosial tentang bagaimana caranya memutus rantai penyebaran virus Corona. Lockdown atau yang bisa diartikan juga sebagai mengunci. Isolasi.

Beberapa negara telah menerapkannya. Antara lain Cina, Filipina, dan Italia. Indonesia masih dalam proses mempertimbangkan kebijakan tersebut. Presiden Jokowi tak secara langsung memerintahkan lockdown. Hanya belajar, bekerja, dan beraktifitas di rumah saja.

Ada beberapa dampak yang akan terjadi jika sekiranya kebijakan lockdown ini diterapkan seluruh propinsi di Indonesia. Antara lain adalah, ekonomi berjalan lesu, negara harus menjamin kebutuhan dasar untuk hidup, juga tunggakan yang menunggu untuk dibayar.

Sebagai seorang pengemudi ojek daring selama tiga tahun terakhir, saya paham bagaimana rasanya ketika suatu bencana menghalangi untuk mengais rejeki. Seperti halnya banjir Jakarta bulan Januari kemarin yang merendam hampir seluruh wilayah termasuk kota-kota satelit di pinggirannya. Mau berangkat tapi tidak bisa. Tidak berangkat, ya tidak punya uang.

Tanggungan saya masih diri sendiri. Bagaimana dengan yang sudah punya tanggungan banyak? Tentu kebijakan lockdown ini tidak sangat bijak untuk dilaksanakan.

Bayangkan jika seorang pedagang di pasar atau apapun itu yang setiap harinya minimal bisa meraih pendapatan sejumlah 150 ribu rupiah harus berdiam diri selama 14 hari karena kebijakan lockdown oleh pemerintah pusat. Apakah mereka termasuk orang-orang yang punya tabungan cukup untuk keadaan darurat seperti ini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun